Weekly Review - Saham AS 23 Februari 2024

Saham AS Sepekan

1. Penurunan Suku Bunga Hipotek Dongkrak Pasar Perumahan di Januari

• Pasar properti menunjukkan sedikit perbaikan di Januari 2024, ditandai dengan peningkatan penjualan rumah sebesar 3,1% dibandingkan Desember 2023.
• Faktor utama adalah penurunan suku bunga hipotek, dari 8% ke 6,77%, sehingga meningkatkan minat pembeli dan penjual.
• Meskipun penjualan meningkat, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
• Harga rumah tetap tinggi karena ketersediaan rumah yang terbatas dan kompetisi antar pembeli.
• Diperkirakan pasar properti akan terus membaik tahun ini seiring penurunan suku bunga hipotek dan peningkatan keterjangkauan.

2. Gubernur The Fed Waller Ingin Bukti Inflasi Landai sebelum Turunkan Suku Bunga

• Gubernur The Fed Christopher Waller menginginkan bukti lebih lanjut bahwa inflasi menurun sebelum mendukung penurunan suku bunga.
• Data inflasi Januari yang lebih tinggi dari perkiraan memicu pertanyaan tentang arah inflasi dan bagaimana The Fed harus merespon.
• Waller memperkirakan inflasi akan turun ke target 2% Fed, tetapi melihat "risiko kenaikan yang dominan".
• Dia membutuhkan data inflasi beberapa bulan lagi untuk menilai apakah Januari adalah "hambatan kecil" atau "lubang jalan".
• Pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada Juni, dengan kemungkinan The Fed menunggu hingga Juli.

3. Penasihat Ekonomi Utama Biden Tidak Khawatir Data Inflasi Terbaru

• Data inflasi Januari di AS lebih tinggi dari perkiraan, menyebabkan kekhawatiran pasar keuangan tentang ekonomi dan suku bunga.
• Sebelumnya, laporan ekonomi positif dan perkiraan Fed membuat pasar optimis pada "soft landing" (ekonomi kuat, inflasi turun).
• Indeks Harga Konsumen dan Produsen Januari melebihi ekspektasi, diikuti komentar hawkish dari pejabat Fed, memicu kekhawatiran kembali.
• Jared Bernstein, penasihat ekonomi utama Biden, berpendapat tidak perlu khawatir karena tren inflasi secara umum menurun.
• Ia menekankan pentingnya melihat tren, bukan data bulanan, karena fluktuasi wajar terjadi.

4. Google Hentikan Fitur Gambar AI Usai Kritik Bias Rasial

• Google ($GOOG) menangguhkan kemampuan alat AI Gemini membuat gambar orang setelah dikritik karena menghasilkan gambar yang tidak akurat secara historis.
• Alat ini dinilai bias rasial, sering menampilkan orang kulit berwarna alih-alih orang kulit putih.
• Google mengakui kekurangan ini dan akan memperbaiki fitur sebelum dirilis kembali.
• Ini menunjukkan tantangan AI dalam mengatasi bias data yang digunakan untuk melatihnya.

Transaski Saham META di Sini!

5. Nvidia Mengidentifikasi Huawei sebagai Pesaing Utama untuk Pertama Kalinya

• Nvidia untuk pertama kalinya menyebut Huawei sebagai pesaing utama dalam beberapa kategori, termasuk chip kecerdasan buatan (AI).
• Disebutkan bahwa Huawei bersaing dalam penyediaan chip AI seperti GPU, CPU, dan chip jaringan.
• Huawei juga disebut sebagai perusahaan layanan cloud yang mengembangkan hardware dan software sendiri untuk meningkatkan komputasi AI.
• Nvidia ($NVDA) dan Huawei bersaing di pasar chip AI senilai $7 miliar di China.
• Nvidia menyebut pesaing lain seperti Intel, AMD, Broadcom, Qualcomm, Amazon, dan Microsoft.
• Saham Nvidia melonjak 14% setelah perkiraan pendapatan yang melampaui perkiraan analis.

Transaksi Saham NVDA di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!