Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

The Week Ahead - Saham AS & Crypto 12 Maret 2024
shareIcon

The Week Ahead - Saham AS & Crypto 12 Maret 2024

11 Mar 2024, 5:46 PM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
The Week Ahead - Saham AS & Crypto 12 Maret 2024

Beberapa perusahaan top di bursa AS rilis laporan keuangan hingga tingkat pengangguran diprediksi stagnan. Selengkapnya dalam The Week Ahead!

Outlook Saham AS & Kripto Pekan Ini (11-15 Maret 2024)

1. Oracle hingga Adobe Siap Rilis Laporan Keuangan

Musim perilisan laporan keuangan perusahaan (earnings season) berlanjut pekan ini, di mana deretan perusahaan top yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan global seperti Target Oracle Corp (ORCL), Lennar Corp (LEN) hinga Adobe Inc (ADBE) siap memamerkan prestasi keuangannya di triwulan lalu.

ORCL dijadwalkan menjadi yang pertama menerbitkan laporan keuangannya pada Senin (11/3) sesaat setelah pasar tutup. Sementara LEN pada Rabu (13/3). Kemudian ADBE akan menjadi yang pamungkas pada Kamis (14/3). Perilisan ini akan mempengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat keempatnya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.

Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) ketiga perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!

*disclaimer: rata-rata kenaikan diambil dari nilai sehari setelah rilis laporan keuangan selama 8 periode sebelumnya jika berhasil mengalahkan estimasi pasar

Selain ketiga perusahaan tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!

2. AS Rilis Data Inflasi, Investor Perlu Hati-hati

Biro Statistik AS (Bureau of Labor Statistics) akan merilis data inflasi AS Januari berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) pada Selasa (14/3). Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg memprediksi bahwa tingkat inflasi tahunan AS bulan lalu akan berada di level 3,1%. Angka ini tidak berubah dari periode Januari lalu yang juga berada di level 3,1% sebulan sebelumnya.

IHK atau Consumer Price Index (CPI) adalah ukuran statistik yang mencerminkan perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang biasa dikonsumsi oleh rumah tangga. Adapun perbandingan CPI satu periode dengan periode sebelumnya akan menghasilkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di dalam suatu ekonomi.

Proses penghitungan IHK melibatkan pemantauan harga sejumlah barang dan jasa yang mencakup berbagai sektor ekonomi. Item-item ini mencakup makanan, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan barang-barang lainnya yang umumnya dibeli oleh konsumen.

Namun, meski inflasi AS diprediksi stagnan dan cenderung melandai, investor sejatinya tetap perlu berhati-hati. Sebab, jika realisasi inflasi ternyata lebih tinggi dari prediksi, maka hal itu bisa saja menghantam pergerakan pasar modal pekan ini.

3. Klaim Bantuan Pengangguran AS Diprediksi Naik

Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (14/3). Ekonom memperkirakan terdapat 219.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya dari pemerintah AS pada pekan ini. Angka itu lebih tinggi dari realisasi pekan sebelumnya yakni 217.000 pengajuan.

Asal tahu saja, initial jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tuna karya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah AS. 
Pasalnya, mereka tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dalam waktu sepekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.

Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu, sehingga nilai tukar dolar AS berpotensi melemah. Sebaliknya, jika jumlah pengajuan bantuan tunakarya menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.

 

4. Minggu Krusial, Laju S&P 500 Ditentukan Hasil Data Inflasi CPI

Nilai indeks S&P 500 (SPX) masih berada dalam tren kenaikan (bullish) pada pekan ini jika ditinjau melalui analisis teknikal terbaru per Minggu (3/3) walaupun terjadi koreksi wajar pada pekan lalu. Nilai indeks S&P 500 ditutup melemah pada pekan lalu, yakni turun 7,31 poin atau hampir 0,3% dari level 5.130.99 pembukaan ke level 5.123.68 penutupan, dan tetap solid berada di atas level rata-ratanya dalam 30, 50, 100, bahkan 200 hari terakhir (SMA 30,50,100,200).

Rilis data inflasi CPI pada pekan ini dan beberapa perusahaan besar seperti Adobe & Oracle yang akan melaporkan kinerja keuangannya menjadi katalis pergerakan nilai SPX pekan ini. Jika hasil laporan keuangan beberapa perusahaan besar dan data perekonomian pekan ini positif maka indeks S&P 500 berpotensi terus merangkak naik dan memecahkan rekor demi rekor. Adapun level psikologi 5000 menjadi support kunci bagi SPX saat ini.

5. Kalender Penting Perekonomian AS 

5. Kalender Crypto

Ditulis oleh
channel logo

Kevin Reviro

Right baner

Kevin Reviro

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
saham AS ahead
The Week Ahead - Saham AS 28 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1