Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Memahami Istilah Konvergen dan Divergen dalam Trading
shareIcon

Memahami Istilah Konvergen dan Divergen dalam Trading

10 May 2023, 6:47 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Trading Konvergen

Saat trading menggunakan analisis teknikal, sinyal konvergen dan divergen kerap muncul. Apa sih yang dimaksud dengan trading kovergen dan divergen?

Pengertian Trading Konvergen dan Divergen

Trading tak lengkap rasanya tanpa analisis teknikal. Salah satu indikator dalam analisis teknikal yang cukup populer ialah pita oscilator yang kerap dipakai untuk menganalisis dua tren berbeda dari harga suatu aset.

Pita-pita tersebut seringkali mengalami kondisi abnormal berpola yang disebut dengan konvergen dan divergen. Alih-alih dipandang sebagai grafik biasanya, kondisi abnormal tersebut sebetulnya merupakan sinyal yang perlu perhatian khusus dalam analisis teknikal kamu. Pasalnya, sinyal-sinyal ini menandakan baik pembalikan harga maupun sebuah kondisi tertentu.

Konvergen dan divergen merupakan istilah yang lazim digunakan dalam konteks ekonomi, keuangan dan perdagangan. Keduanya menggambarkan hubungan arah dari harga maupun indikator dalam chart osilator seperti MACD dan Relative Strength Index (RSI).

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan konvergen dan divergen dalam konteks trading?

Trading Konvergen

Pada konteks trading, konvergen merupakan kondisi abnormal di mana arah pergerakan harga mendekati pergerakan pita oscilator. Bisa saja fenomena ini terjadi lantaran pergerakan harga lebih rendah dari pergerakan sebelumnya, namun oscilator tidak mengikutinya. Lambat laun, kedua pita indikator ini saling mendekat hingga terjadi konvergensi.

Seringkali, konvergensi terjadi pada pasar berjangka di mana harga aktual dari suatu komoditas berbeda dengan harga kontraknya. Pasar yang efisien tidak memberi ruang bagi perbedaan harga ini, sehingga dua pita indikator, yakni harga aktual dan harga kontrak, bergerak saling mendekat.

Momentum sebelum konvergensi terjadi, yakni ketika harga aktual mengalami gap dengan harga kontrak, dapat menjadi celah peluang profit bagi trader yang jeli melakukan trading jangka pendek. Pada beberapa kasus, konvergen terjadi secara berkepanjangan akibat volume perdagangan yang kecil dan tak bertenaga. Kondisi ini rentan memicu reversal.

Trading Divergen

Sebaliknya, ketika harga suatu aset bergerak berlawanan arah dengan oscillator, kondisi ini disebut sebagai divergen. Divergen merupakan sinyal bahwa tren kemungkinan besar akan melemah. Pada beberapa kasus, pelemahan yang terjadi dapat mendorong tren berubah arah.

Trading Divergence
Ilustrasi Divergence dalam Trading. Sumber: Investopedia

Sinyal divergen dalam trading bisa berimplikasi positif maupun negatif. Salah satu contoh divergen positif terjadi ketika harga bergerak rendah namun indikator-indikator lain menunjukkan bahwa harga aset mulai reli. Divergen positif seperti ini dapat diartikan sebagai reversal, dimana trader berkesempatan untuk memasang posisi entry.

Namun, tidak semua sinyal divergen merujuk pada terjadinya reversal. Sering kali divergen terjadi cukup lama tanpa perubahan tren yang signifikan. Karenanya, sinyal divergen tidak dapat dibaca sebagai sinyal tunggal, sehingga kamu perlu konfirmasi lain untuk menjadikannya dasar dalam rencana tradingmu kendali sinyal yang satu ini terbilang populer sebagai salah satu indikator reversal.

Trading Konvergen dan Divergen dalam Analisis Teknikal

Sebagaimana disebut sebelumnya, trader teknikal umumnya lebih memperhatikan sinyal divergen ketimbang sinyal konvergen. Bahkan, sinyal divergen dalam analisis teknikal suatu aset kerap dijadikan underlying momentum pergerakan harga aset tersebut, dikenal juga sebanyak sinyal bullish/bearish divergent.

Tentunya, banyak faktor lain yang perlu kamu perhatikan saat memutuskan untuk menggunakan sinyal yang muncul sebagai underlying tradinng kamu. Setidaknya, terdapat dua faktor yang perlu kamu perhatikan jika ingin menggunakan sinyal konvergen maupun divergen, yakni.

1. Kerangka Waktu

Kamu dapat memilih kerangka waktu yang sesuai dengan gaya trading kamu. Namun, perlu digarisbawahi bahwa sinyal konvergen dan divergen tidak efektif pada kerangka waktu yang berbeda dengan tujuan trading kamu.

Maksudnya, jika kamu ingin melakukan trading intraday, maka sinyal konvergen dan divergen yang kamu temukan pada grafik mingguan maupun bulanan tidak valid. Sinyal harian memiliki validasi yang lebih sesuai bagi trading jangka pendek, pun dengan sinyal yang muncul pada grafik kerangka waktu yang lebih panjang.

2. Indikator Teknikal yang digunakan dalam trading

Pada dasarnya, sinyal ini dapat ditemukan pada indikator teknikal yang menggunakan pita oscilator sebagai salah satu instrumennya. Dua indikator teknikal yang paling populer antara lain Relative Strength Indeks (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).

Kamu dapat menggunakan indikator-indikator tersebut untuk membaca sinyal-sinyal yang muncul dari pergerakan harga aset di pasar. Namun, pengaplikasian sinyal konvergen maupun divergen tidak dapat berdiri sendiri. Selain harus jeli membaca sinyal, kamu pun harus mengonfirmasi berulang sebelum memasang posisi entry maupun exit saat trading dengan analisis teknikal.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

SumberInvestopedia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1