Harga saham Facebook diprediksi akan meroket kembali di tahun ini setelah platform media sosial besutan Mark Zuckerberg itu berhasil mencatat kenaikan harga saham sebesar 93% dalam dua tahun terakhir. Moncernya pendapatan sepanjang 2020 akan menjadi motor penggerak kenaikan saham Facebook di awal tahun ini.
Pendapatan Facebook selama pandemi COVID-19 in terbilang cukup cemerlang. Perusahaan ini mencatat kenaikan pendapatan sebesar 16,7% secara tahunan pada dua kuartal pertama tahun lalu. Persentase itu kemudian menanjak pada kuartal III, di mana perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 22%.
Sementara hingga akhir tahun 2020, perusahaan riset dan analisis saham Trefis meramal Facebook bisa mencatat pendapatan sebesar US$84,2 miliar. Artinya, pendapatan ini bisa menanjak 19% secara tahunan dibanding US$70,7 miliar di 2019.
Hingga saat ini, Facebook belum mengumumkan pendapatannya selama tahun 2020.
Baca juga: Cara Investasi Emas yang Menguntungkan, Bagaimana Caranya?
Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia memaksa masyarakat berdiam diri di rumah. Karantina kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan masyarakat berinteraksi lewat media sosial dan meningkatkan total pengguna aktif Facebook sebesar 11% secara tahunan.
Trefis meramal bahwa kenaikan pengguna aktif Facebook sepanjang 2020 juga berimbas pada kenaikan pendapatan iklan platform media sosial tersebut. Padahal, pada tahun lalu, Facebook sempat diprediksi akan menerima pendapatan iklan yang seret lantaran situasi ekonomi yang terguncang akibat pandemi.
Trefis memprediksi pendapatan iklan tahunan Facebook hingga akhir 2020 akan berada di angka US$82,9 miliar, atau terbang 107,7% dibandingkan angka 2019 sebesar US$39,9 miliar.
Pertumbuhan pengguna aktif Facebook juga dipicu oleh pesta politik Pemilihan Presiden AS pada November lalu. Namun, jumlah pengguna aktif tersebut diperkirakan akan menurun seiring banyaknya kelompok politik tertentu yang tidak lagi menggunakan media sosial tersebut pasca Pemilu AS.
Kendati demikian, pendapatan iklan yang mengalir deras akan membawa pendapatan total Facebook di 2021 sebesar US$96,8 miliar, meroket 15% dibanding prediksi pendapatan 2020.
Baca juga: Q1 2020, Pendapatan Facebook Menurun, Apa yang Terjadi?
Sejak akhir 2019, pertumbuhan harga saham Facebook terbilang kinclong dengan pertumbuhan tahunan sebesar 23%. Yakni, dari US$205,25 per lembar menjadi US$253 per lembar di akhir 2020.
Kinerja harga saham ini lebih gemilang ketimbang pertumbuhan indeks S&P 500 sendiri yang hanya tumbuh 17% di periode yang sama.
Selain pendapatan yang mumpuni, kinerja saham Facebook selama ini juga ditopang oleh aksi korporasinya, salah satunya adalah membeli 9,99% saham raksasa teknologi Reliance Jio senilai US$5,7 miliar.
Kenaikan harga saham Facebook juga sempat dibantu oleh sentimen pasar yang menyambut positif paket stimulus jumbo miliaran dolar yang diumumkan The Fed pada 23 Maret lalu.
Baca juga: Belum Ketinggalan Zaman, Milenial Bisa Cuan dari Facebook dengan 7 Cara Ini
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Forbes
Bagikan artikel ini