OpenAI adalah otak di balik ChatGPT. Lantas, seperti apa sejak terjang perusahaan ini hingga berhasil meluncurkan teknologi viral tersebut?
OpenAI adalah perusahaan riset teknologi swasta yang berfokus mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) agar bisa berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari. Belakangan, nama OpenAI menjadi buah bibir lantaran sukses meluncurkan chatbot viral, ChatGPT, di 2022.
Perusahaan ini didirikan pada 2015 sebagai buah keresahan dua investor sekaligus programmer, Sam Altman dan Elon Musk. Mereka khawatir bahwa penyalahgunaan teknologi AI bisa semakin marak seiring pesatnya perkembangan inovasi tersebut.
Oleh karenanya, mereka pun menggalang dana modal abadi senilai US$1 miliar untuk membangun perusahaan yang fokus pada perkembangan fundamental AI dan mengungkap segala manfaat yang tersimpan di dalamnya.
Niat tulus perusahaan untuk mengembangkan teknologi AI juga tercermin dari sikapnya yang terbuka untuk berkolaborasi dengan organisasi riset lainnya. Bahkan, perusahaan juga memberikan akses publik terhadap hasil riset dan hak-hak patennya.
Baca Juga: Mengenal Perplexity AI, Teknologi Pesaing Baru ChatGPT
Meski berusia seumur jagung, OpenAI rupanya sudah banyak menorehkan perkembangan berarti sebagai sebuah perusahaan swasta. Lantas, apa saja tonggak sejarah yang berhasil ditorehkan perusahaan sejak 2015?
Awalnya, OpenAI memfokuskan riset dan pengembangan produk berbasis AI untuk keperluan gaming. Produk pertama yang mereka rilis ialah OpenAI Gym, yakni sebuah toolkit berbasis algoritma reinforcement learning (RL) yang digunakan untuk mengembangkan video game berbasis AI dan diluncurkan pada 2016.
RL merupakan produk turunan AI jenis machine learning yang berfokus pada pengambilan keputusan dan kontrol motorik. Singkatnya, toolkit ini membantu pengembangan video game dengan memfasilitasi kecerdasan buatan untuk pengembangan karakter dalam permainan tersebut.
Di tahun 2018, OpenAI memperkenalkan model machine learning baru yakni Generative Pre-trained Transformer (GPT). Lewat sebuah laporan berjudul Improving Language Understanding by Generative Pre-Training, OpenAI mempublikasikan hasil riset mereka yang menjadi tonggak dalam perkembangan chatbot.
GPT sendiri merupakan proyek prestisius yang risetnya terus berkesinambungan. Kecerdasan buatan ini menjembatani bahasa pemrograman dengan machine learning lewat konsep baru bernama Natural Language Programme (NLP). Yakni, suatu proses untuk membuat mesin memahami bahasa dan percakapan lewat input data danpelatihan yang berulang-ulang
Model ini memiliki sistem yang mirip dengan cara kerja otak manusia, yakni menggunakan sistem syaraf sintetis untuk memproses data berkapasitas besar. Tak heran jika kemudian produk yang menggunakan model bahasa ini, salah satunya ChatGPT, bisa berpikir, menganalisis, menolak, merespons, dan mengutarakan pendapat sebagaimana percakapan antar manusia.
Dalam perkembangannya, GPT3 disebut-sebut sebagai GPT dengan versi yang sudah cukup mumpuni. Otak "buatan" ini mampu mempelajari gaya menulis seseorang atau sesuatu lalu menirunya kembali.
Hanya saja, OpenAI kemudian mengembangkan model bahasa GPT4, yang kini menjadi fondasi bagi chatbot-chatbot pintar lainnya.
Baca Juga: Apa Saja 4 Saham AI Populer di Pasar Saham AS?
Semula, OpenAI merupakan perusahaan nirlaba yang hanya berfokus pada riset teknologi berbasis AI dengan tujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap teknologi ini.
Akan tetapi, pada 2019, format usaha nirlaba beralih jadi perusahaan berorientasi laba dengan lahirnya anak usaha bernama OpenAI LP. OpenAI Inc. selaku induk usaha yang sudah terlanjur memiliki format nirlaba, bertindak sebagai induk pengontrol dalam format baru ini.
Barangkali di antara terobosan produk AI yang dikembangkan perusahaan, ChatGPT termasuk yang paling fenomenal. Lahir pada November 2022, aplikasi chatbot ini berhasil menutup 2022 dengan berbagai capaian manis seperti pengguna terbanyak, aplikasi paling inovatif, dan beragam titel lainnya.
Sejak Februari 2023, ChatGPT sudah mengenakan tarif berlangganan untuk layanan full service-nya. Tapi, publik tetap bisa mengakses layanannya secara gratis namun dengan berbagai limitasi.
Meski bukan aplikasi chatbot pertama di dunia, ChatGPT memperkenalkan pengalaman menggunakan simulator percakapan untuk meningkatkan daya manfaat mesin pencarian (search engine) hingga menyelesaikan tugas-tugas harian penggunanya.
Demam ChatGPT seolah mewujudkan impian pendiri OpenAI untuk membuka akses yang luas bagi masyarakat dalam memanfaatkan AI untuk memudahkan kehidupan mereka.
Usia yang masih belia nyatanya tak bikin OpenAI dipandang sebelah mata di industri teknologi. Malahan, kehadiran perusahaan ini bisa dibilang cukyp signifikan di sektor tersebut.
Lantas, seperti apa pengaruh OpenAI di industri teknologi?
Meledaknya teknologi ChatGPT pun sempat membuat berbagai perusahaan teknologi, sebut saja Microsoft, Google, dan Nvidia, untuk memusatkan perhatiannya pada perkembangan teknologi AI.
Langkah tersebut pun sangat diapresiasi investor. Buktinya, nilai saham Nvidia meroket 217% sejak awal tahun hingga pertengahan 2023 setelah mengumumkan bakal "ketiban durian runtuh" dari masifnya penggunaan teknologi AI.
Bahkan, di sektor teknologi, OpenAI pun selalu jadi katalis positif yang menerbangkan harga saham teknologi. Pasalnya, setiap saham perusahaan yang mengumumkan kerja sama dengan OpenAI terkait ChatGPT langsung melesat bak roket. Padahal, OpenAI sendiri saja belum melantai di bursa mana pun.
Baca Juga: Mengapa Perusahaan AS Berlomba di Teknologi AI?
Tak hanya saham, teknologi AI yang dikembangkan perusahaan riset ini juga mengubah permainan industri teknologi. Salah satunya lewat bahasa pemrograman.
Perusahaan ini sejak awal memang fokus pada riset Machine Learning yang bekerja layaknya manusia, dan mampu menghasilkan model bahasa GPT. Model ini dianggap sudah cukup mumpuni dan mampu memberikan jawaban memuaskan, sehingga ia pun digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain yang ingin mengembangkan produk AI generatif.
Tak hanya menyediakan platform pengembangannya, OpenAI juga membuka diri untuk bekerja sama dalam mengembangkan AI bagi produk dari perusahaan lain. Salah satu kerja sama yang bernilai cukup fantastis ialah kolaborasinya dengan Microsoft dalam memutakhirkan mesin pencarian Bing lewat teknologi AI.
Selain Bing, Microsoft juga meminta OpenAI memasukkan teknologi AI dalam produk lain seperti Microsoft 365 dan Azure. Microsoft menginginkan produk-produknya memilki mesin kecerdasan yang sama dengan ChatGPT.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Tech Target, openAI.com
Bagikan artikel ini