Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Weekly Review - Saham AS 17 Mei 2024
shareIcon

Weekly Review - Saham AS 17 Mei 2024

17 May 2024, 2:27 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Weekly Review - Saham AS 17 Mei 2024

Suku bunga KPR turun ke level terendahnya selama 7 minggu terakhir, hingga pelonggaran kebijakan penggunaan ganja di Amerika Serikat. Selengkapnya pada Weekly Review berikut!

1. Suku Bunga KPR Turun Sentuh 6,84%, Level Terendah Selama 7 Minggu Terakhir

  • Suku bunga KPR 30 tahun turun menjadi 6,84% - level terendah dalam 7 minggu, kabar baik bagi calon pembeli rumah.
  • Penurunan ini dari sebelumnya 7,09%.
  • Penurunan suku bunga dipicu oleh harapan suku bunga acuan akan turun pada awal musim panas.
  • Bank-bank besar seperti Barclays, HSBC dan TSB sudah mengumumkan penurunan suku bunga KPR.
  • Para ahli keuangan percaya akan ada penurunan suku bunga KPR lebih lanjut.
  • Penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pasar properti.

2. Pasar Kerja AS dan Perlambatan Ekonomi di Kuartal Kedua 2024

  • Klaim tunjangan pengangguran baru AS turun minggu lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja perlahan mendingin. (Ini membatalkan sebagian kenaikan klaim di awal bulan).
  • Data lain menunjukkan ekonomi melemah di awal kuartal kedua. Kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve mulai berdampak. (Misalnya penurunan pembangunan rumah keluarga tunggal dan penurunan produksi pabrik).
  • Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian turun menjadi 222.000 (di bawah perkiraan ekonom).
  • Klaim lanjutan (proxy untuk perekrutan) sedikit meningkat menjadi 1,794 juta namun masih rendah dibanding standar historis.

3. Pelonggaran Penggunaan Ganja di Amerika Serikat

  • Departemen Kehakiman AS mengusulkan pelonggaran pembatasan ganja.
  • Ganja akan diubah klasifikasinya dari Narkoba Schedule I (sangat adiktif tanpa manfaat medis) ke Schedule III (cenderung adiktif tapi ada manfaat medis).
  • Ini akan membuka peluang penelitian ganja untuk pengobatan dan berpotensi meringankan hukuman kriminal terkait ganja.
  • Perubahan ini belum melegalkan ganja, tapi bisa mendorong investasi di sektor ganja dan memudahkan perusahaan ganja mendapatkan layanan perbankan.

4. Kepala Perdagangan AS Dikritik Atas Klaim Tarif Biden: Ekonom dan Pejabat Skeptis

  • Kepala Perdagangan AS, Katherine Tai, menyatakan bahwa tarif baru Biden tidak akan meningkatkan harga konsumen AS.
  • Pernyataan Tai mendapat skeptisisme dari ekonom dan pejabat administrasi Biden.
  • Penelitian menunjukkan tarif Trump terhadap China memang menaikkan harga konsumen AS.
  • Tai kemudian diklarifikasi salah bicara, berusaha mengatakan bahwa tarif tidak menyebabkan inflasi terkait Covid-19.
  • Studi 2023 menyatakan importir AS menanggung biaya tarif, tidak diteruskan ke konsumen.
  • Goldman Sachs: tarif 2018-2019 menaikkan harga konsumen AS, bukan eksportir China.
  • Biden sebelumnya memperingatkan bahwa tarif dibayar oleh konsumen AS, bukan China.
  • Ekonom dan mantan pejabat menolak klaim Tai tentang tarif dan inflasi.
  • Tai mencatat bahwa dinamika inflasi terutama terkait Covid dan invasi Rusia ke Ukraina.
  • Debat lebih sering fokus pada keserakahan perusahaan dan stimulus federal, bukan tarif.
  • Dampak tarif Biden terhadap inflasi diperdebatkan karena tidak seluas tarif Trump.

5. OPEC+ Pangkas Produksi untuk Menjaga Stabilitas Harga Minyak

  • OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak pada pertemuan awal Juni mendatang.
  • Saat ini, negara anggota OPEC+ sedang melakukan pengurangan sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari untuk paruh pertama 2024.
  • Total pengurangan produksi yang dijanjikan mencapai 5,86 juta barel per hari, setara dengan 6% dari permintaan minyak dunia harian.
  • Analis UBS memperkirakan negara anggota dengan pengurangan sukarela akan memperpanjang kebijakan ini minimal 3 bulan.
  • Harga minyak diperkirakan akan tetap stabil didukung oleh permintaan yang sehat dan upaya OPEC+ menjaga keseimbangan pasar.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Dewi A Zuhriyah

Right baner

Dewi A Zuhriyah

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
saham AS weekly
Weekly Review - Saham AS 25 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1