Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Simak Cara Investasi Crypto Jangka Panjang di Sini!
shareIcon

Simak Cara Investasi Crypto Jangka Panjang di Sini!

2 Aug 2023, 5:45 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Cara Investasi Crypto Jangka Panjang

Cara investasi crypto jangka panjang berikut ini bisa kamu coba agar dapat menimbun pundi-pundi layaknya HODLER!

Apakah Crypto Merupakan Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Panjang?

Aset-aset di pasar kripto memang fluktuatif hingga menyebabkan pasar ini masuk dalam kategori kelas aset berisiko tinggi. Namun nyatanya, banyak juga investor jangka panjang yang berani menempatkan portofolio investasinya dalam jumlah besar pada aset kripto tertentu.

Sebut saja Bitcoin yang punya fans garis keras, yakni pada 'Hodler'. Tentunya, 'Hodler' bertahan dalam barisan fans garis keras, bahkan saat harga BTC tengah terkoreksi tajam dengan alasan yang logis. Secara statistik, harga BTC telah terapresiasi sebanyak 12.000% sejak peluncuran perdananya pada tahun 2009 lalu.

Meski fantastis, kenaikan nilai kapital BTC bukan jawaranya. Ether, koin natif blockchain Ethereum yang baru diluncurkan tahun 2015 telah mencatatkan kenaikan harga aset sebanyak 92.000% hingga saat ini. Fantastis, bukan?

Baca juga: Memahami Lightning Network di Jaringan Bitcoin. Apa Gunanya?

Bagaimana Cara Investasi Crypto Jangka Panjang?

Portofolio investasi para 'Hodler' dan fans Ether merupakan bukti otentik bahwa pasar kripto cukup reliable untuk investasi jangka panjang. Namun tentunya, kamu butuh strategi yang tepat. Berikut ini beberapa strategi yang harus kamu simak sebelum memutuskan untuk mengikuti jejak pesohor fundamentalis di pasar finansial paling fluktuatif ini ya, Sobat Cuan!

1. Dollar-Cost Averaging (DCA)

Strategi menyicil secara berkala dalam periode tertentu ini berlaku untuk investasi jangka panjang di pasar manapun, termasuk pasar kripto. Alih-alih membelanjakan dana alokasi investasi kamu sekaligus pada satu aset dalam satu waktu, kamu bisa menyicilnya selama setahun atau lebih secara konsisten.

Cara ini akan membuat kerugian tak terealisasi kamu lebih kecil saat pasar bergejolak, sekaligus memberi kamu peluang untuk membeli aset dengan harga yang lebih murah. Kamu juga bisa menyesuaikan jumlah koin yang kamu beli dengan harga pasarnya. Misalnya, saat harganya murah, waktunya kamu memborong aset dalam jumlah yang lebih besar. Namun, saat harganya mahal, kamu bisa membeli lebih sedikit.

2. Staking

Aset-aset yang telah terkumpul dalam wallet digital kamu bisa kamu manfaatkan untuk staking. Mirip dengan deposito, staking merupakan aktivitas investasi dalam jaringan blockchain tertentu dengan cara menumpuk aset menjadi bagian dari protokol jaringan. Staking memberi kamu berbagai hak istimewa seperti memvalidasi transaksi, ikut dalam pengambilan keputusan terkait blockchain, hingga keuntungan berupa token maupun koin sebagai imbalannya.

Kamu hanya bisa melakukan staking pada jaringan dengan protokol proof-of-stake (PoS). Blockchain juga biasanya membatasi staking dengan aset natif jaringan tertentu saja.

3. Buy the Dips

Jargon para 'Hodler', yakni buy the dips bisa kamu pinjam dalam membangun portofolio investasi jangka panjang. Para 'Hodler' dengan jargon ini memanfaatkan periode downtrend bahkan saat crypto winter sekalipun untuk memborong BTC lebih banyak lagi.

Strategi ini hanya berlaku jika kamu meyakini aset kripto tersebut punya fundamental yang baik. Berbekal fundamental yang baik tersebut, aset-aset yang sedang mengalami koreksi harga bisa kembali bangkit menghijau saat musim dingin berganti.

4. Risiko Berbanding Peluang Cuan

Menimbang risiko sebanding dengan besarnya peluang untuk cuan. Sehingga, kamu harus disiplin untuk menerapkan prinsip berinvestasi sebanyak jumlah yang bisa kamu tolerir risikonya.

Perbandingan risiko dan peluang harus jadi pertimbangan matang saat memulai investasi, terutama investasi jangka panjang. Berangkat dari pertimbangan ini, barulah kamu menentukan aset yang tepat untuk jadi instrumen investasi pilihan kamu.

5. Riset Fundamental

Investasi jangka panjang bergantung penuh pada kualitas fundamental suatu aset. Apakah projek kripto tersebut punya keunikan dan nilai tambah? Sebanyak apa utilitas koin natif ataupun token tertentu?
Pertanyaan semacam itu memerlukan riset yang komprehensif untuk menjawabnya. Riset yang mendetil terhadap segala aspek fundamental aset merupakan kunci sukses dalam investasi jangka panjang di pasar ini.

6. Investasi Tidak Langsung

Produk pasar finansial amat beragam. Jika tidak mampu membeli BTC, kamu bisa membeli BTC Exchanges-traded Funds (ETF). Produk ini baru diluncurkan pada 2021, namun sudah memiliki banyak penggemar.

Meski BTC ETF tidak memiliki underlying aset riil BTC, namun derivatif BTC ini berinvestasi pada perusahaan terkait. Keuntungannya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan penyimpanan digital lantaran aset ini lebih tepat disebut sebagai produk derivatif ketimbang aset digital layaknya cryptocurrency.

Baca juga: Cicil Emas vs Dollar Cost Averaging

Bagaimana Memilih Aset Kripto untuk Investasi Jangka Panjang?

BTC dan Ether adalah dua dari sekian banyak opsi aset di pasar kripto yang membuktikan bahwa investor di kelas aset berisiko ini tetap bisa melakukan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Pertanyaannya adalah, aset seperti apa yang harus kamu pilih agar investasi jangka panjang kamu mencapai tujuan?

Terdapat lebih dari 10.000 jenis aset kripto dari berbagai ekosistem blockchain yang bisa kamu beli lewat exchanges saat ini. Lantas, aset bagaimana sih yang bisa jadi pilihan kamu?

1. Kapitalisasi Aset

Meski bukan tolok ukur satu-satunya, kapitalisasi aset yang besar di pasar kripto merupakan indikator yang penting dalam menentukan fundamental aset. Kapitalisasi besar ini memberi peluang lebih besar bagi aset tersebut untuk melewati berbagai rintangan dan musim dingin di pasar kripto.

BTC dan Ether masih menjadi dua pemain raksasa dari total kapitalisasi yang terkumpul di pasar kripto. Karenanya, dua aset ini paling diincar oleh investor jangka panjang.

2. Capital Gain

Capital gain tiap aset berbeda. Sebut saja Ether yang tumbuh hampir 8 kali lipat dari BTC meski dirilis selang 6 tahun setelah Bitcoin menggelar initial coin offering (ICO) perdananya.

Di pasar kripto, aset dengan capital gain yang tinggi kerap berisiko untuk mengalami koreksi yang tak terduga juga. Namun capital gain merupakan salah satu sumber cuan bagi investor jangka panjang.

Kamu perlu menimbang aspek pertumbuhan kapital saat memilih aset kripto untuk berinvestasi jangka panjang. Aset-aset baru dengan fundamental menjanjikan berpotensi mengalami pertumbuhan kapital lebih besar ketimbang aset yang sudah established. Namun tentunya, aset-aset tersebut mengandung potensi risiko yang lebih besar juga.

Baca juga: Apa itu Crypto Winter dan Bagaimana 4 Persiapan Menghadapinya?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, smartasset

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
crypto
Mengenal Istilah 'Ethereum Killer' dalam Kripto. Apakah Itu?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1