Limit Order adalah sebuah pesanan tertunda atau pending order dimana memesan sebuah entry diatas/dibawah harga running saat ini.
Penggunaan limit order biasanya digunakan oleh para trader yang tidak ingin ketinggalan oleh pergerakan harga yang melakukan swing atau pembalikan. Misal, saat ini harga sedang berada pada 1.1282.
Kemudian harga bergerak turun ke 1.1270 dan kamu memprediksi bahwa ketika harga mencapai 1.1259 maka harga akan berbalik dan bergerak naik. Maka pada saat itu kamu bisa menempatkan pending Buy Limit pada sekitaran 1.1259 dan berharap harga akan memantul dan bergerak naik.
Baca: Pasar Terombang-ambing, Kapan Waktu yang Tepat Menjual Saham?
Tidak seperti order pasar di mana trader membeli dengan harga penawaran, order batas ditempatkan pada buku order broker/dealer dengan harga yang ditentukan. Ini memiliki efek yang sama seperti memiliki order yang ditempatkan pada bid. Menandakan bahwa trader bersedia membeli sejumlah saham tertentu dari saham pada harga batas yang ditentukan.
Ketika pasar bergerak ke bawah menuju harga batas, trading dijalankan ketika harga batas menjadi bid dalam. Dengan demikian, trader membeli saham dengan harga penawaran lebih rendah dan menghindari spread. Ini sangat membantu bagi trader intraday jangka pendek yang berusaha menangkap keuntungan kecil dan cepat pada momentum dan trading ayunan.
Untuk investor besar yang mengambil posisi long yang sangat besar dalam suatu saham, buy limit order pada berbagai tingkat harga digunakan dalam upaya untuk mencapai harga rata-rata terbaik untuk order secara keseluruhan.
Baca: Newbie di Bursa Saham? Ini 4 Cara Aman Berinvestasi bagi Pemula
Seperti yang disebutkan sebelumnya, suatu limit order tidak menjamin eksekusi. Ini terjadi ketika harga pasar turun ke harga batas, baik itu beli atau jual, dan segera berbalik arah dan melakukan trading kembali ke atas.
Ketika ini terjadi, urutan limit dipicu tetapi tidak dieksekusi, karena setiap trading sesudahnya berada di atas harga batas pada bid. Fenomena ini lebih sering terjadi pada sekuritas yang memiliki spread yang lebih luas.
Order pasar untuk membeli sekuritas dieksekusi pada harga offer, lebih tinggi dari bid/offer.
Akibatnya, pasar harus melakukan trading ke bawah melintasi spread ke harga bid yang lebih rendah sehingga limit order dapat dieksekusi. Ketika spread melebar, pasar dapat berbalik kembali dalam spread, sehingga kehilangan trading.
Kerugian lain dari order limit pembelian adalah komisi yang lebih tinggi yang biasanya dikenakan oleh broker.
Baca Catat! Kapan Waktu yang Paling Tepat untuk Membeli Saham?
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dan Indeks S&P 500 Futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.
Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.
Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!
Sumber: learn.robinhood.com
Baca juga:
Newbie di Bursa Saham? Ini 4 Cara Aman Berinvestasi bagi Pemula
Pasar Terombang-ambing, Kapan Waktu yang Tepat Menjual Saham?
Bagikan artikel ini