Berikut ini rangkuman kabar, Jumat (13/12).
1. Data PPI AS November 2024
- Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) AS naik 0,4% mtm pada November 2024, lebih tinggi dari konsensus Dow Jones yakni 0,2%. Secara tahunan, PPI naik 3%, kenaikan terbesar sejak Februari 2023.
- PPI inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,2%. Kenaikan PPI inti sesuai dengan prediksi pasar.
- Kenaikan PPI mengindikasikan tekanan harga yang masih kuat, meski upaya Federal Reserve untuk mengendalikannya. Data ini dapat memengaruhi ekspektasi suku bunga dan tekanan pada kebijakan moneter AS.
2. Defisit Anggaran AS November 2024 Melonjak
- Total defisit anggaran Amerika Serikat periode Oktober-November 2024 melonjak 64% secara tahunan. Dalam satu bulan saja, anggaran AS merugi hingga US$366,8 miliar.
- Penyebab utama naiknya defisit anggaran ialah belanja pemerintah meningkat 17% sementara pendapatan hanya naik 6%.
- Pembayaran bunga utang menjadi salah satu penyebab utama kenaikan pengeluaran meskipun the Fed telah memberlakukan dua kali pemotongan suku bunga sejak September, beban bunga bersih mencapai US$79 miliar, bulan lalu. Departemen Keuangan memperkirakan akan membayar $1,2 triliun tahun ini sebagai total bunga atas utang.
- Peningkatan defisit menyebabkan utang nasional mencapai US$36,1 triliun menjelang akhir bulan.
3. Klaim Pengangguran AS Naik
- Menurut laporan dari Labor Department AS, pengangguran AS mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
- Aplikasi tunjangan pengangguran minggu lalu naik 17.000 menjadi 242.000.
- Kenaikan tingkat pengangguran terjadi secara berkelanjutan sejak akhir bulan lalu dimana klaim naik 15.000 unit menjadi 224.250.
- Terus naiknya pengangguran di AS merupakan imbas dari pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di AS yang tengah berlangsung akibat tekanan ekonomi.
- Angka ini menjadi salah satu indikator yang diamati Federal Reserve dalam menentukan kebijakan moneter.
4. Tinjauan Ekonomi Tiongkok
- Pemerintah Tiongkok berkomitmen untuk menstabilkan ekonomi pada pertemuan akhir tahun mereka.
- Meski menjanjikan stabilitas, belum ada rincian tentang langkah stimulus yang akan diambil.
- Kebijakan diarahkan pada peningkatan konsumsi domestik dan pemulihan sektor properti.
- Ekonomi Tiongkok menghadapi tekanan dari perlambatan global dan ketidakpastian geopolitik.
5. Federal Reserve dan Suku Bunga
- Federal Reserve semakin kekurangan alasan untuk memangkas suku bunga karena data inflasi dan ketahanan pasar kerja.
- Meski melambat, inflasi tetap berada di atas target 2%. Pengangguran yang rendah menjadi salah satu alasan utama untuk tetap mempertahankan suku bunga tinggi.
- Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga untuk mencegah overheating ekonomi.
Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!