Elon Musk, miliarder pendiri Tesla (TSLA) dongkrak nilai investasi Bitcoin lantaran cuitannya di Twitter, “In retrospect, it was inevitable.” alias “Setelah ditinjau ke belakang, hal ini tak terhindarkan.”
Pesan dengan makna samar ini tentunya dapat ditafsirkan dalam banyak arti. Dari 44 juta pengikutnya di Twitter, barangkali “tinjauan” Musk itu merujuk investasi dalam Bitcoin.
Cuitan Twitter Musk itu, yang belakangan disebut “Elon Pump”, mendorong reli baru pada 29 Januari dengan nilai investasi Bitcoin melonjak dari US$32.500 menjadi US$38.000 dalam hitungan menit.
Musk memang telah lama “bermain” dalam investasi Bitcoin dan aset kripto. Ia juga rutin mencuitkan perihal Bitcoin (dan Dogecoin) di Twitter dan sesekali memuji aset ini dalam wawancaranya.
Pada Desember, Musk juga sempat memicu spekulasi begitu liar di kalangan investor aset kripto. Ia sempat mengatakan bahwa perusahaan mobil listriknya dapat menambahkan Bitcoin ke neraca portofolio perusahaannya.
Namun, fenomena Elon Pump ini menyisakan pertanyaan utama: Apakah euforia ini mengindikasikan pasar bull terhadap Bitcoin akan terus berlanjut? Akankah Bitcoin menyentuh harga tertinggi baru sepanjang masa?
Para analis beranggapan, cuitan Musk bisa saja membawa harga Bitcoin kembali ke tren bullish pekan ini. Sebab, pernyataan orang tajir sejagat itu telah membuat harga Bitcoin melampaui posisi resistance sepekan terakhir, yakni US$34 ribu per keping
Belakangan, para analis menilai bahwa harga Bitcoin perlu dijauhkan dari posisi support US$30 ribu dan melampaui posisi resistance US$34 ribu per keping agar menciptakan tren bullish dalam jangka pendek.
Setelah cuitan Musk, Bitcoin nampaknya masih butuh angin segar berupa sentimen lain agar harganya bisa menembus US$38 ribu per keping. Jika harga Bitcoin sudah mencapai level tersebut, bukan tidak mungkin tren bullish akan berlangsung dan harga Bitcoin akan menuju rekor tertinggi terbarunya di tahun ini. Bahkan, prediksi harga Bitcoin sebesar US$50 ribu per keping akan sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Doyan Aset Kripto, Manusia Tajir Elon Musk Ingin Digaji Pakai Bitcoin
Kendati demikian, jika harga Bitcoin tidak dapat menembus angka US$38 ribu dalam waktu dekat, maka investor harus berharap bahwa harga Bitcoin harus diuji kembali ke zona US$34 ribu per kepingnya.
Bahkan, jika harga Bitcoin tidak berhasil terdongkrak ke harga itu, penurunan tajam ke posisi terendah mungkin saja terjadi. Hal ini dimungkinkan setelah pola harga Bitcoin pekan lalu tidak sesuai dengan rata-rata pergerakan nilai Bitcoin dalam 21 pekan terakhir (21-Week Moving Average [MA])
Beberapa analis menilai, harga Bitcoin bisa melanjutkan tren bullish jika mampu mempertahankan pergerakan di atas angka MA 21 pekan tersebut. Namun, jika tidak, koreksi harga Bitcoin menuju US$25 ribu per keping disinyalir akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Elon Musk Salip Bill Gates di Daftar Orang Terkaya Dunia
Bagaimana pun, perlu diingat bahwa prospek Bitcoin serta aset kripto ke depan akan tetap mumpuni, didukung oleh teknologi blockchain yang menjanjikan keterhubungan masyarakat digital dan mekarnya teknologi internet of things di masa depan.
“Bitcoin menjadi bendera penanda kemajuan teknologi. Lagipula, semua layanan web secara bertahap akan terhubung dengan teknologi blockchain dan aset kripto,” ujar investor teknologi dan mantan kepala teknologi Coinbase Balaji Srinivasan dalam cuitan Twitter-nya.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Forbes, Cointelegraph
Bagikan artikel ini