Bagi kamu yang sedang belajar investasi saham, barangkali akan bertanya: kapan waktu yang tepat untuk membeli saham? Ini tergantung kamu menempatkan dirimu sebagai trader ataukah investor dengan tujuan jangka panjang.
Tidak seperti investasi tradisional, trader memiliki fokus jangka pendek. Para trader membeli saham bukan untuk menahan laju apresiasi dari dananya secara bertahap sebagaimana investor.
Sebagai seorang trader yang belajar investasi saham, kamu mesti memastikan kamu memahami perputaran cepat investasi. Seperti waktu yang tepat untuk membeli saham dalam periode waktu sekian hari, minggu, bulan, hingga kuartal.
Karena itu, trader harian memiliki kerangka waktu yang paling singkat. Analisis mereka umumnya dipecah menjadi beberapa jam, menit, bahkan detik. Karena itu, hari dari trading dilakukan menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan.
Bagaimana cara tahu waktu yang tepat untuk membeli saham? Apakah ada hari terbaik dalam seminggu untuk membeli saham? Atau hari terbaik untuk menjual saham? Pelajari lewat ulasan berikut ini.
Baca juga: Investor Institusional dan Investor Ritel, Apa Bedanya?
Sebagai seorang investor, hal pertama yang kamu cek di pagi hari mungkinlah terkait update volume dan harga pasar untuk beberapa saham dalam portofoliomu.
Trader yang terampil tentunya bisa mengenali pola dan lantas menghasilkan keuntungan yang cepat. Bagi trader berpengalaman, 15 menit pertama setelah opening bell adalah waktu utama. Periode 9:30-10:30 seringkali merupakan jam-jam terbaik dalam perdagangan harian.
Jika beruntung, penawaran pergerakan terbesar dari harga saham dalam waktu tersingkat dapat terjadi. Kamu bisa memperpanjang hingga 11:30 jika ingin menambah poin dalam satu jam perdagangan lagi. Meski, banyak trader profesional cenderung berhenti pada jam-jam itu.
Namun, sebagai pemula, alangkah baiknya jika kamu menghindari trading selama jam-jam bergejolak, atau setidaknya dalam jam-jam pertama di awal hari. Jadi, waktu yang tepat untuk membeli saham tentu tergantung sekuat apa kamu menganalisis.
Selain itu, beberapa investor percaya bahwa hari-hari tertentu menawarkan pengembalian sistematis yang lebih baik daripada yang lain. Untuk investasi jangka panjang, bukti yang menunjukkan strategi ini bekerja.
Prediksi semacam ini bagi waktu yang tepat untuk beli saham hanya berlaku untuk trader jangka pendek. Beberapa dari trader jangka pendek ini percaya hari pertama minggu kerja adalah hari terbaik. Ini disebut Monday Effect (Efek Senin).
Selama beberapa dasawarsa, rata-rata pasar saham memiliki kecenderungan untuk turun pada hari Senin. Beberapa penelitian menghubungkan hal ini dengan sejumlah besar berita buruk yang dirilis selama akhir pekan.
Namun, seiring waktu mitos efek Senin ini kian terkikis. Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa meski hari Senin rata-rata telah menandai pengembalian negatif untuk S&P 500 pada 2018.
Terlepas dari memudarnya mitos “Efek Senin”, rupanya kalian tetap lebih baik membeli saham pada hari Senin daripada hari lain dalam seminggu. Dengan begitu, kalian berpotensi mengambil beberapa penawaran terbaik dalam proses tersebut.
Jika Senin adalah hari terbaik untuk membeli saham, maka Jumat dikatakan sebagai hari terbaik untuk menjual saham (sebelum harga turun pada hari Senin).
Baca juga: Cara Jitu Memilih Saham dengan Modal Analisis Fundamental dan Teknikal
Pasar cenderung memiliki pengembalian yang kuat di sekitar pergantian tahun serta selama bulan-bulan musim panas. Sementara September merupakan bulan ketika saham cenderung turun.
Pengembalian rata-rata pada bulan Oktober terbilang positif secara historis, meski catatan penurunan 19,7% dan 21,5% pada 1929 dan 1987 dalam penjualan saham global juga patut dipertimbangkan.
Grafik berikut menunjukkan pengembalian rata-rata bulanan untuk S&P 500 selama periode 1928 hingga 2017.
Jika sebagai trader kamu mempertimbangkan untuk masuk pasar ekuitas pada September, ketika harga cenderung turun, kamu mesti siap untuk kenaikan di bulan Oktober.
Selain itu, ada pula yang dikenal sebagai January Effect alias Efek Januari. Para investor cenderung melihat bulan ini sebagai waktu yang paling tepat untuk membeli saham.
Mengapa? Karena pada awal tahun baru, investor kembali ke pasar ekuitas dengan sepenuh hati, mendorong harga, terutama saham-saham kecil dan bernilai.
Jadi, untuk perkara bulan dan musim pembelian, akhir Desember telah dianggap cenderung menunjukkan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian saham.
Ini barangkali juga karena banyak investor cenderung menjual saham secara massal di akhir tahun untuk mengklaim kerugian modal atas pengembalian pajak mereka.
Jadi, setelah memperhitungkan hari/jam serta bulan yang baik untuk menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham, kamu sudah siap terjun dan belajar investasi saham lebih intens, kan?
Sumber: Investopedia, Wealthsimple
Bagikan artikel ini