Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Investasi Jangka Panjang
shareIcon

Investasi Jangka Panjang

0  dilihat·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah kegiatan dalam rentang waktu lama demi mencapai tujuan finansial. Ketahui selengkapnya di sini!

Apa Itu Investasi Jangka Panjang?

Investasi jangka panjang adalah kegiatan investasi, atau menggenggam aset, dalam kurun waktu yang lama. Hingga saat ini, tidak ada pakem pasti mengenai lama durasi investasi yang perlu dilakukan sehingga bisa disebut sebagai "jangka panjang". Namun, investor umumnya menganggap kegiatan investasi lebih dari tujuh tahun sebagai patokan waktu investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang bertujuan untuk membantu investor dalam mencapai tujuan keuangannya di masa depan seperti pensiun atau biaya pendidikan buah hati. Pasalnya, dalam rentang waktu investasi tersebut, investor bisa menikmati apresiasi harga aset atau menerima imbal hasil dari aset yang ia genggam. Sehingga, investasi bisa menjadi pelengkap bagi kegiatan menabung yang dilakukan oleh investor.

Investasi Jangka Panjang Adalah Kegiatan yang Memiliki Banyak Manfaat

Bagi investor, investasi jangka panjang adalah kegiatan yang tak hanya bermanfaat untuk mencapai tujuan finansial. Berikut adalah beberapa manfaat investasi jangka panjang yang kerap didambakan investor!

1. Kegiatan Investasi yang Efisien

Ketika investor memutuskan untuk investasi jangka panjang, maka langkah yang mereka lakukan hanyalah membeli aset dan menggenggamnya (buy and hold) untuk periode yang panjang. Nah, hal ini dapat mengurangi beban-beban seperti biaya admin atau komisi yang umumnya timbul dari kegiatan trading jangka pendek.

2. Kegiatan Investasi yang Menghemat Waktu

Investor tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset atau trading hanya demi menikmati cuan. Yang mereka perlu lakukan adalah menyimpan aset yang mereka miliki dan biarkan waktu yang bekerja.

3. Menerima Hasil dari Bunga Majemuk

Beberapa aset di kegiatan investasi jangka panjang menghasilkan imbal hasil, misalnya dividen dari investasi saham. Nah, jika sang investor melakukan reinvestasi atau menabung imbal hasil tersebut, maka ia berkesempatan menikmati tambahan cuan dari bunga majemuk.

4. Dapat Mengatur Strategi Investasi Tanpa Terburu-buru

Investasi jangka panjang adalah kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu lama. Implikasinya, investor pun bisa merasa bebas untuk mengatur strategi investasinya tanpa perlu dibayangi oleh fluktuasi harga aset yang terjadi secara cepat.

Sebagai contoh, dengan memilih investasi jangka panjang, maka investor bisa dengan leluasa meminimalisasi risiko volatilitas dengan mengandalkan strategi dollar-cost averaging (DCA). Selain itu, investor pun bisa gampang mengatur portofolionya jika terdapat perubahan tujuan investasi.

Apa Contoh Aset Investasi Jangka Panjang?

Investor bisa memilih ragam aset untuk dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Tentu saja, masing-masing aset memiliki risiko dan manfaatnya tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya!

1. Saham

Saham adalah sebuah instrumen yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Dengan menggenggam saham, investor tak hanya berkesempatan menikmati hasil kerja keras perusahaan dalam bentuk dividen namun juga memiliki hak suara untuk menentukan masa depan perusahaan.

Saham kerap dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang yang ideal karena banyak alasan. Pertama, investor meyakini bahwa ukuran kapitalisasi pasar modal akan terus berkembang sehingga nilainya pun akan terus bertumbuh di jangka panjang. Kedua, saham dirilis oleh perusahaan lintas sektor sehingga mampu mengakomodasi investor dengan beragam profil risiko. Ketiga, investor berkesempatan menikmati cuan baik dalam bentuk dividen maupun capital gain.

2. Obligasi

Obligasi adalah instrumen berpendapatan tetap yang merupakan representasi utang suatu lembaga, baik perusahaan atau pemerintah, ke masyarakat. Makanya, obligasi kerap disebut sebagai surat utang.

Berbeda dengan saham, obligasi memberi imbal hasil dalam bentuk kupon yang didistribusikan ke investor dengan jumlah yang tetap setiap periodenya. Kupon-kupon ini akan dibagikan ke investor sesuai tenor atau jangka waktu instrumen tersebut. Nah, dengan demikian, obligasi dapat menjadi sarana bagi investor yang ingin investasi jangka panjang namun dengan imbal hasil tetap antar periode.

3. Reksa Dana

Reksa dana adalah sebuah produk yang dirilis oleh manajemen investasi yang menghimpun dana masyarakat untuk kemudian dialokasikan ke berbagai instrumen aset. Produk ini merupakan andalan investor jangka panjang karena memberikan akses mudah terhadap diversifikasi aset, memiliki risiko yang relatif rendah, dan praktis.

4. Tanah dan Properti

Tanah dan properti juga merupakan aset favorit investor ketika melakukan investasi jangka panjang. Hal ini lantaran nilai keduanya cenderung selalu naik antar tahunnya dengan pertumbuhan yang umumnya lebih tinggi dibanding inflasi. Sehingga, investor bisa menjualnya di masa depan dengan nilai yang lebih baik untuk memenuhi tujuan finansialnya.

5. Emas

Emas adalah instrumen investasi andalan sejak zaman dulu. Alasannya, emas memiliki kadar logam mulia yang memungkinkannya untuk tidak mengalami korosi, sehingga nilainya tak akan pudar di masa depan. Makanya, emas selalu digunakan investor sebagai aset pelindung kekayaan dari inflasi.

Di samping itu, terdapat keniscayaan bahwa harga emas akan terus meningkat di masa depan karena suplainya yang menipis dan kenaikan tingkat inflasi.

Investasi Jangka Panjang Adalah Kegiatan yang Bisa Dilakukan dengan Beragam Strategi

Seorang investor bisa melakukan investasi jangka panjang dengan beragam strategi investasi. Berikut adalah beberapa contohnya!

1. Buy & Hold

Sesuai namanya, strategi ini mengharuskan investor untuk membeli dan menahan asetnya dalam kurun waktu yang lama dengan mengabaikan fluktuasi pasar yang terjadi di jangka pendek. Strategi ini biasanya dilakukan investor yang mengejar pertumbuhan kapital di masa depan.

2. Investasi Pasif

Investasi pasif (passive investing) adalah strategi investasi yang menyarankan investor untuk membatasi kegiatan jual-beli dalam rentang waktu panjang.

3. Investasi Aktif

Berbeda dengan investasi pasif, investasi aktif menyarankan investor untuk melakukan kegiatan jual-beli dengan frekuensi tinggi dalam jangka waktu lama. Oleh karenanya, investor wajib memahami karakteristik asetnya dan aktif mempelajari aspek fundamental aset jika ingin menempuh strategi satu ini.

4. Growth Investing

Growth Investing adalah strategi di mana investor mencari apresiasi nilai aset menggunakan saham-saham berkategori growth stocks. Yakni, saham-saham yang pertumbuhan nilainya lebih kencang dari rata-rata pertumbuhan pasar saham secara umum.

Strategi ini cocok digunakan oleh investor yang bisa menoleransi fluktuasi pasar di jangka pendek demi cuan yang di atas rata-rata di masa depan.

5. Value Investing

Value investing adalah strategi investasi yang melibatkan saham-saham dengan nilai buku yang lebih baik dibanding harganya saat ini. Untuk menemukan aset-aset jenis ini, investor tentunya harus melakukan analisis fundamental. Namun, saham ini biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang konsisten membukukan pertumbuhan dividen dan memiliki valuasi yang lebih rendah dari rata-rata sektornya.

6. Dividend Investing

Dividend Investing adalah strategi investasi di mana sang investor fokus membeli saham-saham yang benar-benar menghasilkan dividen. Pada umumnya, mereka akan melakukan reinvestasi atas dividen-dividen yang dihasilkan demi menerima manfaat dari bunga majemuk.

7. Dollar Cost Averaging

Strategi ini merupakan strategi dasar investasi, di mana investor mengakumulasi aset dengan nilai yang tetap antar waktu. Secara sederhananya, strategi ini mengharuskan investor untuk "menabung aset" dengan rutin.

Strategi ini tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi risiko volatilitas namun juga membuka peluang bagi investor untuk menambah kelolaan aset lebih banyak ketika harganya turun.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Referensi: Seeking Alpha, Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Abenomics

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1