Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Saham AS Masih Bengong, Aset Kripto Lagi-Lagi 'Zonk'

Pluang Pagi: Saham AS Masih Bengong, Aset Kripto Lagi-Lagi 'Zonk'

11 Jan 2022, 1:40 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Saham AS Masih Bengong, Aset Kripto Lagi-Lagi 'Zonk'

Selamat pagi, Sobat Cuan! Sambil menyeruput kopi di Selasa (11/1) pagi, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Pergerakan trio indeks saham utama Amerika Serikat tidak satu suara pada sesi perdagangan Selasa (10/1). Nilai S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) masing-masing luntur 0,1% dan 0,5%, sementara nilai indeks Nasdaq lompat 0,05% di waktu yang sama.

Kinjera S&P 500 dan DJIA masih lesu gara-gara pelaku pasar masih menjauhi pasar modal dan beralih ke pasar obligasi pemerintah AS. Maklum, tingkat imbal hasil obligasi AS terus melonjak setelah bank sentral AS The Fed mengumumkan pengetatan kebijakan moneter, sehingga mereka pun menyerbu pasar obligasi. Bahkan, Goldman Sachs memprediksi bahwa The Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali tahun ini.

Namun, performa anyep kedua indeks saham tersebut tertahan oleh kinerja apik saham-saham teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Alphabet pasca pelaku pasar memborong saham-saham tersebut mumpung harganya lagi turun (buy the dip).

Selain itu, kekhawatiran pelaku pasar atas dampak pengetatan kebijakan moneter The Fed terhadap performa saham-saham raksasa teknologi berkategori growth stocks mulai mereda. Nah, rentetan sentimen tersebut pun sukses bikin nilai Nasdaq, indeks saham yang didominasi emiten teknologi, ikut loncat.

Baca juga: Rangkuman Kabar: RI Ekspor Batu Bara Lagi, Langkah The Fed Bakal Bikin Rugi

Aset Kripto

Setelah sempat semringah sebentar kemarin, investor kripto nampaknya harus kembali gigit jari pada pagi ini. Melansir Coinmarketcap pukul 08.09 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di posisi US$41.471,98 per keping atau susut 0,65%. Sementara itu, nilai pesaing terdekatnya Ether (ETH) bercokol di US$3.069,53 per keping, turun 3,08% di waktu yang sama.

Geng altcoin kategori "pembunuh Ethereum" juga bernasib sama. Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing luluh 4,79%, 4,2%, 4,76%, dan 7,3% di waktu yang sama.

Secara umum, pasar kripto kembali mendadak lesu karena pelaku pasar sepertinya benar-benar menghindari pasar kelas aset berisiko seperti saham dan aset kripto. Hal ini diduga terjadi setelah Goldman Sachs merilis laporan yang menyebut bahwa The Fed kemungkinan akan bersikap sangat hawkish dengan mengerek suku bunga acuannya empat kali tahun ini.

Kendati demikian, tidak semua aset kripto bernasib apes pada pagi hari ini. Setidaknya, masih ada Cosmos (ATOM) yang nilainya melonjak 5,32% dalam sehari belakangan.

Nilai ATOM melonjak setelah beberapa aplikasi di dalam ekosistem Cosmos akan memiliki fungsi interoperabilitas dengan jaringan Ethereum melalui Evmos.

Emas

Harga emas spot berada di level US$1.804,82 per ons, melonjak 0,53% dibanding sehari sebelumnya. Pelaku pasar sepertinya tengah mengoleksi sang logam mulia mengantisipasi perilisan data inflasi yang pada pekan ini.

Jika memang inflasi Desember semakin meradang dibanding bulan sebelumnya, maka kondisi tersebut akan menjadi pisau bermata dua bagi emas. Di satu sisi, permintaan emas mungkin akan marak mengingat statusnya sebagai aset safe haven. Namun di sisi lain, kenaikan tingkat inflasi bakal bikin The Fed ngebet mengerek suku bunga acuannya dan bikin permintaan emas melorot.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 95,91, turun 0,08% dibanding sehari sebelumnya. Nilai sang aset greenback masih berfluktuasi seiring sikap pelaku pasar yang pasang kuda-kuda menanti pengumuman inflasi Desember AS.

Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS Terlihat Miris, MANA Tampil Klimis

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar