Saham Disney (DIS) pada Kamis melaporkan keuntungan mengejutkan pada kuartal pertama 2021. Naiknya valuasi perusahaan Walt Disney Co. ini lantaran melonjaknya pelanggan untuk konten streaming Disney+.
Penghasilan raksasa media ini pun melampaui perkiraan Wall Street. Disney yang berbasis di Burbank, California melaporkan laba kuartal I 2021 sebesar US$17 juta atau US$0,01 per saham.
Harga saham ini sebetulnya terhitung turun drastis dibandingkan di tahun sebelumnya. Laba tahun lalu tercatat sebesar US$2,11 miliar atau US$1,16 per saham. Meski demikian, Walt Disney tadinya diramal rugi sebesar US$0,41 per saham, menurut 24 analis yang disurvei oleh Thomson Reuters.
Secara total, pendapatan Walt Disney pada kuartal ini hanya mencapai US$16,25 miliar, atau turun 22% dibanding tahun lalu US$20,88 miliar. Angka ini sedikit lebih baik dibanding ramalam konsensus 24 analis tersebut, yakni US$15,93 miliar.
Manajemen Walt Disney menyebutkan bahwa penurunan pendapatan di kuartal I disebabkan oleh dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap industri hiburan. Dampak yang paling signifikan terasa di segmen Disney Parks, Experiences, and Products (Taman Hiburan, Pengalaman, dan Produk). Sejak akhir kuartal kedua tahun lalu, taman dan resor telah ditutup atau beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan.
Baca juga: Queen’s Gambit Bikin Netflix Tembus 200 Juta Pelanggan Tahun Lalu
“Kami yakin, tindakan strategis yang kami ambil untuk mengubah perusahaan kami akan mendorong pertumbuhan dan meningkatkan nilai yang diperoleh pemegang saham. Seperti halnya yang ditunjukkan langkah luar biasa dalam bisnis direct-to-consumer (DTC) kami. Total ada lebih dari 146 juta pelanggan berbayar di seluruh layanan streaming kami di akhir kuartal I,” jelas Bob Chapek, Kepala Eksekutif, perihal peningkatan saham Disney.
Pendapatan lini bisnis direct-to-consumer Disney, yang mencakup layanan Hulu, ESPN+, dan Disney+ meningkat 73% menjadi US$3,5 miliar.
Pelanggan Disney+ melonjak menjadi 94,9 juta dari 26,5 juta tahun lalu. Sementara Hulu mencatat pertumbuhan pelanggan 30% menjadi 39,4 juta pelanggan dan pertumbuhan pelanggan ESPN+ meningkat 83% menjadi 12,1 juta.
Namun di sisi lain, pendapatan segmen Media dan Hiburan turun 5% menjadi US$12,66 miliar. Sementara itu, pendapatan Taman Hiburan, Pengalaman, dan Produk turun 53% menjadi US$3,59 miliar.
Baca juga: Q1 2020, Pendapatan Google Turun, Jauh dari Perkiraan Para Analis
Saham Disney diperdagangkan lebih tinggi dalam perdagangan pembuka di hari Jumat setelah melaporkan laba kuartal I 2021 sebesar US$0,32 per saham.
Disney+ menambahkan 21,2 juta pelanggan selama kuartal ini, menyebabkan total pengguna layanana streaming itu menjadi 94,9 juta. Untungnya, pertumbuhan pelanggan Disney+ ini mengimbangi penurunan tajam di divisi lain.
Padahal, pihak perusahaan Disney menyatakan bahwa mereka tidak mengharapkan Disney+, Hulu, dan ESPN+ akan mencapai profitabilitas hingga 2024.
Disney sebagai raksasa hiburan diprediksi akan kembali dapat mencapai pendapatan yang memadai untuk segmen taman hiburan ke tingkat pra-pandemi dalam beberapa bulan mendatang. Bagaimanapun, Disneyland dan Disney Paris diperkirakan tidak akan dibuka kembali hingga paruh kedua 2021. Sementara itu, Disney World di Orlando “mengalami peningkatan kontribusi positif, dengan pendapatan melebihi biaya pembukaan”.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Markets Business Insider, Investopedia
Bagikan artikel ini