Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengenal xAI, Gebrakan AI Baru dari Elon Musk
shareIcon

Mengenal xAI, Gebrakan AI Baru dari Elon Musk

28 Jul 2023, 8:54 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
ai elon musk

xAI adalah perusahaan AI terbaru yang dibangun Elon Musk untuk saingi ChatGPT hingga Bard. Mari mengenal nya!

Apa Itu xAI

xAI adalah perusahaan Elon Musk terbaru yang akan bergerak di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Perusahaan xAI resmi berdiri pada 12 Juli 2023 dan memiliki tim yang terdiri dari 12 orang sebagai pionir.

Elon Musk merekrut 11 orang yang sebelumnya telah berkontribusi dalam pengembangan industri AI.

Beberapa di antaranya, pernah bekerja di DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Tesla, dan University of Toronto.

xAI juga memilihi Direktur Pusat Keamanan AI, Dan Hendrycks, sebagai Penasehat Utama.

Tujuan atau visi misi xAI sendiri tak hanya akan berkutat di pengembangan AI semata. "Tujuan kami adalah untuk memahami betul alam semesta," begitu isi pernyataan resmi xAI.

Kenapa Elon Musk Mendirikan xAI?

Eksistensi Elon Musk di industri AI sebenarnya sudah tak asing lagi.

Pria yang juga menjadi CEO SpaceX ini merupakan salah satu founder OpenAI yang diluncurkan pada 2015, sebelum akhirnya menarik dananya pada 2018 lalu.

Semenjak keluar, Elon Musk terus mengkritisi OpenAI lewat Twitter, yang kini menjadi salah satu perusahaannya.

Salah satu poin yang dikritisi Elon adalah pergeseran model bisnis OpenAI yang awalnya merupakan perusahaan nirlaba, berubah menjadi perusahaan yang mencari keuntungan dengan valuasi sekitar Rp400 triliun.

Baca juga: Apa Saja 4 Produk OpenAI Populer Selain ChatGPT?

Apa Objektif xAI

Seperti yang telah disampaikan di atas, xAi dalam keterangan resminya menyebut tujuan utama mereka adalah "memahami lebih dalam alam semesta".

Hal ini juga disampaikan oleh Elon Musk lewat Twitter Space yang digelarnya pada Sabtu, 15 Juli 2023 lalu.

Elon Musk menyebut, "xAI akan mengembangkan teknologi yang tujuan utamanya adalah untuk memahami dunia, dan tak hanya internet."

Untuk mencapai objektif itu, Elon yang juga memiliki salah satu media sosial terbesar di dunia, akan menggunakan data Twitter untuk mengembangkan teknologi AI dari xAI ini.

Pebisnis 52 tahun itu berharap, xAI dapat mengikuti jejak DeepMind, perusahaan AI yang sudah terlebih dahulu didirikan pada 2010 dan diakuisisi oleh Google pada 2014 lalu.

Namun, bukan Elon Musk namanya jika tidak mengundang kontroversi. Keputusannya mendirikan xAI dengan segala visi misinya, sempat dikritisi.

Pasalnya, Elon Musk sendiri sempat menandatangani petisi untuk menghentikan pengembangan AI yang terbit pada 22 Maret 2023 lalu.

Tentu, ini menjadi salah satu poin penting yang perlu dibuktikan Elon Musk, apakah xAI rintisannya berbeda dengan perusahaan AI lainnya.

Elon Musk Klaim xAI Lebih Baik Dibanding Bard dan ChatGPT

Sudah natural bagi pebisnis seperti Elon Musk untuk menyebut produknya lebih baik dibanding para kompetitornya, termasuk xAI.

Elon menyebut, timnya akan melatih sebuah sistem AI terbaru yang memiliki "rasa penasaran yang tinggi".

Hasil yang diharapkan dari setelan tersebut, AI milik xAI nanti memiliki nilai atau value yang sama dengan manusia.

Elon juga tak akan membatasi AInya untuk bersifat "politis", yang artinya AI buatannya akan selalu menyampaikan kebenaran objektif, walaupun itu kontroversial dan berpotensi tidak disenangi orang.

Elon berpendapat, membatasi AI untuk selalu memberikan jawaban politis memiliki potensi yang sangat berbahaya. Ini sekaligus mengkritisi setelah AI kompetitornya, ChatGPT dan Bard yang menghindari memberikan jawaban kontroversial ke penggunanya.

Baca juga: Mengenal Perplexity AI, Teknologi Pesaing Baru ChatGPT

Kapan xAI akan Berjalan?

Berdasarkan laporan The Insider, xAi disebut telah membeli sekitar 10.000 GPU (Kartu Grafis Komputer).

Komponen komputer ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan dan operasional sistem AI.

Cara Elon Musk Melatih AI

Elon Musk berencana akan melatih kecerdasan buatan xAI dengan menggunakan aset-aset perusahaan yang dimilikinya, mulai dari Twitter hingga Tesla.

Untuk mengembangkan Chatbot AI miliknya, Elon akan menggunakan data penyetiran Tesla guna memahami lingkup realitas di dunia.

Selain itu, Elon juga akan turut memanfaatkan Twitter untuk membuat ChatBot AI yang dikembangkannya memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Namun masih belum diketahui apakah X Corp akan menagih xAI untuk menggunakan API Twitter, karena X Corp dan xAI bukan berada di satu entitas perusahaan yang sama.

Biaya Twitter API ini terkait dengan klaim Elon Musk sebelumnya yang menyebut pengembang AI di seluruh dunia menggunakan data Twitter tanpa izin.

Baca juga: Mengenal GPT dan Fase-fase Tahapannya

Apakah xAI akan Sukses?

Jujur, belum ada orang yang akan tahu apakah xAI, perusahaan AI yang dikembangkan Elon Musk ini akan sukses.

Objektif xAI yang masih abstrak dan belum ada penyampaian misi lebih lanjut dari Elon Musk, membuat publik tak bisa menilai apakah tujuan xAI bisa tercapai atau tidak.

Mari Pluang lihat saja, apakah tangan ajaib Elon Musk kembali bisa menciptakan perusahaan teknologi baru dan bisa memberikan angin segar ke industri AI di dunia.

Source: Newscientist, Ibtimes, Cleantechnica, Cnbc, x.ai 

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
teknologi
Mengenal 7 Aplikasi AI Populer Untuk Bantu Produktivitas
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1