Pasar primer adalah pasar yang menawarkan efek, surat berharga, atau saham untuk pertama kali dari emiten kepada investor sebelum diperdagangkan di pasar sekunder.
Dalam pasar primer, investor dapat membeli sekuritas langsung dari penerbit (issuer) atau investor memesan saham melalui agen penjual saham (broker-dealer). Investor akan mendapat saham-saham tersebut sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi (underwriter).
Selain itu, harga saham dalam pasar primer adalah tetap dan jumlah saham yang ditawarkan pun terbatas. Pasalnya, perusahaan penerbit saham sudah menentukan sendiri harga dan jumlah saham yang akan ditawarkan. Sehingga, tiap investor yang berpartisipasi di pasar primer belum tentu mendapatkan saham sesuai dengan jumlah yang diinginkan.
Membeli saham di pasar primer menjadi daya tarik tersendiri karena ada kemungkinan mendapat capital gain setelah saham tersebut melantai di bursa saham. Misalnya, jika harga saham tersebut melonjak usai proses IPO, maka investor bisa menjualnya kembali di pasar sekunder untuk mendulang cuan.
Hanya saja, berpartisipasi di pasar primer juga membutuhkan ketekunan. Investor harus rajin mengecek surat kabar nasional atau prospektus perusahaan sebelum membeli saham yang tersedia di pasar primer.
Pasalnya, perusahaan yang akan melakukan IPO di pasar primer harus mempublikasikan harga penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, masa penawaran, dan informasi penting lainnya di surat kabar berskala nasional, serta dalam bentuk prospektus untuk dibagikan ke publik.
Baca juga: Perusahaan Incaranmu Melantai di Bursa Saham? Ini Tips dan Trik Membeli Saham IPO
Mengenal Jenis-Jenis Pasar Primer
Pada umumnya, investor mengenal beberapa jenis mekanisme pembelian saham yang bisa disebut sebagai pasar primer. Apa saja jenis-jenis mekanisme tersebut?
1. Penawaran Umum Perdana (IPO)
Penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO), atau go public, adalah aksi perusahaan yang menggalang dana dengan melepas saham atau kepemilikannya kepada masyarakat umum melalui bursa saham untuk pertama kalinya.
Adapun jumlah saham yang dilepas sangat tergantung dengan seberapa besar niat perusahaan dalam menghimpun permodalan. Sebagai contoh, perusahaan akan melepas lebih banyak sahamnya ke publik jika ia membutuhkan tambahan permodalan yang cukup besar.
2. Rights Issue
Right Issue adalah istilah lain dari penawaran umum saham terbatas, yakni sebuah penawaran umum yang dilakukan perusahaan terhadap sahamnya namun terbatas hanya untuk para investornya.
Right Issue sendiri merupakan "undangan" kepada pemegang sahamnya saat ini (existing) untuk membeli tambahan saham yang diterbitkan oleh si perusahaan. Penerbitan saham dengan metode ini akan memberikan "hak" kepada pemegang saham existing untuk membeli saham-saham baru tersebut dengan harga yang lebih "murah" dari harga pasarnya.
Namun, sang investor bisa saja menolak hak tersebut. Ia bisa mengabaikannya atau menjual haknya ke investor lain.
3. Private Placement
Private Placement adalah istilah yang mengacu pada aktivitas penjualan saham dan obligasi secara langsung kepada sejumlah investor terpilih dengan jumlah yang terbatas. Artinya, dalam kegiatan Private Placement, transaksi dilakukan secara langsung dengan pihak yang telah dipilih dan bukan melalui pasar modal.
Perusahaan akan melakukan metode ini ke beberapa kelompok investor tertentu, misalnya investor individu kaya, perbankan, lembaga pengelola dana pensiun, atau lembaga jasa keuangan lainnya. Pasalnya, metode ini dianggap lebih efektif untuk menjual saham-saham baru dibanding proses IPO karena punya prospek pembeli yang lebih "jelas" dan minim peraturan.
Baca juga: Memahami Arti Emiten dan Peranannya di Pasar Modal
Ciri-ciri Pasar Primer
Adapun ciri-ciri dari pasar primer yang dapat diketahui adalah sebagai berikut.
- Harga saham tetap dan biasanya lebih murah dibandingkan harga di pasar sekunder.
- Tidak dikenakan komisi atau biaya transaksi yang dibebankan kepada pembeli efek.
- Pemesanan dilakukan melalui agen penjual dan jangka waktu terbatas.
- Pembeli belum pasti mendapatkan saham yang dipesan.
- Penawaran saham sering kali melibatkan Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum dan Perusahaan Penilai.
Bagaimana Cara Publik bisa Berpartisipasi di Pasar Primer?
Di antara tiga jenis pasar primer di atas, publik punya kesempatan partisipasi yang lebih luas di pasar primer melalui proses IPO. Lantas, seperti apa alur proses bagi publik jika ingin berpartisipasi di pasar primer via IPO?
1. Menentukan Emiten dalam Pasar Primer
Sebelum proses IPO dimulai, perusahaan akan memberikan informasi penting terkait harga penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, jangka waktu penawaran, dan lainnya. Dari sini, investor dapat menentukan apakah ia ingin ikut berpartisipasi di dalam IPO tersebut atau tidak.
2. Memesan Saham
Setelah menentukan emiten, para investor yang berminat dapat memesan saham yang diminati dengan menghubungi penjamin emisi atau agen penjual, dan mengikuti prosedur yang ada.
3. Pembayaran Saham
Selanjutnya, investor mengisi rincian pesanan dan melakukan pembayaran. Kemudian, penjamin emisi akan mengeluarkan pengumuman publik tentang hasil penerbitan saham kepada investor yang telah memesan saham tersebut.
4. Penjatahan dan Distribusi Saham
Setelah itu, penjamin emisi dan emiten melakukan allotment atau proses penjatahan dan distribusi saham kepada investor yang telah memesan.
5. Pengumuman Undersubscribed dan Oversubscribed
Para investor bisa mendapatkan saham yang telah dipesan jika saham mengalami undersubscribed atau mendapatkan saham dalam jumlah yang lebih sedikit dari pesanan. Atau, investor sama sekali tidak mendapatkan saham tersebut apabila penawaran perdana saham tersebut mengalami oversubscribed.