Kalau kamu sudah akrab dengan dunia decentralized finance, pasti kamu pun sudah sering mendengar tentang total value locked atau TVL.
Istilah-istilah seperti liquidity pools dan liquidity providers akrab di kalangan petani cuan. Agar aktivitas yield farming kamu makin optimal, kamu bisa membaca indikator Total Value locked lho untuk menentukan liquidity pools mana yang lebih prospektif dan juga “iklim” di sektor DeFi saat ini.
TVL sering disalah artikan sebagai outstanding pinjaman dalam decentralized finance. Sebetulnya definisi TVL lebih luas dari itu, Sobat Cuan. Yuk kenalan lebih jauh dengan istilah DeFi yang satu ini.
Total value locked adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kesehatan DeFi atau imbal hasil di pasar secara keseluruhan. Jadi, angka yang direpresentasikan oleh total value locked adalah angka total aset yang sedang terkunci dalam protokol tertentu.
Meski sering disalahartikan sebagai outstanding pinjaman, sebetulnya jumlah ini adalah total dari underlying aset kripto yang sedang “diamankan” oleh pengguna di dalam aplikasi DeFi yang berjalan di atas teknologi smart contracts.
Selain platform pinjaman, TVL juga berisikan jumlah aset terkunci untuk kegiatan seperti decentralized exchanges, derivatif kripto, protokol pembayaran, dan aset yang terkunci di dompet digital, yang semuanya berada di platform DeFi.
Total value locked juga bisa kamu gunakan sebagai salah satu tolok ukur untuk melihat sejauh mana pasar decentralized finance telah berkembang. Buat kamu yang percaya bahwa mata uang kripto adalah mata uang masa depan, tentu ukuran ini penting agar kamu bisa tahu sejauh apa masa depan telah menyublim dengan masa sekarang.
Jadi, TVL memang penting banget buat diperhatikan kalau kamu sudah mulai berkecimpung di dunia kripto ya, Sobat Cuan. Nah, berikut adalah manfaat yang bisa kamu dapat dengan mengkaji TVL yang ada saat ini.
Baca juga: 3 Kiat Cari Cuan Menggunakan Support & Resistance bagi Pemula
Seperti yang kamu ketahui, jagat kripto memang berukuran sangat luas. Kadang, memilih satu platform DeFi terkesan sangat sulit. Namun, jangan khawatir, sebab kamu bisa menentukannya hanya dengan menengok TVL.
Caranya mudah sekali, Sobat Cuan. Kamu hanya perlu memperhatikan tiga poin, yakni (1) jumlah sirkulasi token yang dimiliki oleh platform DeFi, (2) jumlah suplai maksimum token tersebut, dan (3) harga tokennya yang ditawarkan saat ini.
Sebagai contoh, anggap saja kamu sedang ingin menempatkan dana di platform decentralized exchange seperti Uniswap. Platform tersebut menggunakan token UNI. Sehingga, kamu tinggal melihat jumlah sirkulasi UNI saat ini, jumlah suplai maksimum UNI, dan harga UNI saat ini.
Anggap saja, saat ini sirkulasi UNI berada di angka 500 juta keping, suplai maksimumnya di angka 1 miliar keping, dengan harga di kisaran US$20 per kepingnya.
Nah, setelahnya, kamu dapat menggunakan tiga variabel itu untuk menghitung dua indikator penting di dalam melihat kesehatan platform DeFi, termasuk Uniswap: Kapitalisasi pasar (market cap) dan rasio TVL.
Kamu bisa mengetahui market cap dengan mengalikan sirkulasi UNI dengan harganya saat ini. Nah, data ini tentu bisa kamu temukan di situs seperti Coinmarketcap. Namun, jika merujuk pada asumsi di atas, maka kapitalisasi pasar Uniswap adalah US$10 miliar.
Setelahnya, kamu tinggal mencari rasio TVL Uniswap dengan membagi market cap UNI dengan Total Value Locked UNI yang berada di platform Uniswap.
Anggap saja bahwa jumlah UNI yang dikunci di platform Uniswap adalah 250 juta token, sehingga TVL-nya adalah US$5 miliar. Maka, rasio TVL adalah: US$10 miliar / US$5 miliar = 2.
Nah, setelahnya, yang perlu kamu lakukan adalah menganalisis angka tersebut.
Rasio TVL berguna untuk menentukan apakah token DeFi yang ditawarkan suatu platform bersifat undervalued atau overvalued.
Jika angka rasionya lebih dari 1, maka dalam banyak kasus, token DeFi itu sedang overvalued. Dalam artian, harga pasar jauh lebih mahal dari nilai token itu sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan karena platform tersebut sudah terbilang “jenuh”, sehingga mendulang cuan di dalamnya jadi tak maksimal.
Makanya, kamu perlu mencari platform DeFi yang token native-nya punya rasio TVL sebesar 1 atau di bawah 1, alias undervalued.
Dalam hal ini, undervalued bisa diartikan bahwa harga pasar token platform DeFi tersebut lebih rendah dari nilai sebenarnya. Kondisi tersebut bisa terjadi lantaran pecinta aset kripto mungkin masih belum sadar nilai guna dari platform atau token DeFi tersebut.
Jika hal itu terjadi, maka kamu bisa masuk ke platform DeFi yang punya token undervalued itu, apalagi mumpung tokennya punya nilai guna yang mumpuni dan platformnya sedang sepi. Tujuannya tentu saja agar cuanmu maksimal, Sobat Cuan!
Baca juga: Pinjaman Kripto Vs Pinjaman Bank, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Pertumbuhan decentralized finance juga dapat digambarkan dengan besaran TVL. Metrik ini menunjukkan kepada kamu secepat apa dunia DeFi tumbuh dan diminati. Yakni, seberapa cepat minat investor dalam menyetorkan asetnya sebagai likuiditas DeFi.
Seperti apa kondisi TVL DeFi secara keseluruhan sekarang? Ternyata, totalnya sudah mencapai lebih dari US$50 miliar.
Meski demikian, kamu tetap harus melihat perkembangan TVL secara jeli.
Kenaikan TVL di pasar bukan berarti memang ada minat tinggi. Namun, bisa jadi juga disebabkan oleh kenaikan harga ETH. Seperti yang kita tahu, ETH adalah token di sistem Ethereum, sebuah ekosistem di mana sebagian besar aplikasi decentralized finance bersarang.
Tak hanya untuk keperluan trading, investor juga menggunakan Ethereum untuk staking dan yield farming. Tentu saja hal ini membuat valuasi ETH yang terkunci dalam smart contracts di liquidity pools ikut menanjak.
Memang benar, semakin tinggi TVL artinya DeFi semakin tumbuh cepat. Tapi berkat harga kripto yang fluktuatif, naik turunnya TVL seringkali tidak disertai dengan penambahan akun atau smart contracts baru di liquidity pools.
Aset yang terkunci dalam smart contracts punya nilai nyata yang naik turun sesuai dinamikan pasar. Faktor ini juga harus jadi pertimbangan kamu saat menyimpulkan kondisi suatu sistem lewat total value locked.
Baca juga: Yuk, Kenalan Dengan 2 Jenis Indikator Ekonomi yang Pengaruhi Investasi
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Messari, Coinmarketcap
Bagikan artikel ini