OpenAI belakangan menarik perhatian lantaran sukses menciptakan ChatGPT. Namun, apa saja produk OpenAI lain selain ChatGPT?
Sobat Cuan mungkin memahami bahwa OpenAI adalah otak di balik teknologi chatbot viral berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), ChatGPT. Namun, apa sebenarnya OpenAI?
OpenAI adalah organisasi riset kecerdasan buatan berbasis di San Francisco, negara bagian California yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan umum yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan kepentingan.
Tadinya, OpenAI didirikan sebagai organisasi nirlaba pada 2015 untuk mengembangkan teknologi AI sehingga bermanfaat bagi kegiatan manusia sehari-hari. Selain itu, OpenAI juga memiliki niat untuk menurunkan tingkat penyalahgunaan teknologi AI.
Hanya saja, pada 2019, OpenAI pun mengubah statusnya dari organisasi nirlaba ke lembaga yang berorientasi profit. Sebagai buah dari rencana tersebut, OpenAI pun membentuk anak usaha bernama OpenAI LP yang bertujuan untuk mencari untung.
OpenAI mengklaim bahwa keuntungan yang masuk pada OpenAI LP akan dibatasi via sistem. Lewat sistem ini, Investor OpenAI berpotensi mendapatkan keuntungan hingga 100 kali lipat dari modal awal, namun tak lebih dari itu.
Dalam kurun tujuh tahun setelah pendiriannya, OpenAI berhasil meluncurkan satu produk chatbot yang mendadak jadi buah bibir bernama ChatGPT pada November 2022.
Namun, sepak terjang OpenAI sebenarnya tidak terbatas pada produk itu semata. Meski baru berusia seumur jagung, organisasi ini pun memiliki beberapa produk lain yang juga dianggap inovatif.
Lantas, apa saja produk OpenAI lainnya?
Baca Juga: Mengenal 7 Aplikasi AI Populer Saat Ini
DALL-E adalah produk AI generatif yang diluncurkan OpenAI pada Januari 2021. Nama "DALL-E" merupakan permainan kata yang menggabungkan nama seniman terkenal Salvador Dalí dengan tokoh film Pixar, WALL-E.
Model ini merupakan salah satu inovasi terbaru dalam bidang kecerdasan buatan yang fokus pada menghasilkan karya visual berdasarkan deskripsi teks. Melalui produk ini, pengguna bisa mengubah teks menjadi gambar digital yang sesuai dengan deskripsi yang diberikannya.
DALL-E menggunakan teknologi GPT yang sama dengan yang digunakan oleh model ChatGPT.
Model ini diawali dengan tahap pelatihan menggunakan dataset yang luas, termasuk gambar dan teks yang berasal dari berbagai sumber. Proses ini memungkinkan DALL-E untuk memahami pola dan struktur gambar dan teks secara efisien.
Ketika menerima deskripsi teks sebagai masukan, DALL-E berusaha untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
Model ini bekerja dengan pendekatan yang sangat kreatif dan imajinatif. Bahkan, DALL-E mampu menciptakan gambar-gambar unik dan tidak pernah dilihat sebelumnya.
Codex adalah platform pemrograman AI yang dikembangkan oleh OpenAI.
Nama "Codex" diambil dari kata kode ("code" dalam bahasa Inggris) dan berkaitan dengan kemampuan utama platform ini, yaitu memahami kode komputer dan menghasilkan kode yang sesuai berdasarkan teks dan pertanyaan yang diberikan.
Diluncurkan pada 10 Agustus 2021, Codex memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan perintah sederhana dalam bentuk teks, lalu mengubahnya menjadi bahasa pemograman yang bisa digunakan oleh pengguna.
Whisper adalah produk OpenAI lainnya yang diluncurkan pada 21 September 2022. Produk ini adalah teknologi pengenal suara otomatis (Automatic Speech Recognition/ASR) berbasis internet yang dikembangkan menggunakan 680.000 jam data suara.
Teknologi ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk melakukan transkripi bahasa asing, termasuk menerjemahkannya secara otomatis ke bahasa Inggris yang utuh dan natural.
Meski masih dalam tahap pengembangan, OpenAI mempersilakan pengguna untuk mengunduh kode open-source Whisper melalui Github.
CLIP adalah produk OpenAI yang bergolongan multimodal AI, yakni produk yang memiliki kemampuan untuk memproses data-data dengan jenis berbeda. Dalam hal ini, CLIP bisa memproses data teks dan gambar secara bersamaan agar pengguna bisa menciptakan takarir yang mendeskripsikan gambar yang ia input dengan akurat.
Baca Juga: Mengenal Perplexity AI, Teknologi Pesaing Baru ChatGPT
Setiap ada perkembangan teknologi terbaru, selalu akan ada pro kontra. Tak terkecuali produk OpenAI yang meski bermanfaat dan bisa dinikmati publik namun tetap saja menuai kritik.
Sebagai contoh, salah satu kritik masyarakat dilayangkan kepada produk DALL-E.
Beberapa pihak menilai bahwa produk tersebut kemungkinan telah mengambil data ribuan bahkan jutaan gambar di internet tanpa seizin pemilik dan pencipta karya aslinya. Kontroversi inipun menimbulkan pertanyaan terkait apakah produk itu terbilang etis jika digunakan oleh masyarakat.
Contoh lainnya adalah kritik terhadap Codex. Meski produk ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membuat bahasa pemograman yang diinginkan, nyatanya pengguna tetap saja kesulitan untuk menentukan apakah model tersebut menghasilkan sesuatu yang benar atau mematuhi etika.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas konten atau kode yang dihasilkan.
Baca Juga: Menguak 3 Jenis Perusahaan AI di Pasar Modal AS
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Business Insider, OpenAI
Bagikan artikel ini