Selamat pagi, Sobat Cuan! Nilai indeks saham Amerika Serikat (AS) lagi-lagi kembali terjungkal sementara aset kripto terjun bebas berjemaah dan kembali diperdagangkan di rentang sempit. Apa yang sebenarnya terjadi? Simak di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS kompak terpeleset pada sesi perdagangan Rabu (1/6). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 0,5%, sementara Nasdaq dan S&P 500 masing-masing susut 0,7% dan 0,8%.
- Lesunya performa saham sektor perbankan menjadi biang kerok lesunya kinerja indeks Wall Street kemarin, utamanya dipimpin oleh melempemnya nilai saham JPMorgan Chase & Co sebesar 2%.
- Hal ini terjadi setelah emiten sektor keuangan mengkhawatirkan dampak atas ancaman resesi ekonomi AS ke depan terhadap kinerja keuangan mereka.
- CEO JPMorgan, Jamie Dimon mengatakan, investor patut waspada terhadap "badai" ekonomi di depan mata. Terlebih, "awan-awan mendung" sudah terlihat kentara saat ini.
- Di samping itu, pelaku pasar nampaknya juga menghindari pasar modal AS setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ngebut ke level 3%.
- Kondisi ini merupakan imbas dari langkah bank sentral AS, The Fed, yang sudah mengurangi posisi neracanya sebesar US$9 triliun mulai kemarin.
- Pelemahan indeks Wall Street patut disayangkan mengingat produksi manufaktur AS sedang berjaya. Buktinya, skor indeks manufaktur ISM Mei di angka 56,1, tumbuh dari 55,4 di April.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Alami Inflow Jumbo, Laju Kripto & IHSG Makin Jago!
Aset Kripto
- Setali tiga uang, pasar kripto pun ikut tak bergairah pagi hari ini. Melansir Coinmarketcap pukul 08.09 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar mendarat di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, melemah 6,68% dalam 24 jam terakhir dan kini bertengger di US$29.759,43 per keping. Di sisi lain, nilai Ether (ETH) ringsek 6,55% ke US$1.820,78.
- Nasib altcoin lainnya pun tak kalah menyedihkan. Nilai Binance Coin (BNB), XRP, dan Dogecoin (DOGE) kompak luluh lebih dari 6% dalam sehari belakangan. Kemudian, nilai Polkadot (DOT) justru meleleh 8.07% di waktu yang sama.
- Selain itu, terdapat pula nilai Cardano (ADA) yang nyungsep 8,85% sehari terakhir. Sementara nilai Solana (SOL) ambruk 12,48% setelah jaringannya kembali padam yang diduga disebabkan oleh kehadiran bug.
- Pelaku pasar sepertinya memanfaatkan momentum reli harga kripto kemarin untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking). Maklum, ketika sentimen pasar terlihat bearish, pelaku pasar tentu akan buru-buru merealisasikan cuannya sebelum laju harga aset kripto kembali berbalik arah.
- Namun, analis mengatakan bahwa faktor utama lesunya pasar kripto pagi ini adalah sikap pelaku pasar yang lagi-lagi menghindari aset berisiko (risk aversion).
- Mereka diduga melakukan hal tersebut karena mengantisipasi ancaman resesi plus kebijakan moneter The Fed ke depan. Tak ketinggalan, mereka juga nampak "latah" mengikuti aksi jual yang dilakukan pelaku pasar modal.
- "Apa yang terjadi di pasar kripto kali ini sejatinya tidak mengejutkan," jelas CEO BitBull Capital Joe DiPasquale kepada Coindesk. "Harga Bitcoin gagal menembus level resistance-nya, sehingga dibutuhkan aksi beli yang kencang demi mengungkitnya lebih tinggi lagi".
- Meski aset kripto terlihat kebakaran, Waves (WAVES) masih tampak berjaya setelah nilainya tumbuh 13,67% dalam sehari terakhir.
- Ini terjadi setelah protokol merilis peta jalan perbaikan ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang dijuluki Waves DeFi Revival Master Plan.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.846,03 per ons pada pukul 08.32 WIB alias stagnan dibanding sehari sebelumnya.
- Di satu sisi, nilai sang logam mulia sempat tertekan akibat kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Asal tahu saja, melesatnya yield obligasi AS membuat opportunity cost dalam menggenggam emas menjadi lebih mahal.
- Namun di sisi lain, terdapat pelaku pasar yang masih getol mengoleksi emas karena mengkhawatirkan ancaman resesi dan tingkat inflasi AS yang tampaknya bakal kembali meroket. Maklum, emas selalu dianggap sebagai aset safe haven kala prospek ekonomi terpantau gonjang-ganjing.
- Biro Statistik Ketenagakerjaan AS merilis bahwa dunia usaha AS membuka 11,4 juta lowongan pekerjaan namun hanya berhasil merekrut 6,6 juta pekerja saja sepanjang April. Sementara itu, di waktu yang sama, terdapat 4,4 juta pekerja yang memilih berhenti bekerja.
- Ini membuktikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja masih ketat. Demi mencegah susutnya sumber daya, perusahaan kemungkinan bakal menambah gaji pegawainya dengan signifikan agar mereka tetap loyal dengan perusahaan. Hal ini, sayangnya, bakal berimbas ke inflasi gaji dan menambah beban inflasi AS ke depan.
Baca juga: Pluang Pagi: Kripto Kompak Tampil Keren, WAVES Bahkan Terbang 80%!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!