Amazon (AMZN) berencana untuk merilis laporan kinerja Q1 2024 mereka pada 30 April 2024. Yuk kita simak ulasan mendalam tentang raksasa e-commerce yang satu ini!
Amazon (AMZN) adalah sebuah perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat yang bergerak di bidang e-commerce, cloud computing, online advertising, digital streaming, dan artificial intelligence. Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu dari “Big Five” perusahaan teknologi Amerika bersama Alphabet (perusahaan induk Google), Apple, Meta (perusahaan induk Facebook), dan Microsoft.
Amazon didirikan pada tanggal 5 Juli 1994 oleh Jeff Bezos di Bellevue, Washington. Perusahaan ini awalnya dimulai sebagai online marketplace untuk buku, tetapi secara bertahap memperluas jangkauannya ke berbagai macam jenis produk. Diversifikasi ini membuatnya disebut sebagai "The Everything Store".
Beberapa produk dan layanan dari Amazon diantaranya:
Amazon telah berkembang menjadi salah satu raksasa teknologi dan konglomerasi terbesar di AS, juga di dunia. Mereka memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya tetap kompetitif. Pertama, infrastruktur teknologi canggih mereka memungkinkan layanan yang cepat dan handal, termasuk pengiriman yang cepat dan efisien melalui jaringan logistik yang luas. Kedua, platform e-commerce-nya yang inovatif menawarkan jutaan produk kepada pelanggan di seluruh dunia, serta menciptakan pengalaman belanja yang mudah dan menyenangkan. Ketiga, fokus Amazon pada inovasi, seperti teknologi AI dan pengembangan produk-produk baru, memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang sangat dinamis.
Amazon Web Service (AWS) sebagai unit usaha dari Amazon menguasai pasar cloud provider dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan Q3 2023 AWS meningkat 12% dari tahun sebelumnya dan menyumbangkan pendapatan operasional sebesar US$7 miliar, naik dari US$5,4 miliar pada periode September 2022. Ke depannya, kinerja AWS berpotensi akan terus meningkat dari upaya berkelanjutan Amazon untuk mengintegrasikan kemampuan AI. Kemitraan baru dengan Anthropic adalah salah satu inisiatif yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan potensi AI generatifnya.
Sumber: Synergy Research Group
Meski menghadapi persaingan dari Azure milik Microsoft, AWS masih kuat berada di puncak persaingan pada akhir tahun 2023. Menurut Statista.com, Amazon mempertahankan posisi bisnis infrastruktur cloud dengan unggul 7% dari Microsoft. Ini merupakan kesenjangan yang signifikan karena tujuh persen adalah pangsa pasar gabungan di cloud dari perusahaan raksasa seperti Alibaba dan Salesforce. Penting juga untuk dipertimbangkan bahwa AWS terus berkembang, dan tim R&D perusahaan secara teratur menambahkan fitur dan kemampuan baru ke dalam layanannya.
Sumber: Statista
Amazon berupaya meningkatkan otomatisasi dalam proses produksi dengan melakukan berbagai investasi dalam perusahaan robotik untuk tujuan otomatisasi gudang. Amazon melihat pertumbuhan eksponensial di gudang mereka dimana raksasa e-commerce ini mengerahkan lebih dari 750.000 robot di gudang mereka untuk membantu menurunkan biaya dalam fulfillment (pemenuhan pesanan), sebuah masalah yang dihadapi semua perusahaan e-commerce. Sejak tahun 2001, biaya fulfillment untuk terus meningkat di Amazon, dengan peningkatan drastis dalam 5 tahun terakhir.
Sumber: Statista
Pada tahun 2023, biaya fulfillment Amazon mencapai $90,6 miliar, naik dari sekitar $84,3 miliar pada tahun sebelumnya. Selama lima tahun terakhir, Amazon telah mengalokasikan lebih dari $10 miliar untuk upah per jam dalam upaya mempertahankan praktik kompensasi yang kompetitif. Pada tahun 2023 saja, Amazon menginvestasikan $1,3 miliar untuk kenaikan gaji bagi staf pemenuhan kebutuhan pelanggan dan staf operasionalnya, dengan gaji rata-rata sekarang melebihi $20,50 per jam.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Amazon mulai mengadopsi sistem robotik Digit (sebuah sistem yang dikembangkan oleh Agility Robotics) dan Sequoia. Amazon juga telah mengimplementasikan robot Sparrow yang bertujuan untuk membuat produksi lebih efisien, karena robot ini memainkan peran penting dalam mengotomatisasi konsolidasi inventaris, serta mengatur dan menyiapkan barang untuk penyimpanan dan pengiriman. Dengan pemanfaatan robot untuk proses operasionalnya, Amazon bertujuan untuk perlahan memangkas biaya fulfillmentnya.
Alasan utama adopsi robot bagi Amazon ialah berdasarkan riset dari Ark Research, kemampuan robot dalam melakukan packing telah meningkat cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jika manusia hanya dapat mem-packing 400 paket per jam, pada 2022 robot sudah bisa hingga packing 1000 paket per jam.
Sumber: Ark Research
Tak hanya dalam bidang cloud provider, Amazon juga menguasai pasar dalam persaingan e-commerce. Dibanding platform ritel lainnya di US, Amazon kokoh memegang pangsa pasar sebesar 37,6%, jauh diatas platform e-commerce online besar lainnya, eBay.
Sumber: Statista
Potensi perkembangan bisnis e-commerce juga masih luas dimana tren pergeseran ke perdagangan digital masih terus terjadi. Di AS, penetrasi perdagangan elektronik telah meningkat pada tahun 2023 menjadi 22% dibandingkan dengan 21,2% pada tahun sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa porsi e-commerce masih di bawah seperempat dari total perdagangan di AS, negara dengan teknologi paling maju di dunia. Maka dari itu, masih ada potensi besar bagi industri ini untuk tumbuh dan berkembang di AS dan secara global. Menurut chainstorage.com, pasar e-commerce global diperkirakan akan mencapai rekor US$3,6 triliun pada tahun 2024 dan pasar e-commerce AS juga diproyeksikan akan tumbuh 15%. Ini adalah peluang yang cukup menjanjikan dan sebagai pemimpin pasar, Amazon siap untuk menangkap semua keuntungan dari perkembangan industri ini.
Amazon mencetak pertumbuhan signifikan selama satu tahun terakhir. Berikut ulasan lebih dalam terhadap keuangan Amazon.
Secara kuartalan, Amazon berhasil mencetak pendapatan sebesar US$169,9 miliar meningkat 14% YoY. Mayoritas perolehannya berasal dari wilayah Amerika Utara sebesar 62%.
Sumber: Amazon
Meskipun pendapatannya meningkat 14%, laba bersih dari Amazon meningkat jauh lebih signifikan. Laba bersih Amazon tumbuh dari US$278 juta menjadi US$10,6 miliar pada Q4 2023 atau lebih dari 38x dibanding periode yang sama. Regionalisasi dari Amazon fullfillment center serta pemanfaatan AI dari operasionalnya berkontribusi besar terhadap peningkatan profitabilitas dari Amazon.
Sumber: Amazon
Pada kuartal selanjutnya, pendapatan amazon diprediksi akan meningkat 8-13% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sumber: Amazon
Dan secara tahunan, pendapatan Amazon diperkirakan akan mencapai US$718 miliar pada tahun 2025 atau meningkat 24,9% dari periode saat ini.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Sementara itu, keuntungan diprediksi akan mencapai US$59 miliar atau meningkat 97% dari keuntungannya saat ini pada periode yang sama.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata valuasi saham Amazon dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 44,1x P/E dengan harga wajar saham US$236,22.
Valuasi Amazon saat ini berada di 35,3x P/E dengan harga saham US$189,05 per lembar pada 12 April 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham Amazon sedang lebih murah jika dibanding rata-rata lima tahunnya.
Namun, melihat potensi dari Amazon sendiri, Pluang memprediksi bahwa harga wajar saham Amazon sejatinya berada di US$210,19, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 11,2% bagi saham Amazon dari titik saat ini. Sehingga analis menyematkan rating BUY bagi saham Amazon.
Bagikan artikel ini