Rangkuman kabar Senin (10/1) mengulas pekembangan domestik dan mancanegara diantaranya keputusan pemerintah untuk kembali membuka keran ekspor batubara. Yuk, simak selengkapnya!
Menteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa paling lambat besok, Selasa (11/1), kapal pengangkut batu bara akan kembali beroperasi untuk mengekspor batu bara dari Indonesia. Hal ini menanggapi protes sejumlah negara seperti Filipina, Jepang dan Korea Selatan atas kebijakan larangan ekspor batu bara oleh pemerintah Indonesia yang berlaku sejak awal bulan ini.
Indonesia diketahui telah mengamankan pasokan batu bara 13,9 juta ton dari total produksi 20 juta ton minggu lalu selama 20 hari ke depan. Adapun kebutuhan batu bara Indonesia tahun 2022 versi PT Perusahaan Listrik Negara (persero) mencapai 119 juta ton.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa situasi krisis telah berakhir sehingga pihaknya dapat meninjau kembali keputusan untuk membuka keran ekspor.
Terbukanya kembali keran ekspor batuabara akan berdampak positif pada neraca dagang yang banyak disumbang oleh ekspor komoditas batubara. Neraca dagang yang mumpuni tentu akan berkontribusi positif terhadap cadangan devisa tanah air.
Namun, keputusan ini harus didasari pada pertimbangan yang tepat seperti kecukupan cadangan batu bara dalam negeri dan dipatuhinya kesepakatan Domestic Market Obligation (DMO) oleh produsen batu bara lokal.
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp1,68 triliun selama 3 hingga 6 Januari.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, aliran dana bersih senilai Rp2,93 triliun keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, di sisi lain, terdapat aliran masuk ke pasar saham sebesar Rp1,25 triliun. Secara keseluruhan, total aliran modal keluar sejak awal tahun mencapai Rp5,33 triliun dari pasar SBN dan Rp600 miliar dari pasar saham.
Sementara itu, premi Credit Default Swap (CDS) 5 tahun mengalami kenaikan menjadi 77,27 bps per Januari dari posisi 73,55 bps per Desember 2021.
Aliran modal asing keluar (capital outflow) dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan dalam negeri. Naiknya premi CDS merupakan indikator bahwa persepsi investor terhadap Indonesia memburuk sehingga bisa mempengaruhi tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengatakan bahwa kebijakan Federal Reserve dalam mengetatkan kebijakan moneternya dapat memicu capital outflow, pelemahan nilai tukar, dan guncangan pada pasar keuangan. Pasalnya, kebijakan tersebut berpotensi menciptakan turbulensi ekonomi seiring menguatnya tren ekonomi Amerika Serikat.
Negara berkembang dengan tingkat utang yang tinggi, tekanan pada nilai tukar, dan neraca transaksi berjalan yang lebih rendah dikhawatirkan mengalami depresiasi nilai tukar. Sementara negara berkembang dengan tingkat inflasi tinggi dan fundamental yang kurang baik harus segera melakukan pengetatan moneter dengan komunikasi yang jelas untuk meminimalisasi dampaknya terhadap masyarakat.
Peringatan IMF harus direspons dengan tepat oleh pemangku kebijakan global sehingga sistem keuangan tetap stabil meski dana asing mulai berhamburan dari pasar keuangan. Bank sentral sebaiknya melakukan stress test atas kebijakan The Fed, sementara otoritas jasa keuangan perlu memikirkan cara untuk memperdalam pasar keuangan mereka.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mencatat angka pengangguran pada Desember mencapai 3,9%, turun dari posisi November yakni 4,2%. Tercatat, total 6,4 juta kesempatan kerja telah tercipta selama 2021, rekor tertinggi sepanjang sejarah AS.
Non Farm Payroll (NFP) AS bertambah 199.000 pekerjaan. Departemen Tenaga Kerja juga merevisi ke atas NFP bulan November menjadi 249.000 pekerjaan dari laporan sebelumnya yakni 210.000 pekerjaan.
NFP merupakan salah satu acuan Federal Reserve dalam menentukan arah kebijakan moneter. Laporan NFP yang gemilang akan mendorong Federal Reserve lebih yakin melakukan percepatan tapering dan meningkatkan bunga acuan yang berdampak pada larinya dana asing dari pasar negara berkembang seperti Indonesia.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini