Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Harga Emas Stagnan Meski Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi dalam 13 Tahun
shareIcon

Harga Emas Stagnan Meski Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi dalam 13 Tahun

14 Jul 2021, 1:35 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Harga Emas Stagnan Meski Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi dalam 13 Tahun

Harga emas di pasar spot pada hari ini, Rabu (14/7) pukul 08.00 WIB, menguat 0,04% ke US$1.808,93 per ons. Sementara itu, harga emas di pasar COMEX juga melemah 0,13% ke US$1.807,6 per ons di waktu yang sama.

Meski pergerakannya bervariasi, namun sejatinya harga emas masih stagnan dibandingkan kemarin. Hal ini disebabkan oleh menguatnya dua musuh bebuyutan emas, yakni nilai dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi AS.

Pagi hari ini, nilai indeks dolar AS menguat tajam ke 92,77 dari posisi 92,2 kemarin. Menguatnya nilai dolar AS seharusnya membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor yang menggenggam emas. Sehingga, permintaan emas pun akan turun dan menahan laju harga emas.

Sementara itu, yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di level 1,4, atau menanjak dibanding kemarin yakni 1,37%.

Kondisi ini pun seharusnya bikin investor berpaling dari emas dan mulai kembali menggenggam obligasi. Sebab, opportunity cost menggenggam emas menjadi meningkat di saat yield menguat.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Menguat Menjelang Rilis Inflasi AS Bulan Juni

Sentimen Utama Harga Emas Hari Ini

Stagnannya harga emas hari ini disebabkan oleh reaksi investor atas perilisan data inflasi AS Juni yang dirilis pada Selasa (13/7) waktu setempat.

Biro Statistik dan Ketenagakerjaan AS mencatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan (month-to-month) Juni tercatat 0,9% atau melesat melebihi prakiraan ekonom yakni 0,5%.

Namun, jika dilihat secara tahunan (year-on-year), tingkat inflasi AS di Juni tercatat di 5,4%, atau 40 basis poin lebih tinggi dibanding Mei yakni 5%. Tingkat inflasi ini merupakan yang tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Seharusya, tingkat inflasi yang kencang akan diikuti oleh sikap investor yang akan memborong emas. Tujuannya, adalah untuk melindungi nilai kekayaan dari gerusan inflasi.

Hanya saja, investor juga mengantisipasi kemungkinan bahwa bank sentral AS The Fed akan merespons inflasi ini dengan sinyal-sinyal pengetatan kebijakan moneter. Apalagi, otoritas moneter itu telah memasang sikap hawkish sejak pertengahan Juni lalu.

Oleh karenanya, saat ini pelaku pasar tengah memusatkan perhatian ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Ketua Fed Jerome Powell dan Kongres AS. Adapun rencananya, rapat itu akan dihelat Rabu dan Kamis waktu setempat.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Menguat di Tengah Kekhawatiran COVID-19 Delta

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: ReutersBloombergCNBC

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Adi Putro

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
lainnya
Simak 5 Cara Mudah Pilih Asuransi Kesehatan Terbaik!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1