Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (12/7) pukul 07.30 WIB, menguat 0,06% ke US$1.808,38 per ons. Sementara itu, harga emas di pasar COMEX malah melemah 0,16% ke US$1.807,7 per ons di waktu yang sama.
Meski pergerakannya bervariasi, harga emas hari ini sejatinya menguat dibandingkan akhir pekan lalu yang berada di kisaran US$1.806 per dolar AS.
Penguatan harga emas kali ini disebabkan oleh melemahnya musuh bebuyutan emas, yakni nilai dolar AS. Pagi hari ini, nilai indeks dolar AS lunglai dari 92,43 pada Jumat (9/7) menjadi 92,12 pada hari ini.
Melemahnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi investor yang menggenggam emas. Sehingga, permintaan emas pun akan naik dan mendorong laju harga emas.
Meski demikian, penguatan harga emas tertahan oleh menguatnya musuh bebuyutan emas lainnya, yakni tingkat imbal hasil obligasi AS.
Pagi hari ini, yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di level 1,35%. Angka ini meningkat tipis dibandingkan posisi Jumat 1,31%.
Kondisi ini bikin investor berpaling dari obligasi dan mulai kembali menggenggam emas. Sebab, opportunity cost menggenggam obligasi menjadi meningkat di saat yield melemah.
Baca juga: Harga Emas Menguat Berkat Data Klaim Pengangguran & Risalah Fed
Pelemahan tingkat imbal hasil obligasi, yang menjadi penyebab utama kenaikan harga emas hari ini, disebabkan karena meningkatnya minat investor yang menjadikan sang logam mulia sebagai aset safe haven.
Reaksi ini muncul setelah dunia dikejutkan oleh infeksi COVID-19 varian delta yang menyerbu 96 negara di dunia.
Varian ini dianggap lebih berbahaya dengan tingkat penularan yang parah. Hal itu bikin investor khawatir bahwa kegiatan ekonomi bisa kembali mengalami pembatasan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi pun akhirnya melambat.
Di samping itu, investor juga masih mencerna data ekonomi terbaru yang dirilis pada pekan lalu.
Pada Kamis (8/7), Departemen Ketenagakerjaan AS merilis bahwa jumlah pengangguran yang mengajukan bantuan tunakarya pada pekan lalu meningkat 2.000 pendaftar dibanding pekan sebelumnya.
Hal ini bikin investor menduga bahwa pasar ketenagakerjaan mungkin belum sepenuhnya pulih setelah dihantam pandemi COVID-19. Data ini sekaligus mengonfirmasi data Non-Farm Payroll Juni yang dirilis pekan lalu bahwa pasar tenaga kerja AS kian mengetat.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Kokoh di US$1.800 Pasca Rilis Risalah The Fed
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini