Indeks AS kembali bersemi hingga Meta disorot otoritas Eropa, semua terangkum di Saham AS Sepekan berikut!
Trio indeks saham AS kompak melejit pada penutupan perdagangan Kamis (2/10). Nilai indeks S&P 500 terbang 1,89%, sementara nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq masing-masing menguat 1,7% dan 1,78%. Hal ini terjadi usai The Fed, dalam rapat FOMC sehari sebelumnya, memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25% hingga 5,5%.
Aktivitas manufaktur AS rupanya terkontraksi cukup dalam sepanjang Oktober. Gambaran itu tercermin dari indeks Purchasing Manager’s Index (PMI) milik lembaga Institute for Supply Management (ISM), di mana AS mencetak skor indeks 46,7 pada Oktober alias melemah dari 49 di September.
Produsen kendaraan listrik Tesla Inc. ($TSLA) pada Selasa (31/10) memenangkan perkara hukum terkait dugaan kecacatan di sistem swakemudinya. Putusan ini merupakan akhir dari sebuah gugatan hukum yang diajukan keluarga Micah Lee, seorang pengemudi mobil Tesla Model 3 yang tewas pada 2019 karena mengalami kecelakaan yang diduga disebabkan oleh buruknya sistem otopilot Tesla.
Raksasa teknologi Microsoft ($MSFT) mulai memasarkan paket piranti lunak penunjang produktivitas Microsoft 365 yang terintegrasi dengan chatbot berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama Copilot sejak Rabu (1/11). Microsoft 365 versi anyar ini diharapkan dapat menambah pundi-pundi penerimaan Microsoft sekitar US$10 miliar di 2026.
Dewan perlindungan data Eropa (EDPB) pada Rabu (1/1) sepakat untuk memperpanjang pelarangan bagi Instagram dan Facebook, dua platform media sosial di bawah naungan Meta Platforms ($META), dalam mengimplementasikan praktik behavioral advertising kepada penggunanya di 30 negara Eropa. Asal tahu saja, behavioral advertising adalah sebuah metode di mana kedua platform tersebut bisa menampilkan iklan-iklan ke penggunanya berdasarkan data-data personal yang sebelumnya sudah dihimpun Meta.
Bagikan artikel ini