Selamat pagi, Sobat Cuan! Tak terasa sudah akan memasuki akhir pekan lagi, ya. Tak cuma tanggal muda, hari ini market juga terlihat bergairah pagi ini. Seperti apa ulasannya? Yuk, simak Pluang Pagi berikut!
Pasar aset kripto pagi ini terlihat kembali segar setelah terpuruk sehari sebelumnya. Melansir Coinmarketcap pukul 07.58 WIB, lima dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sukses terbang ke zona hijau dalam sehari terakhir.
Bitcoin (BTC), misalnya, kini bercokol di US$38.662,63 per keping alias lompat 3,63% dalam sehari terakhir. Tak ketinggalan, nilai Ether (ETH) juga lompat 1,41% ke posisi US$2.624,43 per keping.
Nasib mujur juga menghampiri geng altcoin lainnya. Tengok saja nilai Solana (SOL), Avalanche (AVAX), dan Polkadot (DOT) yang masing-masing beranjak 4,56%, 3,71%, dan 0,32% dalam 24 jam terakhir.
Pelaku pasar nampaknya mulai mengalihkan perhatiannya dari tensi geopolitik antara Ukraina dan Rusia, sebuah peristiwa yang sempat membuat pelaku pasar menghindari pasar aset berisiko termasuk kripto dan saham. Mereka menunjukkan sikap ini meski serangan Rusia terhadap Ukraina makin menjadi-jadi.
Kemarin, Rusia sudah melancarkan serangan skala besar ke Ukraina. Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia secara resmi.
Namun, pelaku pasar nampaknya memilih fokus terhadap dampak atas sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia, yang digadang punya dampak positif terhadap adopsi aset kripto ke depan.
Kemarin, Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi tambahan kepada Rusia dalam bentuk serangan finansial, di antaranya memblokir bank terbesar Rusia yakni Sberbank dan VTB bank dari sistem keuangan AS. AS juga membekukan aset-aset milik sejumlah bank Rusia yang terdapat di lingkup sistem finansial AS.
Pelaku pasar yakin bahwa sanksi tersebut akan membuat pelaku jasa keuangan atau dunia usaha Rusia untuk mencari sumber pendanaan lain. Salah satunya, mungkin akan berasal dari aset kripto. Alhasil, potensi adopsi kripto di Rusia berpeluang besar benar-benar akan terjadi.
Di samping itu, pelaku pasar nampaknya getol memborong aset kripto mumpung harganya tenggelam kemarin. Data Coindesk menunjukkan bahwa volume trading BTC di platform exchange kemarin mencapai rekor tertingginya dalam sebulan terakhir.
Kabar lain yang mempengaruhi pasar kripto lainnya datang dari Brasil dan China.
Kemarin, komisi keuangan Senat negara Samba tersebut telah meloloskan rancangan undang-undang regulasi kripto. Setelah ini, draf RUU tersebut akan segera dibahas di rapat Senat dan dibawa ke dewan legislatif untuk didiskusikan lebih lanjut.
Jika RUU ini berhasil disahkan menjadi UU, maka Brasol akan menjadi negara Amerika Latin terbesar yang punya aturan dan regulasi jelas soal investasi kripto.
Di waktu yang sama, Mahkamah Agung China menerbitkan amar putusan yang mengkategorikan transaksi aset virtual sebagai "penggalangan dana yang ilegal". Putusan ini kian membuka jalan bagi negara tirai bambu tersebut untuk sepenuhnya melarang aktivitas berbau kripto.
Selain itu, di tengah pasar kripto yang terlihat subur, terdapat pula nilai Terra (LUNA) yang melejit 11,19% dalam 24 jam terakhir. Pelaku pasar nampaknya kian optimistis dengan LUNA pasca Terra mengumumkan telah menggaet pendanaan US$1 miliar untuk menggunakan BTC sebagai "aset reserve" demi menstabilkan nilai stablecoin-nya yang bernama UST.
Nilai trio indeks saham AS akhirnya kembali bercokol di teritori positif setelah sebelumnya terlihat depresi sejak awal pekan. Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melenggang 0,28% pada penutupan perdagangan Kamis (24/2), sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing lompat 1,5% dan 3,3% di waktu yang sama.
Pelaku pasar sepertinya sudah kembali selera menggenggam aset berisiko, termasuk saham. Mereka tampaknya mulai tidak acuh dengan kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas dan memilih untuk memborong saham-saham AS mumpung harganya sedang murah (buy the dip).
Hasilnya, nilai saham-saham raksasa teknologi yang kemarin kebakaran, seperti Apple, Amazon, Meta Platforms, dan Microsoft, mulai bangkit kembali.
Selain itu, kinclongnya indeks AS kemarin juga disebabkan oleh hasil pelaporan keuangan beberapa emiten AS yang gemilang. Saham Moderna, misalnya, reli 15% setelah melaporkan bahwa penjualan vaksin COVID-19 miliknya di kuartal IV 2021 melebihi estimasi.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Ukraina Kian Terpuruk, IHSG & Kripto Mimpi Buruk!
Harga emas di pasar spot tercatat di level US$1.912,57 per ons alias naik tipis 0,24% dibanding sehari sebelumnya.
Nilai sang logam mulia masih ketiban mujur berkat aksi pelaku pasar yang mencari aset aman di tengah mendidihnya krisis keamanan di Ukraina.
Namun, pamornya sebagai aset aman kian meredup seiring kembalinya selera pelaku pasar untuk berkutat di pasar aset berisiko. Kuat dugaan, hal itu disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang merasa bahwa sanksi AS "kurang keras".
Seperti dikutip Reuters, analis senior OANDA Edward Moya mengatakan bahwa pelaku pasar meramal bahwa sanksi ekonomi AS belum bisa memukul keras ekonomi Rusia. Akibatnya, mereka menganggap bahwa prospek ekonomi ke depan masih tetap stabil, sehingga mereka perlahan meninggalkan pasar emas.
Nilai indeks Dolar AS bercokol di level 97 pada pukul 08.31 WIB alias lompat dari 96,35 sehari sebelumnya. Hal ini terjadi setelah Rubel Rusia jatuh sebagai imbas dari serangannya ke Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Harga Minyak Kian Kronis, Metaverse Makin Dijajal Artis
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini