Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: Kripto Gigit Jari Kala IHSG Cetak Rekor Lagi
shareIcon

Rangkuman Pasar: Kripto Gigit Jari Kala IHSG Cetak Rekor Lagi

9 Feb 2022, 10:43 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Pasar: Kripto Gigit Jari Kala IHSG Cetak Rekor Lagi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit setelah sempat melipir ke zona merah kemarin. Bahkan, nilainya kembali cetak rekor tertinggi sepanjang masa! Sayangnya, kondisi ini tidak berlaku untuk aset kripto. Kok bisa gitu? Yuk, simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!

IHSG

IHSG Membara Berkat Batu Bara

IHSG menutup sesi perdagangan Rabu (8/2) dengan bertengger di level 6.834,61 poin, terdongkrak 0,66% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Hal ini sekaligus menandai titik rekor IHSG sepanjang masa terbarunya!

Harga batu bara dunia yang menanjak lima hari berturut-turut ternyata mampu "memanaskan" IHSG hingga mencapai rekor barunya hari ini.

Kini, harga batu bara dunia berdasarkan ICE Newcastle (Australia) kontrak Februari berada di US$239,25 per metrik ton, meningkat 0,13% dibanding sehari sebelumnya. Bahkan, data tradingeconomic mencatat bahwa harga batu bara malah mencapai US$241 per metrik ton di hari yang sama.

Kabar tersebut sontak bikin emiten batu bara domestik mandi cuan. Tengok saja nilai saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang hari ini melompat masing-masing 3,96% dan 1,56%.

Emiten batu bara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga kecipratan berkah. Pada hari ini, nilai sahamnya naik 1,06% ke level Rp2.870 per saham.

Kenaikan harga batu bara beberapa waktu terakhir tak lepas dari kebijakan Presiden Joko Widodo untuk kembali membuka keran ekspor batu bara.

Meski kebijakan itu harusnya bikin harga batu bara melandai, namun harga batu bara malah naik lantaran pemerintah hanya memperbolehkan perusahaan yang sudah memenuhi kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) untuk mengekspor batu bara.

Implikasinya, pasokan batu bara global sejatinya tidak banjir setelah pemerintah kembali membuka ekspor batu bara. Bahkan, suplai batu bara sesungguhnya malah kian ketat setelah Eropa masih mengalami krisis pasokan gas alam.

Selain perkara batu bara, penguatan IHSG juga datang dari optimisme pasar bahwa penyebaran Omicron di dalam negeri tak akan bikin ekonomi Indonesia terpukul. Optimisme tersebut muncul setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian Omicron tidak akan berakibat fatal dan punya dampak cenderung lebih ringan dibanding Delta.

Tapi, tetap saja penyebaran COVID-19 masih merajalela di dalam negeri. Sampai dengan Selasa (8/2), Satgas COVID-19 menyebutkan terdapat 37.492 kasus baru infeksi virus Corona di tanah air.

IHSG Rekor, Asing Ramai Borong Saham Domestik

Sentimen positif yang menyergap bursa domestik hari ini bikin investor asing kian selera membenamkan dana di dalam negeri. Hal ini tercermin dari nilai beli bersih asing (net foreign buy) di seluruh pasar sebesar Rp1,43 triliiun pada hari ini.

Mereka terpantau paling banyak memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp399,4 miliar. Imbasnya, harga saham BBCA terbang 2,91% ke level Rp7.950 per saham.

Tak ketinggalan, mereka juga mengoleksi saham duo big cap pelat merah lainnya yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing Rp240,1 miliar dan Rp253,5 miliar.

Investor asing memang terlihat terus membenamkan dana di BBRI beberapa hari ini. Usut punya usut, aksi tersebut sejalan dengan rencana Holding Ultra Mikro itu untuk melakukan buy back saham sebanyak Rp3 triliun pada Maret.

Baca juga: Pluang Insight: Sahamnya Terus Longsor, Ada Apa dengan Facebook?

Aset Kripto

Kripto Menyerah, Kembali Lagi ke Zona Merah

Pergerakan aset kripto benar-benar bak roller coaster sejak awal pekan. Setelah hijau bersemi kemarin, kini sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat harus mendekam di zona merah dalam sehari terakhir berdasarkan Coinmarketcap pukul 17.32 WIB.

Nilai Bitcoin (BTC) kini bertengger di US$43.440 alias melorot 1,21% dalam sehari terakhir. Langkahnya diikuti oleh Solana (SOL), Terra (LUNA), Avalanche (AVAX) dan Polkadot (DOT) yang nilainya masing-masing luntur 0,44%, 2,14%, 0,44%, dan 0,18% di waktu yang sama.

Nilai XRP, yang jadi primadona kemarin, luluh 0,47% dalam 24 jam terakhir, disusul Dogecoin (DOGE) yang turun 1,24%.

Kendati demikian, terdapat pula aset kripto yang masih ketiban cuan. Lihat saja nilai Ether (ETH) yang manjat 0,99% di waktu yang sama.

Sentimen Positif dari AS dan Rusia

Secara umum, gerak lesu aset kripto didominasi oleh aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar. Apalagi, jika dilihat secara teknikal, indikator Relative Strength Index (RSI) di beberapa aset kripto terlihat sudah memasuki area jenuh beli (overbought).

Meski demikian, terdapat beberapa kabar positif yang mengguyur aset kripto hari ini.

Angin segar pertama datang dari AS. Departemen Kehakiman AS kemarin berhasil meringkus dua terduga pencurian BTC dari platform exchange Bitfinex yang terjadi 2016 silam.

Pada saat itu, 120.000 keping BTC mendadak raib setelah platform tersebut diretas oleh oknum tak bertanggung jawab. Enam tahun kemudian, Departemen Kehakiman AS menangkap dua terduga peretas di New York sekaligus menyita barang bukti berupa 94.000 keping BTC bernilai US$3,6 miliar. Kini, status kedua pelaku sudah naik dari tersangka menjadi terdakwa dan siap menjalani persidangan.

Sementara itu, kabar positif kedua datang dari rival AS, Rusia.

Bank sentral dan pemerintah Rusia mengumumkan telah sepakat untuk menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk meregulasi aktivitas kripto di negara tersebut. Rencananya, otoritas Rusia akan mengkategorikan aset kripto sebagai mata uang alih-alih sebagai aset finansial digital.

Langkah ini merupakan titik tengah dari tarik-menarik kepentingan antara bank sentral dan pemerintah Rusia terkait aset kripto. Sebelumnya, bank sentral Rusia berniat untuk melarang penambangan aset kripto secara total sementara pemerintah Rusia justru ingin meregulasi aset kripto.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto Makin Gacor, IHSG 'Pecah Telor'!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
weekly news
Pasar Sepekan: Rusia Tabuh Genderang 'Perang', Market Ikut Bergelombang
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1