Tertarik untuk berinvestasi di indeks saham Amerika, tapi kamu perlu tahu dulu nih apa saja sih faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi indeks S&P 500? Simak ulasan berikut yuk!
S&P500 dapat digunakan sebagai indikator ekonomi utama tentang seberapa baik perekonomian AS. Jika investor yakin dengan perekonomian, maka mereka akan membeli saham. Jadi, ekonomi memiliki dampak pergerakan saham, termasuk S&P500.
Faktor ekonomi mempengaruhi pendapatan atau laba rugi perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi harga saham dan imbal hasil ekuitas. Sementara itu, pendapatan bergantung pada pengeluaran konsumen dan situasi bisnis, yang bervariasi dengan tingkat suku bunga, pekerjaan dan kondisi ekonomi global.
Selain itu, pengeluaran operasional dan non-operasional juga bergantung pada tingkat bunga, tingkat upah tenaga kerja dan harga komoditas. Adanya pertumbuhan ekonomi dan inflasi rendah biasanya dapat diartikan dengan imbal hasil ekuitas yang positif. Di sisi lain, resesi dan suku bunga tinggi artinya imbal hasil datar atau negatif.
Variabel lain mempengaruhi pasar saham adalah faktor harian. Tapi secara garis besar faktor dibawah merupakan indikator ekonomi yang dapat mewakili pasar saham atau sentimen investor. Jadi, untuk memantau pergerakan harga S&P500, sangat penting untuk melihat apa yang terjadi di ekonomi AS dan dunia. Mari kita lihat bagaimana faktor tersebut mempengaruhi kinerja saham.
Federal Reserve A.S. merupakan otoritas yang menetapkan suku bunga jangka pendek di AS dimana suku bunga ini memengaruhi pinjaman, kartu kredit, dan hipotek atau mortgage. The Fed menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga mengakibatkan biaya yang diperlukan untuk meminjam dana yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, pendapatan yang dapat dibelanjakan (discretionary income) akan menjadi lebih rendah untuk individu, sementara bisnis akan mengalami fleksibilitas investasi yang lebih sedikit. Hal ini dapat menyebabkan pendapatan dan margin keuntungan yang lebih rendah, yang pada akhirnya akan mengurangi pengembalian ekuitas. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah berarti akan ada lebih banyak pembelanjaan konsumen dan bisnis, yang akhirnya akan meningkatkan margin dan imbal hasil ekuitas.
Tingkat pekerjaan mempengaruhi tingkat bunga karena pekerjaan menentukan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan, mereka akan cenderung mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal penting. Mereka tidak mungkin berbelanja barang-barang mahal, seperti contoh, mobil dan liburan.
Sementara itu, saham perusahaan di sektor kebutuhan pokok konsumen akan tetap berkinerja bagus di saat turunnya ekonomi. Sebaliknya, imbal hasil dari saham sektor lain akan mengalami penurunan. Ketika tingkat pengangguran rendah dan lebih banyak orang memiliki pekerjaan, permintaan akan meningkat untuk barang-barang yang esensial mau pun non-esensial. Pada akhirnya hal ini akan mengarah pada imbal ekuitas yang positif.
Perubahan harga komoditas juga mempengaruhi harga pokok penjualan, biaya operasional dan margin keuntungan dari sebuah perusahaan. Kenaikan harga energi dan bahan mentah akan membuat biaya produksi dan transportasi yang lebih tinggi bagi banyak perusahaan yang menghadapi tekanan marjin. Selain utilitas, sebagian besar bisnis biasanya tidak dapat membebankan biaya input yang lebih tinggi kepada konsumen. Sebaliknya, biaya operasional akan turun dengan jatuhnya harga energi dan komoditas lainnya. Pada akhirnya, imbal hasil ekuitas akan terbantu.
Pembelanjaan konsumen dan bisnis secara langsung dapat mempengaruhi omset atau top-line revenue sebuah perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi margin laba dan harga saham. Konsumen akan berbelanja ketika mereka memiliki kepercayaan pada pekerjaan mereka dan pada prospek ekonomi. Ini menguntungkan pengembalian saham perusahaan di sebagian besar sektor.
Bisnis-bisnis juga akan berinvestasi pada peralatan modal baru dan memperluas fasilitas, yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan konstruksi dan pemasok peralatan. Pasar bereaksi positif dan investor mendapatkan keuntungan dari harga saham yang lebih tinggi. Namun, pasar akan jatuh ketika belanja konsumen dan investasi bisnis menurun. Akhirnya, margin dan imbal hasil ekuitas akan menjadi lebih rendah.
Kondisi ekonomi global juga mempengaruhi pengembalian ekuitas AS karena di era globalisasi, perusahaan melakukan bisnis lintas batas (cross border). Sebagai contoh, ekonomi AS yang lemah dapat memengaruhi pendapatan dan margin laba pemasok perusahaan AS di Asia dan Eropa. Demikian pula, krisis kredit di Eropa dapat merusak pendapatan bisnis Amerika dengan operasi Eropa yang ekstensif. Perusahaan yang beroperasi di berbagai negara dapat mengimbangi kerugian di satu wilayah dengan keuntungan di tempat lain. Misalnya, kekuatan ekonomi di Asia dapat mengimbangi kelemahan di Eropa, yang dapat membantu menjaga margin dan harga saham.
Secara keseluruhan, faktor ekonomi di atas secara langsung dan tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan juga pasar saham. Semoga kamu telah mengerti dan dapat mempraktikkan strategi investasimu dengan menggunakan informasi di atas ya #SobatCuan!
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Selain Inflasi, Apa Saja yang Pengaruhi Harga Emas? Cek 4 Faktor Lainnya!
Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran?
Suku Bunga Pengaruhi Investasi? Ini 3 Sektor Vital yang Terkena Imbas
Bagikan artikel ini