Di masa pandemi COVID-19 begini, investasi saham bakal cuan jika kamu punya saham di sektor rumah sakit atau farmasi. Sementara itu, jika kamu ingin nabung saham sektor lain, apakah ada trik investasi saham jangka panjang biar cuan?
Untuk investasi jangka panjang, masa-masa ini terbilang waktu yang tepat jika kamu ingin mulai menabung saham. Kenapa? Karena di masa ini, saham-saham ‘potensial’ justru sedang ‘didiskon’ lantaran pandemi ini.
Seiring waktu, ketika ekonomi kembali stabil, lot sahammu akan ‘dibanderol’ dengan harga tinggi. Inilah peluangmu untuk “mengamankan” dan dan memperoleh imbal hasil lebih besar kelak.
Hanya saja, jangan juga sembarangan investasi agar tidak merugi. Kamu perlu tahu strateginya untuk membeli saham-saham yang tepat.
Berikut ini tips investasi saham yang bisa kamu terapkan di masa-masa pandemi ini.
Baca juga: Perusahaan Incaranmu Melantai di Bursa Saham? Ini Tips dan Trik Membeli Saham IPO
Banyak orang di pasar saham melakukan trading, alias membeli saham saat harga jatuh dan menjualnya di saat harga melambung.
Tapi, jika kamu lihat grafik perkembangan harga di pasar saham, tiap tahun akan ada imbal hasil yang kamu peroleh. Dan justru ketika kamu meniatkan investasi saham untuk jangka panjang, maka kamu dapat merasakan keuntungan ‘lebih’ ini.
Jadi, niatkanlah untuk melakukan investasi saham jangka panjang, bisa lebih dari dua-lima tahun. Semakin lama, semakin baik untuk portofoliomu. Cuan dari lot saham yang kamu miliki akan lebih terasa dalam jangka panjang.
Saat kamu meniatkan investasi jangka panjang, kamu tidak akan dibuat kelabakan menghadapi dampak jangka pendek perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Jadi, jika ada guncangan ekonomi macam wabah COVID-19 ini, kamu pun tidak akan banyak terpengaruh. Dan saat-saat harga anjlok begini justru adalah saat-saat yang baik untuk kamu melakukan pembelian saham.
Banyak saham emiten berbagai sektor dengan potensi kenaikan di masa mendatang. Dan jangan ngoyo saat membeli, kamu bisa mulai nabung saham dari jumlah kecil.
Kamu bisa memulainya dengan buka rekening saham, tanpa deposit dengan modal minimal Rp100 ribu lewat platform IPOTSTOCK yang dikelola PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) atau di Mandiri Sekuritas Online Trading.
Nah, begitu kamu mulai jadi investor saham, usahakan untuk konsisten menabung. Biasakan diri menyisihkan 10-15% penghasilan untuk beli saham setiap bulannya. Platform IPOTSTOCK juga menyediakan fitur otomatis debet bulanan dengan nominal tertentu.
Saat memulai investasi saham, membeli saham yang tepat adalah kunci utama. Jadi, kamu tidak boleh sembarangan juga memilih saham.
Tidak semua saham ‘murah’ itu bagus. Karena itu, sebaiknya kamu mengincar saham dari perusahaan dengan reputasi baik (analisis fundamental) yang saat ini sedang ‘dibanderol murah’.
Alias, belilah saham yang kini masuk kategori under value tetapi fundamental perusahaannya oke. Cek juga analisis teknikal, terkait apakah sektor-sektor perusahaan yang lot sahamnya kamu beli ini berpotensi naik pasca-pandemi COVID-19.
Saham-saham fundamental kuat ini, untuk mudahnya, bisa kamu lihat dalam jajaran saham perusahaan yang masuk dalam kategori blue chip alias LQ45. Atau, kamu juga bisa sasar saham yang baru terdaftar di BEI dan melantai di bursa (saham-saham IPO).
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kamu Perlu Investasikan Danamu di Saham Blue Chip
Kunci sukses dari investasi saham adalah menerapkan strategi jangka panjang yang menekankan agar kamu jadi investor yang cerdik dalam melihat grafik saham.
Untuk piawai dalam berinvestasi, terus pelajari perusahaan-perusahaan dalam berbagai sektor. Tingkatkan kemampuan analisis teknikal dan fundamentalmu dalam melihat potensi saham. Kamu juga bisa coba ikut simulasi trading untuk kelola saham.
Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan terus berita-berita dalam negeri dan luar negeri dalam urusan ekonomi politik. Mengapa? Karena perusahaan “bekerja” dalam ranah ekonomi dan politik suatu negara yang berhubungan dengan negara lain.
Karena itu, situasi global, termasuk juga pandemi COVID-19 ini memberi pengaruh besar bagi pergerakan harga saham, tidak hanya di Indonesia (yang bisa kamu pantau lewat IHSG), tapi juga di bursa-bursa saham seluruh dunia.
Jika kamu telah meniatkan diri sebagai investor saham jangka panjang, ingat, jangan gegabah dalam bertindak menjual atau membeli saham. Selalu perhatikan tren kenaikan atau penurunan harga saham di bursa/pasar spot. Dan ambil peluang, jika kamu telah yakin.
Selamat membeli saham-saham murah di bursa hari ini, ya!
Sumber: Cermati
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Tetap Bisa Traveling Saat Kantong Tipis dengan 9 Trik Ini!
Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!
Mau Financially-Savvy? Dengerin 7 Podcast Spotify Keuangan Ini, yuk!
Mau Cuan Investasi Saham untuk Pemula? Intip Dulu Panduannya di Sini!
Bagikan artikel ini