Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Sukuk Syariah
shareIcon

Sukuk Syariah

1960  dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Sukuk Syariah

Pengertian sukuk adalah sertifikat surat utang dalam keuangan Syariah, mirip dengan surat utang obligasi di bidang keuangan peradaban Barat. Penerapan sukuk syariah dipatuhi sesuai hukum agama Islam.

Karena di kalangan penganjur Syariah, penerapan obligasi pembayaran bunga tradisional ala Barat tidak diperbolehkan, umumnya penerbit sukuk menjual sertifikat kepada kelompok investor. Kemudian, menggunakan hasilnya untuk membeli set yang dimiliki oleh kelompok investor secara langsung.

Penerbit sukuk syariah juga harus membuat janji kontrak untuk membeli obligasi dengan nilai nominal tertentu. Pengertian sukuk, dengan demikian, adalah urusan keuangan yang melibatkan kepemilikan aset langsung. Sukuk tidak sama dengan obligasi, dimana merupakan kewajiban utang yang mengandung bunga tidak langsung.

Akan tetapi, baik sukuk maupun obligasi memberikan arus pembayaran kepada investor. Namun, pendapatan yang diperoleh dari sukuk tidak dapat bersifat spekulatif.

Simak artikel ini untuk memahami sukuk, dari mana ia berasal, serta bagaimana proses penerapannya.

Baca juga: Apa Itu Sertifikat Deposito?

Memahami sukuk syariah

Dengan kebangkitan keuangan Islam, sukuk syariah menjadi sangat populer sejak tahun 2000. Terutama ketika produk tersebut kali pertama diterbitkan di Malaysia. Bahrain mengikutinya pada 2001.

Di masa sekarang, sukuk digunakan oleh perusahaan Islam dan organisasi yang dijalankan negara di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mengambil bagian dari peningkatan pasar pendapatan tetap global.

Pada dasarnya, hukum Islam melarang apa yang dikenal sebagai “riba”, atau apa yang kita pahami sebagai “bunga”. Oleh karenanya, instrumen utang tradisional Barat tidak dapat digunakan sebagai sarana investasi yang layak atau cara untuk meningkatkan modal bisnis.

Untuk menghindari hal ini, maka sukuk syariah dibuat demi menghubungkan pengembalian dan arus kas dari pembiayaan utang dengan aset tertentu yang dibeli. Lantas, sukuk syariah secara efektif didistribusikan agar manfaat dari aset terdistribusi optimal.

Penggunaan sukuk memungkinkan investor untuk mengatasi larangan yang digariskan berdasarkan Syariah dan tetap menerima manfaat dari pembiayaan utang.

Jadi, sukuk syariah mewakili kepemilikan agregat dan tidak terbagi dalam aset berwujud yang berkaitan dengan proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.

Seorang investor sukuk syariah tidak memiliki kewajiban utang yang dimiliki oleh penerbit obligasi. Dan ini berarti pemegang sukuk menerima sebagian dari pendapatan yang dihasilkan aset terkait.

Sukuk vs obligasi tradisional

Dalam penerapannya, sukuk dan obligasi konvensional memiliki karakteristik serupa. Namun, ada perbedaan utama yang penting:

#1 Sukuk melibatkan kepemilikan aset sedangkan obligasi adalah kewajiban utang.

#2 Jika aset yang mendukung sukuk terapresiasi, maka sukuk syariah dapat terapresiasi, sementara obligasi berpatokan pada imbal hasil tingkat bunganya.

#3 Aset yang mengembalikan sukuk adalah aset halal. Sementara, obligasi seringkali menawarkan riba dan dapat membiayai bisnis yang tidak sesuai syariah.

#4 Penilaian sukuk didasarkan pada nilai aset yang mendukungnya. Sementara harga obligasi sangat ditentukan oleh peringkat kreditnya.

Baca juga: Apa Itu Sertifikat Asuransi?

Contoh sukuk: sertifikat trust

Jenis dan pengertian sukuk syariah yang paling umum di AS adalah dalam bentuk sertifikat perwalian. Sertifikat ini diatur oleh hukum Barat, tetapi jenis sukuk ini sesuai dengan syariah. Organisasi yang menggalang dana pertama-tama membentuk offshore special purpose vehicle (SPV).

SPV ini kemudian menerbitkan sertifikat kepercayaan (sertifikat trust) kepada investor yang memenuhi syarat dan menempatkan hasil investasi ke perjanjian pendanaan dengan organisasi penerbit. Sebagai gantinya, investor mendapatkan sebagian dari keuntungan yang terkait dengan aset tersebut.

Sukuk syariah sebagai sertifikat perwalian hanya berlaku jika SPV dapat dibuat di yurisdiksi offshore. Terutama yang mengizinkan perwalian tersebut.

Jika SPV dan sertifikat perwalian tidak dapat dibuat, sukuk syariah dapat disusun sebagai struktur hukum perdata alternatif. Dalam skenario ini, perusahaan penyewaan aset dibuat di negara asalnya, secara efektif membeli aset dan menyewanya kembali ke organisasi yang membutuhkan pembiayaan.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.

Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.

Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!

Sumber: Investopedia

Simak juga:

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Dewi Kharisma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Crowding Out Effect

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1