Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Dolar AS Bergairah, Emas & Aset Kripto Terlihat Pasrah

Pluang Pagi: Dolar AS Bergairah, Emas & Aset Kripto Terlihat Pasrah

31 Jan 2022, 1:42 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Dolar AS Bergairah, Emas & Aset Kripto Terlihat Pasrah

Selamat pagi, Sobat Cuan! Tak terasa sudah kita sudah berada di penghujung Januari, ya! Nah, untuk mengawali Senin terakhir bulan ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar sepekan di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Indeks saham Wall Street ketiban durian runtuh pada sesi perdagangan Jumat (31/1). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbuh 1,65%, sementara itu nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing loncat lebih tinggi yakni 2,43% dan 3,13%.

Kinerja apik ketiga indeks saham AS akhir pekan lalu didorong oleh moncernya kinerja saham teknologi, telekomunikasi, dan jasa konsumen. Hal ini terjadi setelah jajaran emiten sektor tersebut melaporkan hasil kinerja keuangan yang juga mumpuni.

Saham apple, misalnya, naik 7% setelah melaporkan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi analis. Tak hanya itu, nilai saham Visa kelas A juga naik 10,6% setelah ikut mencetak laporan keuangan yang cemerlang.

Selain itu, nilai ketiga indeks saham AS juga melonjak berkat sentimen makroekonomi yang positif, utamanya dari hasil pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sebesar 6,9% di kuartal IV 2021.

Baca juga: Kabar Sepekan: Harga Komoditas Booming, Ekonomi AS Bikin Pening

Aset Kripto

Pasar aset kripto masih saja terlelap meski sudah memasuki pekan baru. Melansir Coinmarketcap pukul 08.10 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat bertengger di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di US$36.979,66 per keping alias turun 2,36% dibanding sehari sebelumnya. Kemudian, nilai pesaing terdekatnya, Ether (ETH), luluh 1,07% ke US$2.546,54 per keping.

Nasib yang sama juga melanda altcoin lainnya.

Nilai geng altcoin "pembunuh Ethereum" seperti Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Polkadot (DOT) masing-masing turun 3,36%, 3,7%, dan 4,6% dalam sehari terakhir. Altcoin lain seperti Dogecoin (DOGE) dan Terra (LUNA) juga amblas masing-masing 2,99% dan 12,13% di waktu yang sama.

Secara umum, Coindesk melaporkan bahwa penurunan harga aset kripto sehari terakhir disebabkan oleh tipisnya volume perdagangan sepanjang akhir pekan. Salah satu penyebabnya adalah keringnya aktivitas perdagangan di Asia menjelang hari raya Tahun Baru China yang jatuh pada Selasa (1/2).

Di samping itu, penguatan Dolar AS juga diduga bikin pasar kripto keok pagi ini. Sekadar informasi, beberapa analis menemukan bahwa nilai mata uang tersebut punya korelasi negatif terhadap pergerakan aset kripto sejak Juli 2021.

Kabar lain datang dari jaringan Cardano. Protokol kelolaan IOHK itu akhirnya kedatangan satu platform decentralized exchange di atasnya yang bernama ADAX DEX pada Minggu (30/1).

Kemudian, ekonom AS sekaligus penyandang penghargaan Nobel Paul Krugman mengatakan bahwa risiko aset kripto paling besar adalah ketidaktahuan pelaku pasar tentang aset kripto itu sendiri.

Di dalam opininya di harian New York Times, Krugman mengatakan bahwa sebagian besar pemegang aset kripto tidak mengetahui karakteristik aset digital tersebut. Sehingga, mereka cenderung tidak bisa menghadapi masa sulit seperti saat ini, di mana kapitalisasi pasar kripto anjlok US$1 triliun sejak awal tahun.

Emas

Harga emas di pasar spot berada di level US$1.787,95 per ons pada pukul 08.25 WIB, turun 0,22% dibanding sehari sebelumnya.

Nilai sang logam mulia kian terjerembab setelah investor kian mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed, yang diperkirakan akan dimulai Maret mendatang. Hasilnya, mereka pun beralih ke instrumen yang berkinerja baik saat rezim suku bunga tinggi, yakni Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Sementara itu, kenaikan yield obligasi pemerintah AS akan membuat opportunity cost dalam menggenggam emas menjadi lebih mahal.

Dolar AS

Nilai indeks bertengger di angka 97,24, yang merupakan nilai tertingginya dalam 18 bulan terakhir, pada pukul 08.31 WIB.

Permintaan sang aset greenback memang tengah melonjak seiring niatan The Fed untuk mengerek suku bunga acuan. Namun, di samping itu, pelaku pasar nampaknya juga memborong Dolar AS dalam mengantisipasi pertemuan bank sentral Australia, Inggris, dan Eropa.

Baca juga: Pasar Sepekan: The Fed Lagi 'Gak Santai', Market Pun Kena Badai

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar