Selamat sore, Sobat Cuan! Pergerakan nilai Dolar AS yang semakin tangguh memaksa IHSG dan aset kripto bertekuk lutut pada sore hari ini. Namun, apa hubungan sang aset greenback dengan dua hal tersebut? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjerit pada Rabu (28/9). Ia pasrah mengakhiri sesi perdagangan hari ini di level 7.077,03 poin alias tenggelam 0,5% dibanding kemarin.
Sang indeks domestik sebenarnya sempat melaju ke teritori positif di pertengahan sesi perdagangan. Sayangnya, peristiwa itu ternyata hanyalah harapan palsu belaka. Sebab, IHSG ternyata semakin karam menjelang penutupan sesi perdagangan hari ini.
Dengan demikian, maka IHSG resmi mendekam di zona merah selama empat hari berturut-turut.
Rupanya, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menjadi biang kerok lesunya pergerakan sang indeks domestik hari ini. Ya, pelaku pasar tampak berbondong-bondong melakukan aksi jual setelah kurs Rupiah terhadap Dolar AS sempat menyentuh Rp15.260 per Dolar AS, alias level terlemahnya dalam dua tahun terakhir, pada hari ini.
Sebenarnya, Bank Indonesia (BI) telah merespons pelemahan nilai tukar tersebut dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing spot, pasar obligasi, dan di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) domestik.
Pelaku pasar pun sejatinya sempat menyambut baik langkah tersebut, terbukti dengan laju IHSG yang sempat menyentuh 7.156 poin siang tadi. Hanya saja, sentimen tersebut sepertinya tak kuat membendung kepanikan investor.
Ketakutan investor semakin menjadi-jadi setelah mereka juga dibayangi ancaman resesi ekonomi global. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memprediksi bahwa resesi ekonomi tak terelakkan di tahun depan seiring ngebetnya bank sentral global, seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, dalam mengetatkan kebijakan moneternya.
Baca Juga: Kabar Sepekan: Bank Sentral 'Lomba' Kerek Bunga Acuan, Pendiri LUNA Jadi Buronan
Kondisi pasar aset kripto semakin tragis memasuki Rabu sore. Melansir Coinmarketcap pukul 15.17 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar menyelam semakin dalam ke zona merah.
Kemarin, pasar kripto sempat reli kencang setelah pelaku pasar sengaja melakukan aksi borong demi mengerek harga kripto. Mereka melancarkan aksi itu dengan harapan bahwa tren penguatan nilai aset kripto di Oktober setiap tahun, atau biasa disebut Uptober, bisa terjadi lagi di tahun ini.
Sayangnya, semangat itu pudar begitu saja pada hari ini. Pasalnya, kini pelaku pasar memusatkan perhatiannya pada sentimen makroekonomi yang kian hari makin tak kondusif.
Pelaku pasar terpantau mulai menjauhi pasar kripto setelah melihat kinerja pasar saham AS semalam yang melempem seiring kian kentaranya ancaman resesi ekonomi di Negara Paman Sam tersebut. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu semakin tidak selera mengoleksi aset berisiko, termasuk aset kripto, ketika prospek ekonomi diramal mendung.
Di samping itu, pelaku pasar juga terlihat malas berkubang di pasar kripto setelah nilai Dolar AS semakin perkasa, bahkan hampir menyentuh level tertingginya dalam 20 tahun terakhir.
Sekadar informasi, nilai indeks Dolar AS pada pukul 14.50 WIB sudah menyentuh 114,49 atau menanjak 0,5% dibanding sehari sebelumnya. Pelaku pasar tentu akan melepas aset kriptonya ketika nilai Dolar AS terlihat kokoh.
Hanya saja, mereka ternyata lebih khawatir terhadap potensi penguatan Dolar AS lebih lanjut setelah nilai tukar mata uang lain, seperti Poundsterling Inggris atau Yuan China, mengalami depresiasi tajam di pekan ini. Nah, ekspektasi inilah yang membuat pelaku pasar semakin ketar-ketir untuk menginjakkan kaki di pasar kripto sore hari ini.
Baca Juga: Pluang Insight: Apakah Kutukan 'Septembear' di Pasar Kripto Akan Terulang Tahun Ini?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini