Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Right Issue
shareIcon

Right Issue

0  dilihat·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Right Issue

Right Issue adalah momentum bagi perusahaan untuk menghimpun dana dan kesempatan investor untuk memperoleh ekstra saham. Simak di sini!

Apa Itu Right Issue?

Right Issue adalah istilah lain dari penawaran umum saham terbatas, yakni sebuah penawaran umum yang dilakukan perusahaan terhadap sahamnya namun terbatas hanya untuk para investornya.

Right Issue sendiri merupakan "undangan" kepada pemegang sahamnya saat ini (existing) untuk membeli tambahan saham yang diterbitkan oleh si perusahaan. Penerbitan saham dengan metode ini akan memberikan "hak" kepada pemegang saham existing untuk membeli saham-saham baru tersebut dengan harga yang lebih "murah" dari harga pasarnya.

Di Indonesia, Right Issue diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32 Tahun 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Beleid tersebut merujuk Right Issue sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), yakni hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya, baik yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan ke pihak lain.

Nah, berdasarkan definisi tersebut, maka Right Issue bisa dikatakan sebagai penawaran khusus untuk investor lama agar bisa membeli saham tambahannya sebelum dilempar ke publik.

Baca Juga: Sleeping Investor

Cara Kerja Right Issue

Cara kerja Right Issue sebenarnya cukup simpel. Investor lama diberikan hak untuk membeli saham-saham baru yang diterbitkan perusahaan.

Dalam pelaksanaan Right Issue, perusahaan biasanya menggunakan rasio untuk menentukan jumlah saham baru yang bisa dimiliki investor. Sebagai contoh, jika rasio yang digunakan adalah 1:3, maka investor lama berhak mendapatkan tiga Right Issue untuk membeli saham tambahan untuk setiap satu lembar saham yang dipegang.

Bahkan, seperti yang disinggung sebelumnya, investor pun bisa membeli saham-saham baru tersebut dengan harga miring dibanding harga pasarnya. Perusahaan biasanya melakukan kebijakan tersebut untuk memberikan keuntungan ke investor lama sebelum nilai saham yang mereka miliki mengalami dilusi.

Namun, karena Right Issue merupakan penawaran, maka investor sejatinya tidak diwajibkan untuk membeli saham-saham tersebut. Malahan, investor punya dua opsi lain, yakni mengabaikannya atau justru menjual hak tersebut ke orang lain. 

Untuk mengetahui masing-masing opsi tersebut secara detail, yuk simak contoh skenario Right Issue seperti berikut!

Contoh Penerapan Right Issue

Anggap saja terdapat sebuah perusahaan publik bernama PT Suka Kaya yang berencana menerbitkan saham baru seharga Rp1.000 per lembar saham dengan rasio 1:2. Artinya, perusahaan memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan dua saham baru untuk setiap satu saham yang mereka genggam.

Kemudian, anggap saja Sobat Cuan adalah investor yang memiliki 1.000 lembar saham PT Suka Kaya dengan harga Rp2.000 per lembarnya. Ketika penawaran itu muncul di hadapanmu, apa saja opsi-opsi yang bisa kamu tempuh?

1. Menerima Penawaran Perusahaan

Jika Sobat Cuan menempuh opsi ini, maka kamu perlu merogoh kocek Rp2 juta untuk membeli tambahan saham baru sebanyak 2.000 lembar saham dengan harga Rp1.000 per lembarnya.

Namun, proses Right Issue tentu akan membuat saham beredar perusahaan tersebut semakin banyak. Sehingga, nilai saham yang kamu miliki pastinya akan terdilusi jika proses tersebut rampung dilakukan perusahaan. Nah, dengan demikian, kamu perlu memastikan seberapa besar dampak dilusi tersebut terhadap nilai saham yang kamu miliki secara keseluruhan.

Hanya saja, kamu bakal kesusahan untuk mengestimasi dampak dilusi yang dimaksud karena tidak ada satu pun yang bisa meramal harga saham secara pasti di masa depan. Kendati begitu, secara teorinya, kamu tetap bisa mengecek nilai sahammu per lembar nantinya berdasarkan harga saham pra-Right Issue. Berikut caranya:

Saham kamu saat ini = 1.000 lembar x Rp2.000 = Rp2 juta

Tambahan saham baru = 2.000 lembar x Rp1.000 = Rp2 juta

Total nilai saham = Rp4 juta

Harga saham (berbasis harga saat ini) = Rp4 juta : 3.000 lembar saham = Rp1.333,33 per lembar.

Dengan demikian, secara teorinya, nilai sahammu per lembar pasca Right Issue akan turun dari Rp2.000 per lembar menjadi Rp1.333,33 per lembar. Tapi, perlu diingat bahwa kini kamu memiliki lebih banyak saham PT Suka Kaya. Sehingga, kesempatan kamu untuk menikmati pertumbuhan nilai saham perusahaan ke depan pun semakin terbuka lebar.

2. Mengabaikan Penawaran

Jika Sobat Cuan enggan membeli saham baru tersebut, maka kamu tetap punya pilihan untuk mengabaikanya hingga jangka waktu penawaran itu berakhir. 

Hanya saja, langkah ini sebenarnya tidak direkomendasikan. Proses Right Issue akan menambah jumlah saham beredar PT Suka Kaya, sehingga nilai kepemilikan sahammu pun nantinya akan ikut terdilusi.

3. Menjual Right Issue ke Investor Lain

Jika mengabaikan penawaran tersebut dirasa merugikan dan kamu pun enggan membeli saham baru PT Suka Kaya, maka langkah lain yang bisa kamu tempuh adalah menjual hak yang kamu miliki ke investor lain.

Bahkan, kamu pun bisa meraih ekstra capital gain dengan menjual hak penawaranmu. Seperti apa contohnya?

Seperti yang disinggung sebelumnya, harga saham pasca Right Issue, yang didasarkan atas harganya saat ini, adalah Rp1.333,33 per lembar. Sementara itu, harga saham baru tersebut dibanderol Rp1.000. Artinya, kamu berkesempatan untuk meraih capital gain Rp333,3 per lembarnya.

Baca Juga: e-IPO

Apa Alasan Perusahaan Melakukan Right Issue?

Sebuah perusahaan memiliki beberapa alasan tersendiri sehingga harus menerbitkan saham baru dan mengeluarkan Right Issue untuk investor lamanya. Berikut beberapa alasan umum yang sering muncul:

1. Guna Mencari Dana Tambahan

Salah satu alasan utama perusahaan melakukan Right Issue adalah untuk mengumpulkan dana tambahan.

Perusahaan mungkin membutuhkan sumber pendanaan tambahan untuk membiayai ekspansi bisnis, melakukan investasi baru, membayar utang, atau memperkuat struktur modal mereka. Dengan Right Issue, perusahaan dapat menawarkan saham baru kepada pemegang saham yang sudah ada dengan harga diskon sebagai insentif untuk membeli saham tambahan.

2. Mengurangi Utang

Jika perusahaan memiliki utang yang signifikan, maka mereka dapat mengeluarkan Right Issue sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi beban bunga utang, melunasi utang, atau mencegahnya dari menggaet utang baru.

3. Memperluas Basis Pemegang Saham

Dengan Right Issue, perusahaan dapat memperluas basis pemegang saham dengan mengundang investor baru untuk membeli saham mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan juga memberikan akses kepada investor baru yang tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis tersebut.

4. Memberi Keuntungan untuk Investor Lama

Right Sssue memberikan kesempatan kepada pemegang saham yang sudah ada untuk membeli saham tambahan dengan harga diskon.

Hal ini dapat dianggap sebagai keuntungan bagi pemegang saham yang sudah ada karena mereka memiliki hak prioritas untuk membeli saham baru dengan harga yang lebih rendah daripada investor baru.

Baca Juga: Price to Earning Ratio

Keterbatasan Right Issue

Meski dapat dimanfaatkan untuk mencapai objektif perusahaan, Right Issue juga memiliki kelemahan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.

1. Dilusi Saham

Salah satu kekurangan utama dari Right Issue adalah adanya dilusi saham. Artinya, ketika perusahaan mengeluarkan saham baru kepada pemegang saham yang sudah ada, maka jumlah total saham yang beredar akan meningkat.

Hal ini dapat mengurangi kepemilikan relatif pemegang saham yang sudah ada dan menyebabkan nilai saham mereka menurun. Dilusi saham juga dapat mengurangi laba per saham dan dividennya.

2. Pemegang Saham Tidak Menggunakan Haknya

Meskipun Right Issue memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham tambahan dengan harga diskon, tidak semua pemegang saham akan memanfaatkannya.

Beberapa pemegang saham mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi lebih lanjut, atau mereka mungkin tidak tertarik dengan penawaran tersebut.

Hal ini dapat menyebabkan pengumpulan dana yang lebih rendah dari yang diharapkan oleh perusahaan.

3. Potensi Tekanan Harga Saham

Saat perusahaan mengeluarkan Right Issue dengan harga diskon, hal ini dapat menciptakan tekanan jangka pendek pada harga saham di pasar.

Pemegang saham yang sudah ada mungkin menjual saham mereka untuk mendapatkan keuntungan cepat atau menghindari dilusi saham, yang dapat menekan harga saham perusahaan.

4. Waktu dan Biaya

Mengeluarkan Right Issue melibatkan persiapan administratif dan hukum yang memakan waktu serta biaya.

Perusahaan harus mempersiapkan dokumen dan pengumuman yang sesuai, serta bekerja sama dengan lembaga keuangan dan pihak hukum untuk melaksanakan penawaran saham dengan benar.

Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan biaya pemasaran dan promosi untuk memastikan pemegang saham yang sudah ada mengetahui dan memanfaatkan hak mereka.

5. Potensi Ketidakstabilan Pasar

Pengumuman Right Issue oleh perusahaan dapat mempengaruhi sentimen pasar dan menyebabkan ketidakstabilan harga saham dalam jangka pendek.

Investor dapat merespons dengan menjual saham mereka atau menahan diri dari membeli saham perusahaan sampai ada kejelasan mengenai dampak right issue tersebut. Hal ini dapat menciptakan fluktuasi harga saham dan ketidakpastian pasar.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Teori Keynesian dalam Ekonomi

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1