Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Prospek Saham AVGO Pasca Melakukan Akusisi VMware
shareIcon

Prospek Saham AVGO Pasca Melakukan Akusisi VMware

4 Dec 2023, 10:01 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
Prospek Saham AVGO Pasca Melakukan Akusisi VMware

AVGO akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 3Q23 pada hari Jumat (8/12) dini hari. Sebagai perusahaan semikonduktor dan pengembang infrastruktur perangkat lunak yang baru saja mengakuisisi VMware, AVGO mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat Broadcom Inc 

Broadcom Inc adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan, perancangan, dan produksi semikonduktor serta infrastruktur piranti lunak.

Sejarah perusahaan dimulai sejak 1961, yakni ketika Broadcom masih menjadi divisi semikonduktor di bawah naungan perusahaan teknologi Hewlett-Packard. Namun, divisi tersebut kemudian berpisah dengan Hewlett-Packard dan bergabung dengan Agilent Technologies pada 1999.

Kemudian, pada 2005, lembaga firma investasi KKR dan Silverlake Partners pun mengakuisisi divisi tersebut dengan nilai US$2,6 miliar dan mentransformasikannya menjadi Avago Technologies. Empat tahun kemudian, Avago pun resmi melantai di bursa NASDAQ dengan kode saham AVGO.

Avago kemudian mengumumkan akuisisi atas sebuah perusahaan teknologi bernama Broadcom Corporation dengan nilai US$37 miliar di 2016. Namun, tak hanya melakukan akuisisi, Avago juga mengadopsi nama Broadcom sebagai nama resmi perusahaannya. Hal ini dilakukan agar Avago bisa mempertahankan posisinya sebagai pemilik tunggal hak-hak paten yang sebelumnya dimiliki Broadcom di industri ponsel pintar, data center, hingga Internet of Things.

Berkat segudang inovasinya, Broadcom kini menjadi salah satu perusahaan dengan hak paten terbanyak di sektor teknologi dan salah satu perusahaan teknologi dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar sejagat. Asal tahu saja, nilai kapitalisasi pasar Broadcom mencapai US$404 miliar per 24 November 2023.

Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada dua segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$33,2 miliar bagi perusahaan di 2022 alias tumbuh 21% dibanding setahun sebelumnya.

Kedua segmen bisnis itu terdiri dari: 

  1. Semiconductor Solutions. Segmen ini berkutat pada penyediaan semikonduktor digital yang menjadi motor penggerak penting bagi sejumlah perangkat seperti komputer, router, perangkat jaringan, dan perangkat elektronik lainnya. Tak ketinggalan, perusahaan juga memproduksi chip untuk ponsel pintar. Salah satu klien utama Broadcom adalah Apple Inc yang menyumbang US$7 miliar bagi perusahaan di 2022 atau sekitar 28% dari total pendapatan segmen ini sebesar US$25,8 miliar. 
  2. Infrastructure Software. Segmen ini menyediakan solusi perangkat lunak mainframe dan solusi keamanan siber bagi pelanggan-pelanggan korporat. Seluruh teknologi ini digunakan dalam berbagai aplikasi seperti jaringan perusahaan dan pusat data, konektivitas rumah, set-top box, dan akses broadband. Pada 2022, segmen ini menghasilkan pendapatan sebesar US$7,4 miliar atau tumbuh 42,7% jika dihitung secara majemuk (CAGR) sejak 2018.

Meski menancapkan kuku kuat di sektor teknologi, Broadcom Inc (AVGO) sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri semikonduktor, sebut saja NVIDIA, Intel Corp, Advanced Micro Device Inc (AMD), dan Qualcomm.

Tesis Investasi Broadcom Inc 

1. Broadcom Diramal ‘Hujan Cuan’ Usai Akuisisi VMWare

Broadcom diketahui mencaplok perusahaan piranti lunak yang berfokus pada komputasi awan dan teknologi virtual asal AS VMWare dengan total nilai US$69 miliar di tahun 2023. Nilai tersebut terdiri dari pembayaran menggunakan kas sebesar US$61 miliar dan pengambilalihan utang VMWare dengan nilai US$8 miliar. Hingga saat ini, akuisisi Broadcom terhadap VMWare memegang status sebagai akuisisi dengan nilai terbesar sepanjang sejarah industri semikonduktor.

Namun, ibarat peribahasa, tentunya “ada udang di balik batu” di balik aksi korporasi Broadcom. Dengan kata lain, Broadcom pasti menaruh ekspektasi tinggi setelah mengucurkan miliaran Dolar AS hanya demi melakukan akuisisi.

Sejauh ini, analis melihat tiga keuntungan yang setidaknya bisa didapatkan Broadcom setelah mencaplok VMWare.

Pertama, akuisisi ini diharapkan akan menciptakan sinergi bisnis antara keduanya sehingga Broadcom pun berpotensi membukukan pertumbuhan dan laba per saham (EPS) masing-masing sebesar 11,8% dan 10,8% di 2024.

Kedua, akuisisi ini juga berpotensi membuat Broadcom menjadi perusahaan teknologi terbesar kedua setelah Microsoft Inc ($MSFT) dari sisi kapitalisasi pasar. Ketiga, aksi korporasi ini juga bisa memantapkan Broadcom untuk bersaing dengan pemain lawas sektor komputasi awan seperti Amazon Web Service (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud.

2. Broadcom Terus Kembangkan Inovasi Baru

Industri semikonduktor bukanlah industri recehan. Selain digunakan sebagai inti dari seluruh perangkat teknologi di dunia, semikonduktor juga memiliki ukuran pasar yang jumbo. Sebagai gambarannya, The Semiconductor Industry Association (SIA) menaksir bahwa ukuran pasar industri semikonduktor akan mencapai US$1,3 triliun di 2023, tumbuh 8% dari tahun sebelumnya.

Nah, ukuran pasar yang menggiurkan tersebut tentu tidak akan disia-siakan oleh Broadcom. Untungnya, perusahaan sejauh ini telah menunjukkan komitmennya untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di jagat semikonduktor.

Sebagai contoh, Broadcom baru-baru ini meluncurkan produk baru bernama Qumran3D, yakni sebuah produk yang dapat meningkatkan standar operasi teknologi komputasi awan. Produk ini diklaim memiliki jaringan berkinerja mumpuni namun dengan daya listrik 66% lebih efisien dan punya aspek keamanan lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

3. Aksi ‘Buyback’ Diharapkan Mendongkrak Kas dan Laba Perusahaan

Salah satu hal mencolok yang dilakukan Broadcom setahun terakhir adalah melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. Berdasarkan laporan keuangannya per 30 Juli 2023 alias tahun fiskal kuartal III, perusahaan tercatat telah melakukan buyback sebanyak 9 juta lembar saham sejak awal tahun fiskal.

Broadcom menempuh langkah tersebut karena meyakini bahwa valuasi saham Broadcom ($AVGO) masih tergolong murah dibanding rata-rata valuasi milik kompetitornya. Nah, berangkat dari motivasi tersebut, tak heran jika Broadcom kemudian memperpanjang aksi buyback-nya hingga 31 Desember 2023.

Aksi buyback tentu akan mengurangi jumlah saham Broadcom yang beredar di pasar modal (outstanding shares). Imbasnya, nilai saham Broadcom pun berpotensi meningkat dalam jangka pendek.

Di samping itu, berkurangnya outstanding shares akan menumbuhkan laba per saham dan arus kas bebas Broadcom masing-masing sebesar 13,4% dan 8,9% jika dihitung secara tahunan.

AVGO revenue

Mengulas Aspek Finansial Broadcom

Pendapatan Broadcom Selalu Tumbuh Gemilang

Broadcom mengalami pertumbuhan pendapatan 12,3% secara CAGR antara 2018 dan 2022, yang utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan pada segmen semikonduktor sebesar 8,1% di periode yang sama. 

Pada 2027, pendapatan perusahaan diproyeksikan akan bertumbuh sebesar 14,7% secara CAGR jika dibandingkan estimasi pendapatannya di 2023. Hal ini didukung oleh rentetan inovasi yang dilakukan perusahaan plus efek sinergi bisnis dari akuisisinya terhadap VMware.

Laba Bertumbuh dengan Sehat

Tak hanya menorehkan pertumbuhan pendapatan mumpuni, Broadcom juga mampu mencetak pertumbuhan laba yang sehat. Pada 2022, contohnya, perusahaan sukses membukukan laba kotor US$25,1 miliar atau tumbuh 15,9% secara CAGR sejak 2018.

Prestasi itu pun tak lepas dari kemampuan perusahaan dalam menumbuhkan margin laba kotornya sebesar 66,6% di sepanjang periode yang sama. Hal ini pun terjadi setelah harga pokok penjualan (COGS) produk-produk perusahaan hanya bertumbuh 3,6% sepanjang periode tersebut, lebih kecil dibandingkan pertumbuhan pendapatannya 12,3%, berkat skala ekonomis yang sangat tinggi.

Sementara itu, dari sisi laba bersih, perusahaan mampu mencetak margin laba bersih sebesar 34,62% dan mampu mendongkrak angka laba per saham dengan pertumbuhan 10,8% secara tahunan di 2022.

Income statement

Perusahaan Rajin Membagikan Dividen

Bagi investor, Broadcom adalah salah satu perusahaan teknologi yang “bermurah hati”. Pasalnya, ketika perusahaan teknologi lain lebih memilih menyimpan seluruh labanya dalam bentuk laba ditahan (retained earnings), Broadcom justru malah rajin membagikan labanya dalam bentuk dividen ke investor.

Sebagai buktinya, nilai dividen per saham (DPS) yang dibagikan perusahaan bertumbuh 38% antara 2011 hingga 2023. 

Bahkan, analis meramal bahwa dividen yang dibagikan Broadcom akan mencapai US$18,4 per lembar di tahun fiskal 2023. Angka itu diharapkan akan naik menjadi US$19,96 per lembar di tahun berikutnya, seiring dengan peningkatan laba serta dampak atas aksi buyback saham yang dilakukan perusahaan.

Valuasi Broadcom Inc

Menurut konsensus, harga wajar saham Broadcom Inc ($AVGO) berada di US$993,05. 

Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E), valuasi AVGO saat ini berada di angka 20,8x PE atau lebih “murah” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 24,5x PE. 

Kendati begitu, investor tetap yakin akan kinerja perusahaan yang sepertinya tak kenal lelah untuk terus berinovasi dan tetap memiliki neraca keuangan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tak tentu.

Risiko Berinvestasi di Saham Broadcom Inc 

Kondisi Penjualan Produk dan Kebijakan Internal Apple

Seperti yang disinggung sebelumnya, Apple merupakan pelanggan utama dari produk semikonduktor perusahaan. Memang, kemitraan dengan Apple bisa menjadi ladang cuan bagi Broadcom. Namun, di saat yang sama, hal itu juga bisa menjadi bumerang bagi Broadcom.

Sebagai contoh, lesunya penjualan produk Apple tentunya akan berimbas pada penurunan permintaan raksasa teknologi tersebut atas produk-produk Broadcom. Tak cuma itu, Apple pun berniat akan memproduksi chipset Wifi dan Bluetooth secara mandiri mulai 2025 mendatang. Nah, jika itu terjadi, maka penjualan produk-produk Broadcom akan kena getahnya dan perusahaan pun akan membukukan penurunan pendapatan.

Pertumbuhan Interest Rate

Bisa dibilang, Broadcom adalah perusahaan yang memiliki utang menumpuk. Tengok saja, perusahaan saat ini memiliki rasio utang terhadap ekuitas sebesar 176x, di mana mayoritas pembiayaannya berasal dari pinjaman berbunga mengambang (floating) dari perbankan.

Nah, kondisi tersebut bisa menjadi momok bagi perusahaan jika The Fed tidak memberikan sinyal mengenai penurunan suku bunga acuannya. Malahan, beban utang perusahaan bisa kian kronis jika otoritas moneter itu malah mengerek suku bunga acuannya.

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang Semikonduktor 

Broadcom harus terus berinovasi mengembangkan teknologi chip di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah saing dengan kompetitornya seperti AMD, Qualcom dan Nvidia. Bahkan, inovasi-inovasi yang dilakukan para kompetitor tersebut terbilang sangat agresif sejauh ini.

Sebagai perusahaan teknologi, Broadcom harus berani menggelontorkan biaya riset dan pengembangan (RnD) ekstra demi membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat perusahaan kehilangan pangsa pasarnya.

Transaksi Saham AVGO di Sini! 

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
saham AS ahead
The Week Ahead - Saham AS 28 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1