Pluang+

Biaya

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan

Harga Emas Kian Depresi Setelah Bos The Fed Komentar ‘Adem Ayem’ Soal Obligasi

Waktu baca: 2 menit

Harga Emas Kian Depresi Setelah Bos The Fed Komentar ‘Adem Ayem’ Soal Obligasi

Harga emas di pasar spot pada hari ini, Jumat (5/3) pukul 09.00 WIB, melemah 0,3% ke angka US$1.692.37 per ons. Pelemahan lebih tajam malah terjadi di pasar komoditas berjangka acuan COMEX sebesar 0,75% ke angka US$1.688 per ons.

Dengan demikian, harga emas resmi berada di titik terendahnya dalam sembilan bulan terakhir.

Harga emas hari ini dikepung oleh dua kekuatan, yakni menguatnya indeks dolar AS dan juga meningkatnya imbal hasil obligasi AS.

Indeks dolar AS menguat pada Kamis (4/3) waktu AS setelah Ketua Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS adalah sesuatu yang “menarik perhatiannya”, namun ia sama sekali tidak menyinggung kekhawatiran mengenai hal tersebut.

Ucapan tersebut mengecewakan investor lantaran The Fed seolah-olah menunjukkan inkonsistensi. Kenaikan imbal hasil obligasi tentu akan meningkatkan suku bunga kredit, namun di pidato yang sama, Powell juga mengatakan bahwa The Fed ingin penyaluran kredit tetap longgar.

Powell bahkan tidak memberikan konfirmasi mengenai apakah The Fed akan mengintervensi pasar untuk meredam kenaikan imbal hasil obligasi, yang nantinya juga bisa berefek ke penurunan suku bunga kredit.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Masih Dihambat Laju Obligasi AS

Dampak Ucapan Powell Terhadap Harga Emas Hari Ini

Setelah pidato Powell, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terus naik. Kini, angka imbal hasil tersebut sudah bertengger di angka 1,5%.

Seperti yang diketahui, kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi biang keladi penurunan permintaan emas dan ikut mengerek turun harganya. Sebab, kondisi tersebut bikin investor lebih tergiur menggenggam obligasi dan mulai melepas emas, sebuah aset yang tak menghasilkan imbal hasil secara periodik.

Tak hanya itu, indeks dolar pun langsung naik ke posisi tertingginya dalam tiga bulan terakhir.

Kenaikan nilai tukar dolar memang selalu mengendurkan permintaan emas. Ini lantaran harga emas, yang selalu dibeli dalam denominasi dolar AS, akan menjadi mahal bagi investor yang sehari-harinya tidak bertransaksi menggunakan dolar AS.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Reuters

Bagikan

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait