Selamat pagi, Sobat Cuan! Pagi ini sepertinya kamu lagi tersenyum semringah nih. Pasalnya, indeks saham Wall Street berhasil reli kencang pada perdagangan kemarin, sementara aset kripto masih melaju ke zona hijau pada pagi ini. Yuk, simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) berlari kencang menutup sesi perdagangan Selasa (19/4). Nilai Dow Jones Industrial Average tumbuh 1,5%, sementara S&P 500 dan Nasdaq lompat lebih tinggi masing-masing 1,6% dan 2,2%.
- Indeks saham AS semakin gesit setelah pelaku pasar melakukan aksi borong saham-saham teknologi mumpung murah (buy the dip). Alhasil, nilai saham Alphabet, Apple, dan Microsoft berhasil melaju kencang pada perdagangan kemarin.
- Uniknya, aksi borong pelaku pasar terjadi ketika tingkat imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sedang membara, bahkan menyentuh 2,9% untuk pertama kalinya sejak 2018.
- Sekadar informasi, kenaikan yield obligasi pemerintah AS merupakan musuh bebuyutan saham-saham teknologi berkategori growth stocks. Pasalnya, menanjaknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS akan memangkas nilai Present Value dari pendapatan emiten sektor growth stocks di masa depan.
- Di samping itu, beberapa saham emiten AS juga sukses terbang setelah melaporkan hasil kinerja keuangannya yang kinclong di kuartal I 2022. Salah satunya adalah nilai saham Johnson & Johnson yang loncat 3,1% setelah perseroan mengumumkan profit kuartal I yang di atas ekspektasi dan mengerek rasio pembagian dividen ke pemegang sahamnya.
- Kabar lainnya, Presiden The Fed St. Louis James Bullard menegaskan kembali harapannya agar The Fed mampu menaikkan suku bunga acuannya hingga 3,5% di akhir tahun ini. Bahkan, ia mengatakan bahwa The Fed harusnya tak ragu-ragu menaikkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin.
Baca juga: Pluang Insight: Terbang 174% Dalam 3 Bulan, Ada Apa dengan KNC?
Aset Kripto
- Cuaca di atas pasar kripto pagi ini masih terlihat cerah. Melansir Coinmarketcap pukul 08.54 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih betah bertahan di zona hijau. Meski memang, laju penguatannya secara bertahap mulai melambat.
- Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di US$41.370,98 per keping alias tumbuh 1,4% dibanding sehari sebelumnya. Kemudian, nilai Ether (ETH) tumbuh 1,02% ke US$3.089,58 di waktu yang sama.
- Altcoin lain juga ikut bernasib mujur. Nilai XRP tumbuh 0,14% dalam 24 jam terakhir, sementara nilai Solana (SOL) meningkat 5,54%, Terra (LUNA) melonjak 4,9%, Cardano (ADA) naik 0,68%, dan Avalanche (AVAX) tumbuh 2,36% di waktu yang sama.
- Secara umum, kinerja pasar kripto yang cemerlang didukung oleh sentimen pelaku pasar yang kembali selera berkubang di pasar aset berisiko. Sikap ini juga tercermin di investor pasar modal AS pada sesi perdagangan kemarin.
- Selain itu, berkaca pada apa yang terjadi di pasar modal AS, pelaku pasar tampaknya juga cuek dengan rentetan peristiwa makroekonomi yang terjadi saat ini. Mulai dari kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun hingga rencana hawkish The Fed.
- "Menurut saya, kondisi makroekonomi sekarang terbilang positif," jelas analis GlobalBlock Marcus Sotiriou seperti dikutip Coindesk.
- Kemudian, lembaga analisis on-chain juga menemukan bahwa kini aktivitas trader di pasar kripto juga sangat tergantung dengan pergolakan kabar mengenai suku bunga acuan AS.
- Pasalnya, produk dana himpunan aset kripto (crypto funds) mengalami outflow sebanyak US$97 juta setelah The Fed menegaskan sikap agresifnya dalam mengerek suku bunga acuan dua pekan lalu.
- Kabar lainnya, jaringan blockchain BNB Chain telah membakar 1,8 juta keping Binance Coin (BNB) pada Selasa (18/4) waktu AS.
Emas
- Harga emas di pasar spot berada di level US$1.944,58 per ons pada pukul 09.15 WIB, anjlok dibanding posisi yang sama sehari sebelumnya US$1.975 per ons.
- Nilai sang logam mulia keok dihantam kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun.
- Sekadar informasi, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS akan menaikkan opportunity cost dalam menggenggam emas. Sehingga, pelaku pasar tentu akan melepas emas, sebuah aset yang tak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
- Namun, sebagian pelaku pasar masih memilih untuk mengakumulasi emas setelah prospek ekonomi dunia diramal buram di sisa tahun ini.
- Kemarin, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 dari 4,4% ke 3,6% gara-gara inflasi yang meradang plus konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto Kompak Gaspol, LUNA Tampil Paling Bahenol!
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!