Halo, Sobat Cuan! menutup minggu ini, Jumat (13/10), berikut sejumlah berita dari jagat kripto.
1. Ripple, Aset Kripto yang Punya Klasifikasi Khusus di AS
- Chief Legal Officer Ripple, Stuart Alderoty mengatakan bahwa putusan pengadilan Amerika Serikat membuat Ripple ($XRP) kini menjadi satu-satunya aset digital yang memiliki klasifikasi khusus, yakni sebagai aset non-sekuritas.
- Status aset digital, termasuk cryptocurrency telah lama menjadi perdebatan sengit di Amerika Serikat lantaran Komisi Bursa dan Sekuritas (Securities and Exchange Commission/SEC) berkeras bahwa mata uang digital itu termasuk dalam kategori sekuritas, layaknya surat utang.
- Sebagaimana diketahui, status ini berkaitan dengan regulasi yang berlaku, yakni Securities Act yang mengatur penawaran dan perdagangan aset-aset sekuritas. Putusan pengadilan membuat XRP tak dapat lagi dikategorikan dalam sekuritas, sehingga mendorong pemerintah AS untuk menyusun aturan baru yang relevan dalam rangka mengatur industri kripto.
- Alderoty juga menyoroti sejumlah kawasan seperti Singapura, Jepang, Dubai dan Brazil dimana industri kripto bisa berkembang dengan baik, salah satu faktor pendorongnya ialah regulasi yang tepat bagi kelas aset ini.
Transaksi Coin XRP di Sini!
2. Babak Baru Binance VS SEC, Circle Kok Ikutan?
- Hakim Distrik Pengadilan Negara Bagian Columbia, Amy Berman Jackson telah memilah sejumlah mosi yang diajukan beberapa pihak ketiga untuk memberi perspektif dan nuansa baru pada kasus yang melibatkan SEC melawan crypto exchange (CEX) Binance ($BNB). Salah satu mosi yang menonjol ialah mosi yang diajukan oleh Circle pada 29 September lalu.
- Perusahaan jasa keuangan yang juga penerbit salah satu stable coin berbasis dolar AS itu turut buka suara. Circle menekankan bahwa aset yang dipatok dalam dolar AS, termasuk aset yang diterbitkannya yakni $USDC, tidak boleh diklasifikasikan sebagai sekuritas.
- Circle berpendapat pembeli $USDC tidak mengharapkan keuntungan atau capital gain saat membeli stablecoin. Mereka menggunakan stablecoin seperti USDC dan USDT sebagai medium untuk membeli aset kripto lainnya.
- Mosi yang diajukan Circle membuat firma tersebut kini berperan sebagai 'amicus curiae' dalam kasus ini, sesuai dengan keterangan pengadilan. 'Amicus Curiae' sendiri berarti individu atau entiti di luar praktisi hukum yang memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk memberi infromasi, pandangan dan pengalamannya terkait isu dalam persidangan.
- Selain Circle, firma riset kripto Paradigm juga mengisi 'amicus brief' dengan sentimen yang jelas sebagai pihak yang berseberangan dengan SEC. Paradigm menuding SEC telah memotong proses pembuatan regulasi yang merugikan Binance.
Transaksi Coin BNB di Sini!
Transaksi Coin USDC di Sini!
3. Pencarian Bitcoin di Google Terendah Sejak 2020
- Mesin pencarian Google menunjukkan bahwa belakangan ini jawara kripto Bitcoin ($BTC) telah kehilangan pamornya sebagai keyword yang banyak dicari. Skor pencarian BTC terus anjlok hingga menyentuh skor 14, minggu ini. Skor tersebut sama dengan skor pencarian Bitcoin pada tahun 2020, dimana harga $BTC baru menanjak dari level US$10.000 per unit.
- Skor pencarian google merupakan salah satu indikator penting dalam metrik Bitcoin lantaran mencerminkan animo masyarakat terhadap suatu aset kripto. Sejalan dengan susutnya skor pencarian Google dua tahun terakhir, harga BTC memang downtrend.
- Skor pencarian Google BTC pernah mencapai angka 100 pada Mei 2021, sementara harga tertinggi per unit BTC tercatat duduk di posisi tertingi yakni USS$69.000 per unit pada November tahun itu.
- Saat ini Bitcoin tercatat berada pada level US$26.902 per unit, hampir sepertiga dari level tertingginya. Namun masih lebih dari dua kali lipat dari harga Bitcoin di ytahun 2020.
Transaksi Coin BTC di Sini!
4. Prospek Ethereum Jadi Taruhan Analis
- Setelah merilis laporan berisikan analisis bullish harga Ethereum ($ETH) dalam tiga tahun bisa tembus US$8000 per unit, Standard Chartered menambahkan pandangan optimisnya bahwa dalam jangka yang lebih panjang harga ETH bisa mencapai US$35.000 per unit.
- Targetnya, level harga tersebut bisa tercapai di tahun 2040. Pasalnya semakin lama masyarakat semakin terlibat dalam ekonomi digital dan semakin melek pada konsep decentralized finance. Saat itu, penggunaan ETH akan meningkat drastis sehingga harganya ikut terkerek naik.
- Analis JP Morgan Nikolas Panigirtzoglou memiliki pandangan bersebrangan dengan Standard Chartered, yakni bahwa ETH telah kehilangan tajinya melawan Bitcoin.
- Dasar pandangan Panigirtzoglou ialah penurunan volume transaksi harian dalam jaringan Ethereum sebanyak 12% sejak berlakunya Shanghai Upgrade di bulan April lalu. Tak hanya itu, jumlah alamat aktif pun turun 20%, begitu juga total value locked (TVL) yang turun hingga 8%.
- Faktor lain yang membuat prospek ETh mungkin tak akan secerah harapan Standard Chartered ialah fakta bahwa animo masyarakat terhadap produk Exchanges-Traded Funds (ETF) berbasis Ethereum yang ternyata tidak semanis perkiraan.
- Saat ini harga ETH masih berkisar di level US$1550 per unit dengan kapitalisasi pasar sebesar US$187 miliar. Analis Crypto Benjamin Cowen memprediksi hingga akhir tahun nanti harganya bakal terus downtrend hingga support terbawah yakni US$1200 per unit.
Transaksi Coin ETH di Sini!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!