APR vs. APY adalah dua komponen penting untuk mengukur keuntungan investasi kripto. Yuk, simak penjelasannya lewat artikel berikut ini!
Annual Percentage Rate (APR) adalah persentase bunga pinjaman yang berlaku tahunan. Pada konteks cryptocurrency, APR berarti persentase interest yang bisa diharapkan oleh investor dari investasi aset kriptonya.
Persentase APR berlaku tahunan, namun investor tetap mendapatkan imbal hasil yang berlaku secara prorata untuk investasi aset pada periode yang lebih pendek dari satu tahun. Konsep ini berlaku secara lugas sesuai nominal tertera. Sehingga kamu dapat mengkalkulasikan ekspektasi keuntungan dengan mudah.
APR= <(fees+interest): principal> : n x 365 x 100
Sebagai contoh, investasi aset kripto dengan APR 10% akan menghasilkan keuntungan senilai 10% dibagi jumlah hari per tahun periode investasi tersebut. Berdasarkan rumus ini, investasi 1000 koin kripto akan menghasilkan 100 koin sebagai bunga investasi.
Baca juga: Tergiur Aset Kripto? Simak 4 Tanda Kesiapan Kamu dalam Investasi Kripto!
Annual Percentage Yield (APY) merupakan persentase keuntungan investasi tahunan dengan kalkulasi bunga majemuk atau compound interest. Penghitungan berkala APY melipatgandakan saldo investasi lebih cepat lantaran menghitung pendapatan bunga ke dalam pokok nilai investasi yang akan dipersentasikan pada periode berikutnya.
APY= (1-r/n)n-1
r= periode
n= bilangan bunga majemuk
Perhitungan bunga majemuk membuat hasil bunga pada periode sebelumnya yang telah dibayarkan masuk ke dalam bilangan pokok yang akan dibungakan periode berikutnya.
Dengan nominal investasi yang sama, yakni 1000 koin dan margin 10%, APY akan membuat investasi kamu bernilai 1,105 koin dalam satu tahun. Semakin lama periode investasinya, bunga majemuk akan melipatgandakan perhitungan interest lebih besar.
Baca juga: Mengenal Suku Bunga The Fed dan Pengaruhnya Bagi Investasi
Kedua konsep bunga investasi kripto, yakni APR dan APY punya definisi yang serupa, namun tidak sama. Berikut ini beberapa perbedaan antara APR dan APY dalam Investasi kripto.
APR tidak melakukan perhitungan bunga majemuk, sementara APY menghitung keuntungan dengan compound interest.
Karena membedakan perhitungan bunga, APY lebih efektif dalam mencetak nilai interest yang lebih tinggi. Sementara APR mengenakan biaya dana yang tetap.
APR lebih direkomendasikan bagi kreditur lantaran skema perhitungan bunga yang lebih murah. Tanpa menghitungan bunga yang berbunga, nominal akhir interest yang harus dibayarkan kreditur pada akhir periode peminjaman jadi lebih kecil.
Sebaliknya, APY lebih diperuntukkan bagi investor lantaran penghitungan bunga majemuk. Lipatan bunga yang dibayarkan pada periode sebelumnya masuk dalam pokok investasi sehingga menghasilkan nominal bunga yang lebih besar pada periode berikutnya. Berturut-turut, lipatan bunga majemuk akan membuat nominal investasi kamu tumbuh lebih subur dengan skema margin seperti ini.
Meski APY lebih menguntungkan bagi investor, APR lebih lugas dan mudah dalam proses kalkulasinya. Kamu bisa menghitung dengan gamblang sesuai nominal tertera tanpa harus mempertimbangkan bunga majemuk setelah periode pembayaran interest pertama, dan pembayaran berikutnya.
Baca juga: Margin of Safety, Kenali Konsep Terpenting di Investasi
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: cointelegraph
Bagikan artikel ini