Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Berkenalan dengan Pelopor Jaringan Lapis 0 Metal Blockchain
shareIcon

Berkenalan dengan Pelopor Jaringan Lapis 0 Metal Blockchain

30 Jun 2023, 8:36 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Metal Blockchain

Metal Blockchain adalah sebuah jaringan yang mengaku sebagai jaringan lapis 0. Apakah itu dan apa keunggulannya? Simak di sini!

Apa itu Metal Blockchain?

Metal Blockchain adalah salah satu blockchain inovatif yang dikembangkan oleh Metallicus sebagai solusi interoperabilitas antar blockchain. Developer mengklaim blockchain ini dibangun pada layer 0 platform blockchain dengan protokol khusus yang disebut The Snow Protocol.

Namun, Sobat Cuan mungkin bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan lapisan 0 jaringan blockchain?

Kamu mungkin sudah sering mendengar mengenai jaringan blockchain lapisan 1 dan 2. Pada umumnya, layer 1 adalah mainnet yang menyediakan layanan terdesentralisasi secara utuh bagi penggunanya, misalnya Bitcoin dan Ethereum. Sementara itu, jaringan blockchain lapis 2 adalah ekosistem yang dibangun di atas blockchain lapis pertama.

Nah, berkaca dari definisi tersebut, Metallicus merujuk jaringan blockchain lapis 0 sebagai infrastruktur dasar dari layer-layer tersebut.

Lapis ini menyediakan layanan untuk jasa dan infrastruktur bagi beragam ekosistem blockchain yang bekerja di atasnya. Dengan kata lain, jaringan itu memungkinkan satu blockchain untuk bisa berinteraksi dengan blockchain lainnya.

Berkat solusi interoperabilitas tersebut, Metal Blockchain digadang bisa memitigasi masalah-masalah klasik jaringan blockchain seperti peretasan, pemborosan energi, dan susahnya kompatibilitas antara satu blockchain dengan blockchain lain.

Secara lebih rinci, CEO Metallicus Marshal Heyner mendeskripsikan Metal Blockchain sebagai platform serbaguna yang memungkinkan perbankan, perusahaan teknologi finansial, hingga korporasi global untuk saling bekerja sama dalam menciptakan solusi bagi permasalahan keuangan. Di jaringan ini, masing-masing lembaga keuangan tersebut punya ruang untuk mengoptimalisasikan teknologi blockchain dalam koridor yang aman.

Singkatnya, Metal membuat jembatan yang menjanjikan bagi lembaga ekonomi tradisional untuk melakukan ekspansi pada sistem terdesentralisasi. Fitur ini membuat Metallicus pede mendeklarasikan platformnya sebagai blockchain unik dan hanya satu-satunya yang punya skema operasional seperti ini.

Baca Juga: Sekilas Mengenai Arbitrum, Idola Baru Jaringan Lapis 2 Ethereum

Bagaimana Metal Blockchain Bekerja?

Platform Metal terdiri atas empat blockchain dengan tugas dan fungsi berbeda, namun semuanya bekerja dengan protokol yang sama, di antaranya:

1. Proton Chain (A-Chain)

Proton Chain adalah jaringan yang diperuntukkan khusus untuk menangani proses pembayaran tersentralisasi, decentralized application (dApps), DAO, dan segala aktivitas terkait keuangan terdesentralisasi.

2. Exchange Chain (X-Chain)

X-Chain memiliki fitur yang menarik dimana platform ini menyediakan layanan untuk trading aset digital berbasis smart contract yang merepresentasikan aset di dunia nyata. Contoh aset yang dimaksud antara lain surat utang dan saham.

Namun, transaksi aset tersebut tentunya terikat dengan aturan yang berlaku. X-Chain mengakomodasi aturan-aturan tersebut dalam smart contract dengan perintah spesifik, misalnya,"Hanya dapat dikirimkan pada warga negara Amerika serikat." Atau, "Baru dapat diperjualbelikan pada esok."

Singkatnya, jaringan ini memungkinkan transaksi virtual aset riil yang berlangsung di dalamnya kompatibel dengan fitur smart contract pada jaringan lain.

3. Platform Chain (P-Chain)

P-Chain mengakomodasi kebutuhan developer untuk membangun blockchain pada layer 0. Tak hanya blockchain, developer juga bisa membangun subnets atau "anak jaringan" dari blockchain berikut skema validasi dan validatornya.

Di jaringan ini, antar jaringan blockchain juga dapat menjalin interoperabilitas dengan jaringan lainnya berkat protokol yang sebangun.

4. Contract Chain (C-Chain)

C-Chain adalah jaringan di mana developer bisa meluncurkan smart contract dan dApps berbasis Ethereum dalam blockchain Metal.

Baca Juga: Apa Itu Meme Coin dan Bagaimana 3 Tips Mengoleksinya?

Apa yang Membuat Metal Blockchain Unik?

Selain beroperasi pada jaringan blockchain lapis 0, terdapat aspek-aspek lain yang membuat Metal Blockchain unik dibanding jaringan-jaringan lain. Apa saja keunikan tersebut?

1. Transaksi Kilat

Blockchain ini mengadopsi protokol yang disebut sebagai 'The Snowman Protocol'. Yakni, salah satu jenis dari protokol Avalanche yang berbasis Proof-of-Stake (PoS)

Berkat protokol ini, Metal dapat memproses 4.500 transaksi per detik (transaction per second/TPS) tanpa memerlukan layer solusi tambahan. Adapun tiap transaksi pada jaringan ini diestimasikan selesai dalam waktu kurang dari 0,5 detik.

2. Tak Perlu Wallet Tambahan

Metal Blockchain sudah mengadopsi Web3 untuk meningkatkan pengalaman pengguna berikut aspek keamanannya. Fitur ini membuat pengguna tak memerlukan wallet tambahan di luar peramban ketika ingin melakukan transaksi di dalamnya.

3. Sudah Patuh Pada Regulasi AS

Metal dibangun sebagai ekosistem terdesentralisasi yang memproklamasikan kepatuhan terhadap undang-undang di Amerika Serikat, yakni Bank Secrecy Act/Anti Money Laundering (BSA/AML). Komitmen ini membuat Metal jadi ekosistem desentralisasi yang ideal bagi pertemuan antara ekonomi tradisional dengan komunitas keuangan terdesentralisasi.

Salah satu buah dari kepatuhan ini ialah kerjasama antara Metal dengan bank sentral AS, The Fed, melalui sebuah proyek pembayaran instan bernama FedNow.

Mengenal METAL, Aset Kripto 'Asli' Metal Blockchain

Layaknya jaringan blockchain lainnya, Metal Blockchain juga memiliki satu aset kripto native bernama METAL. Semula, aset tersebut bernama MTL yang kemudian dikonversikan menjadi METAL dengan tingkat konversi dua kali lipat.

Dalam jaringan Metal, aset kripto ini berguna sebagai alat pembayaran, insentif bagi validator, dan aset staking bagi penggunanya.

Jika ditinjau dari aspek Tokenomics, maka METAL memiliki total suplai 666.666.666 keping, di mana sebanyak 50% di antaranya sudah beredar di pasar. Namun, jika melihat distribusinya, maka alokasi keping-keping METAL tersebut bisa terlihat seperti ini:

  1. Bagi METAL Foundation: 142.333.333 keping
  2. Bagi pendiri: 71.000.000 keping
  3. Konversi dari MTL ke METAL: 120.000.000 keping.
  4. Rewards staking dengan rate 12%: 333.333.333 keping.

Uniknya, token METAL yang kamu gunakan untuk membayar  transaksi pada jaringan akan di-burning sebagai upaya menahan laju inflasi. Unik sekali kan jaringan satu ini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Thewhig, Metalblockchain.org, Cointelegraph

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
crypto
Mengenal Istilah 'Ethereum Killer' dalam Kripto. Apakah Itu?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1