Katanya, investor bisa menuai manfaat emas maksimal ketika situasi ekonomi terkungkung resesi. Namun, apakah pernyataan itu benar? Simak selengkapnya di sini!
Resesi ekonomi adalah sebuah kondisi makroekonomi di mana aktivitas ekonomi melemah secara signifikan dan luas dalam jangka waktu yang relatif tidak singkat.
Sebagai tolok ukur, ekonom biasanya mendefnisikan resesi sebagai kondisi di mana pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu wilayah mencetak angka negatif dalam dua triwulan berturut-turut.
Kendati demikian, para ekonom pun sejatinya memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait syarat resesi. Ekonom biro riset ekonomi AS (NBER), contohnya, menentukan resesi berdasarkan data ketenagakerjaan, kinerja produksi, dan penjualan ritel selain memasukkan faktor pertumbuhan ekonomi.
Namun, apapun definisnya, resesi ekonomi adalah kondisi yang umumnya ditakuti oleh beberapa negara. Sebab, melambatnya kegiatan ekonomi dapat berujung pada kenaikan tingkat pengangguran dan menurunnya laju konsumsi serta pendapatan masyarakat.
Di tahun 2023, khususnya, resesi ekonomi kembali jadi topik hangat setelah beberapa negara kesulitan untuk mengerek pertumbuhan ekonominya pascapandemi. Bahkan, selain mengalami kemandekan pertumbuhan ekonomi, beberapa wilayah seperti Inggris dan Uni Eropa pun terjebak inflasi tinggi. Oleh karenanya, tak heran jika kemudian beberapa lembaga, misalnya International Monetary Fund (IMF), meramal bahwa resesi akan menjadi momok ekonomi setidaknya hingga 2024.
Ancaman resesi ekonomi pun ikut menghantam kinerja pasar modal. Nilai indeks S&P 500, contohnya, ambruk 18,11% sepanjang 2022 akibat ketakutan investor mengenai resesi dan kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS, The Fed. Begitu pula dengan aset kripto yang nilai kapitalisasi pasarnya runtuh 64,1% di tahun yang sama atas alasan serupa.
Investor tentu harus putar otak lebih kencang untuk menyelamatkan nilai portofolionya di tengah ancaman resesi ekonomi. Namun, investor sejatinya bisa mengalihkan perhatiannya ke instrumen investasi emas. Hal ini mengingat kepercayaan di dunia investasi bahwa emas adalah aset pelindung kekayaan efektif di tengah situasi yang tidak pasti.
Tetapi pertanyaannya, apakah benar bahwa emas adalah instrumen yang bermanfaat bagi investor di kala resesi ekonomi?
Baca Juga: Alasan Mengapa Investasi Emas Sangat Berharga
Banyak investor beranggapan bahwa menggenggam emas di kala resesi sangatlah penting sebagai pelindung nilai kekayaan. Pasalnya, emas adalah logam mulia yang tidak bereaksi terhadap korosi sehingga kandungannya tak akan susut dimakan zaman.
Dengan kata lain, nilai kemuliaan emas saat ini dan 100 tahun kemudian dianggap akan tetap sama dan tidak memudar. Sehingga, investor bisa menempatkan dananya di emas jika ia memang ingin memanfaatkan kekayaannya jauh di masa depan.
Di samping itu, tingginya minat investor terhadap emas di kala resesi juga terlihat dari pergerakan harga emas yang umumnya menjulang tinggi ketika resesi, seperti terlihat di grafik berikut.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa harga sang logam mulia menanjak ketika ekonomi AS melambat. Di tahun 1973, misalnya, harga emas meningkat 87% setelah pertumbuhan ekonomi AS lunglai di saat yang sama. Hal serupa juga terjadi di 2020 di mana harga emas bertumbuh 24%, dan bahkan menyentuh level tertingginya di US$2.000 per ons, akibat ketakutan resesi ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Dengan demikian, apabila ditinjau secara historis, emas bisa dibilang adalah instrumen idola di tengah kondisi ekonomi yang "berantakan". Namun, selain karena karakteristiknya sebagai logam mulia, apalagi manfaat emas lainnya yang bikin investor jatuh hati di tengah resesi?
Nilai emas diketahui tidak bergantung dengan kinerja aset lainnya. Dengan kata lain, pergerakan harga emas tak dipengaruhi oleh apapun yang terjadi, misalnya, baik di pasar modal maupun pasar kripto.
Hal ini bisa terjadi mengingat harga emas benar-benar dibentuk oleh mekanisme permintaan dan penawarannya. Dari sisi penawaran, harga emas secara teori akan terus menanjak seiring menyusutnya suplainya di dunia. Sementara dari sisi permintaan, minat investor terhadap sang logam mulia sangat tergantung dengan situasi makroekonomi.
Karena karakteristik tersebut, emas selalu dipandang sebagai aset diversifikasi yang diincar investor demi meminimalisasi risiko investasi.
Nah, karena harga emas tak berkorelasi dengan aset lainnya, maka nilainya pun cenderung lebih stabil antar waktu dibanding instrumen investasi lainnya.
Sekadar informasi, harga emas rata-rata meningkat 2,5% hingga 3% per tahunnya antara 2012 hingga 2022. Sepanjang rentang waktu tersebut, pelemahan harga emas paling tinggi adalah 27,79% di 2013. Namun, dalam periode yang sama, pertumbuhan harga emas tertinggi mencapai 24,43% di 2020.
Nah, karena laju kenaikan dan penurunan tertingginya terbilang seimbang, maka tak heran jika emas kemudian disasar sebagai aset safe haven pilihan.
Meski berbentuk secara fisik, emas rupanya mudah untuk dikonversi sebagai uang kas di kondisi apapun. Pasalnya, masyarakat kini bisa memilih satu dari banyak sarana untuk menjual emas. Selain itu, mereka pun tak perlu khawatir jika emas yang mereka jual tidak laku mengingat minat masyarakat untuk menggenggam aset satu ini terbilang tinggi.
Baca Juga: 4 Risiko Utama Investasi Emas
Emas memang memiliki banyak manfaat di tengah resesi. Hanya saja, hal itu bisa dicapai jika syarat-syarat lainnya pun ikut mendukung. Jika syarat-syarat tersebut tak terpenuhi, maka menempatkan dana di instrumen emas di kala resesi bisa jadi hanya akan menjadi aksi yang sia-sia.
Lantas, apa saja syarat-syarat kondisi agar manfaat emas bisa maksimal di tengah resesi?
Investasi emas di kala resesi memang bisa memberikan manfaat bagi investor. Lantas, bagaimana cara Sobat Cuan untuk bisa memiliki emas dengan cara mudah dan praktis?
Nah, dalam hal ini, Sobat Cuan bisa berinvestasi emas melalui aplikasi Pluang! Di Pluang, kamu bisa berinvestasi emas Antam mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali ketukan di ponsel saja! Selain itu, kamu juga bisa menarik emas fisik jika kepemilikanmu sudah mencapai 1 gram.
Ayo, investasi emas di Pluang sekarang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Referensi: Investopedia, Sunshine Profits, Forbes, RME Gold
Bagikan artikel ini