Market maker adalah pihak penting yang membentuk harga kripto di pasar. Namun, siapa sebenarnya mereka? Yuk,ketahui di sini!
Dalam kancah kripto, market maker adalah lembaga atau individu yang menyediakan likuiditas dengan membeli dan menjual aset kripto secara aktif ke trader, investor, atau pelaku pasar.
Dalam menjalankan perannya, mereka akan membeli aset kripto dari penjual di pasar. Lalu, mereka pun akan menjual aset kripto tersebut kepada pihak-pihak yang memang ingin memiliki aset kripto tersebut.
Namun, mengapa peran market maker dibutuhkan di pasar kripto?
Pasar kripto adalah semesta yang sangat luas, di mana banyak orang berpartisipasi di dalamnya. Namun, bursa kripto akan dilanda masalah jika penjualan aset kripto di dalamnya tidak memiliki pembeli. Pasalnya, sesuai hukum ekonomi, derasnya penjualan akan menambah suplai aset kripto beredar di pasar. Jika penawarannya melimpah, maka harga aset kripto tersebut berpotensi anjlok.
Oleh karenanya, pasar kripto membutuhkan pihak-pihak yang siap menjadi pembeli atau penjual siaga (standby) atas seluruh transaksi di dalamnya. Nah, dalam hal ini, peran itu jatuh kepada market maker.
Dengan kata lain, market maker memiliki beberapa fungsi di pasar kripto.
Pertama, ia menjadi broker yang memfasilitasi permintaan dan penawaran atas aset kripto. Kedua, memastikan kelancaran likuiditas di pasar kripto. Ketiga, menjaga kestabilan harga di pasar kripto.
Dalam menjalankan aksinya, sang maker menggunakan cara konvensional dengan sistem pair trading. Mirip dengan skema limit order, seorang maker akan membeli atau menjual aset kripto di satu level harga tertentu. Namun bedanya, market maker akan membuat posisi tawar pada level lebih murah atau lebih mahal dari harga yang sedang berlaku saat itu.
Sikap tersebut pun tentu mengundang minat pelaku pasar. Mereka akan menjual aset kriptonya ke market maker jika harga yang ditawarkannya terbilang lebih tinggi dari harga saat ini. Kemudian, mereka pasti tergugah untuk membeli aset kripto jika harganya pun lebih rendah.
Nah, dengan demikian, bisa dibilang bahwa level harga yang ditentukan maker tersebut sebagai level harga "pemicu" (trigger). Jika transaksi itu dieksekusi, maka sebagai reaksinya harga aset kripto juga akan ikut berubah di pasar dan menciptakan dinamika baru.
Tak heran jika kemudian pihak-pihak ini dijuluki "pencipta pasar" alias market maker dalam bahasa Inggris. Kondisi itu juga mencerminkan bahwa harga yang terbentuk di pasar kripto bukanlah berasal dari hukum permintaan dan penawaran semata, melainkan dari dinamika yang terjadi antara market maker dan pelanggannya.
Semakin dinamis hubungan antara keduanya, maka semakin seru pula fluktuasi harganya.
Aksi yang dilakukan market maker memang esensial dalam membentuk harga aset kripto. Namun, aksi satu pihak saja tentu tidak cukup kuat untuk membuat harganya naik-turun dan menerima pesanan jual-beli di pasar. Oleh karena itu, semakin besar ukuran pasar kripto, maka akan semakin banyak pula market maker yang berpartisipasi di dalamnya.
Namun, semakin banyak market maker, maka akan semakin kompleks pula mekanisme pembentukan harga yang terjadi di pasar kripto. Mengapa demikian?
Sekadar informasi, setiap maker membebankan rentang harga tertentu pada pembeli dan penjual di luar harga yang berlaku di pasar. Mereka berlaku laiknya broker yang mengambil keuntungan dari selisih harga tersebut dan mengutip fee tertentu yang timbul atas jasa tersebut.
Hanya saja, semakin banyak jumlah market maker di pasar, maka antara satu maker dengan lainnya akan bersaing dalam menawarkan harga jual atau beli yang menarik ke pelaku pasar.
Tingginya kompetisi ini tentu akan berdampak pada menyempitnya selisih harga penawaran jual/beli dengan harga aslinya. Pada kondisi ini, biasanya transaksi akan lebih mudah dieksekusi karena masing-masing market maker ingin mengumpulkan cuan sebanyak-banyaknya.
Tetapi, aksi penawaran-permintaan tersebut membuat dinamika harga kripto menjadi kencang dan pada gilirannya akan membentuk kesetimbangan harga yang baru.
Dalam aktivitasnya, sang maker menemui dua jenis order yang terdiri dari maker order dan taker order di pasar kripto. Apa bedanya?
Maker orders memasang posisi harga pada kisaran yang lebih lebih menguntungkan ketimbang harga pasar. Maksudnya, jika memasang posisi jual, maka harga jualnya lebih murah dari harga yang dibuat oleh pasar. Sementara itu, jika memasang posisi beli, maka level harga yang ditawarkan lebih mahal dari harga pasar.
Karenanya, aksi maker orders biasanya dikenakan fee trading yang lebih rendah sebagai insentif. Sebab, keberadaan maker orders membuat dinamika pasar kripto lebih menarik.
Pasangan dari maker orders adalah taker orders, yakni order dari pelaku pasar yang menyambut penawaran menarik tersebut.
Taker orders biasanya tertarik mengambil likuiditas dari seorang maker karena tertarik dengan harga yang ditawarkan. Karenanya, taker orders dikenakan fee lebih besar dari maker orders.
Baca Juga: Memahami Shib Burn, Aksi 'Coin Burning' yang Jadi Pantauan Komunitas Shiba Inu
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Bitpanda
Bagikan artikel ini