Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

NIKE Earnings Preview: Mau Bagi Deviden Nih!
shareIcon

NIKE Earnings Preview: Mau Bagi Deviden Nih!

14 Mar 2024, 11:50 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
NIKE Earnings Preview: Mau Bagi Deviden Nih!

NIKE akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 3Q24 pada hari Jumat (22/3) dini hari. Sebagai yang memiliki market share terbesar di industri sepatu olahraga, NIKE mampu bersaing mengalahkan kompetitornya dengan inovasi serta strategi bisnis yang selalu up to date. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat NIKE

NIKE, Inc. memproduksi, mengembangkan, dan memasarkan sepatu olahraga, pakaian, peralatan, dan produk aksesori untuk pria, wanita, dan anak-anak. Perusahaan ini menjual produknya ke toko ritel, melalui toko-toko miliknya sendiri, anak perusahaan, dan distributor. NIKE melayani pelanggan di seluruh dunia. 

NIKE adalah penjual terbesar sepatu olahraga dan pakaian di dunia. Kegiatan utama perusahaannya adalah merancang, mengembangkan, dan memasarkan sepatu olahraga, pakaian, peralatan, aksesori, dan layanan secara global. Kontraktor independen memproduksi hampir semua produknya. 

Berdasarkan data kuartalan per November 2023, secara geografis, sekitar 58% pendapatan perusahaan didapatkan dari penjualan di luar Amerika, menjual produknya melalui sekitar 1.032 toko ritel miliknya di seluruh dunia dan platform digital, ke akun ritel, serta ke berbagai distributor independen, pemegang lisensi, dan perwakilan penjualan. Penjualan di Amerika menyumbang sekitar 42% dari total pendapatan.

Berdasarkan produknya, sepatu NIKE adalah produk utama perusahaan ini, mencapai sekitar 64,3% dari penjualan dan dipimpin oleh Merek Jordan yang ikonik dan koleksi lainnya. Pakaian NIKE menyumbang sekitar 28,2% dari penjualan, dan Peralatan NIKE (tas, kaos kaki, bola olahraga, kacamata, jam tangan, perangkat digital, tongkat, sarung tangan, peralatan pelindung, dan peralatan lain yang dirancang untuk aktivitas olahraga).

Perusahaan juga memiliki anak perusahaan, yaitu Converse yang juga beroperasi dengan berbagai merek seperti Chuck Taylor, All Star, One Star, Star Chevron, dan Jack Purcell yang turut berkontribusi sekitar 3,9% dari pendapatan perseroan!

Strategi NIKE adalah mencapai pertumbuhan pendapatan jangka panjang dengan menciptakan produk yang inovatif, membangun brand awareness, meningkatkan keterikatan emosional yang kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan layanan omnichannel yang turut mendorong pertumbuhan revenue NIKE. 

Tesis Investasi

1. Pertumbuhan Pasar Sepatu Olahraga Diperkirakan Bertumbuh Pesat

Ukuran pasar global athletic footwear (dinilai dari total pendapatan global) memiliki value sebesar US$ 52.98 miliar pada tahun 2023 dan diperkirakan akan mencapai US$ 64,92 miliar pada tahun 2032 atau menunjukan pertumbuhan sebesar 4.1% CAGR dari tahun 2024 sampai 2028. 

Setelah pandemi COVID-19, akibat budaya bekerja dari rumah selama hampir setahun, orang mulai mengalami masalah kesehatan. Peningkatan berat badan dan penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes semakin meningkat di kalangan masyarakat. Masyarakat menjadi lebih sadar akan manfaat kebugaran, dan negara-negara meningkatkan partisipasi dalam olahraga dan aktivitas. Setelah pandemi, perjalanan trekking dan hiking juga meningkat di seluruh dunia, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan sepatu olahraga, sehingga mendorong pertumbuhan pasar sepatu olahraga. 

Dengan adanya potensi pasar yang besar, NIKE diharapkan mampu mengcapture pertumbuhan industri yang ada diantara existing demand dan potential upcoming demand secara global. Hal ini turut didukung oleh banyaknya toko offline miliki NIKE serta promosi yang kencang dalam hal marketing yang turut menumbuhkan pendapatannya dari sisi online store. 

Sebagai bukti nyata, dengan strategi bisnis seperti itu, NIKE mampu menguasai pasar sepatu olahraga dengan total market share sebesar 28% secara global atau lebih tinggi lebih dari 2x lipat dibandingkan kompetitor terdekatnya yakni Adidas. 

2. Strategi Bisnis yang Tepat 

Berdasarkan data dari Statista, diketahui bahwa, sampai dengan tahun 2027, masyarakat masih memilih untuk membeli sepatu dari offline store dibandingkan dengan online. Hal ini disebabkan karena konsumen dapat mencoba sepatu secara langsung yang memungknkan mereka memiliki sepatu ternyaman. 

Oleh karena itu, NIKE juga meningkatkan pertumbuhan NIKE factory stores dan NIKE in-line stores untuk memperbesar retail reach kepada masyarakat. Sebagai contoh: toko in-line NIKE di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang pesat dari 48 toko di tahun 2022 menjadi 74 toko di tahun 2023. Pertumbuhan ini turut diiringi dengan peningkatan SSSG NIKE dari 10% ke 14%. 

3. Prioritaskan Para Pemegang Sahamnya Dengan Dukungan Kinerja Keuangan yang Baik

Per November 2023, NIKE mampu menghasilkan gross margin yang meningkat dari 42,89% pada periode yang sama di tahun lalu menjadi  44,6%. Dengan performa margin yang positif, NIKE juga memiliki tingkat hutang yang stabil dengan tingkat total debt di level US$12,5 miliar. Rasio utang terhadap EBIT adalah sebesar 0,37 tergolong rendah.

Oleh karena itu, NIKE mampu dan berkomitmen untuk terus memberikan imbal hasil nilai pemegang sahamnya, didukung oleh likuiditasnya kuat. Selama 14 tahun terakhir, perusahaan telah mendistribusikan dividen secara rutin dan melakukan pembelian kembali saham untuk meningkatkan pengembalian pemegang saham. 

Pada 1 April 2024, NIKE akan kembali membagikan dividennya dengan DPS sebesar US$ 0,37. Tanggal ex-dividen adalah Jumat, 1 Maret. Ini mewakili dividen tahunan $ 1,48 dan hasil dividen 1,46%. Rasio pembayaran dividen NIKE saat ini adalah 43,27%.

Mengulas Aspek Finansial NIKE

1. Pendapatan NIKE Bengkok di November 2023

Nike selalu menikmati pertumbuhan pendapatan antara 2010 hingga 2023 kecuali pada 2020. Hal itu disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah seperti berolahraga yang akhirnya menurunkan penjualan perseroan cukup tajam. Namun, dengan pulihnya situasi menjadi normal diperkirakan pendapatan perseroan akan terus tumbuh di kisaran 5-10% tiap tahunnya.

Namun, apabila ditinjau dari data per November 2023, revenue growth perusahaan sempat turun ke level 0,5% YoY. Hal ini tidak luput dari kondisi perekonomian dunia yang sedang melemah. Namun kedepannya, pendapatan NIKE terus diproyeksikan meningkatkan seiring dengan inovasi produk baru serta kolaborasi NIKE dengan artis papan nama. Diproyeksikan sampai dengan tahun 2025, NIKE akan memiliki pendapatan sebesar US$54,8 miliar atau bertumbuh 4% secara CAGR dari tahun 2023. 

Laba Bersih

Laba bersih per November 2023 meningkat 21,2% YoY yang ditandai dengan pertumbuhan EPS dari US$0,85 pada periode yang sama tahun lalu menjadi US$1,03. Hal ini menandakan NIKE mampu melakukan cost efficiency ditengah kenaikan harga raw materials dan production cost akibat ada inflasi. 

Dengan adanya proyeksi analis yang menyatakan bahwa inflasi akan semakin membaik kedepannya. Laba NIKE pun diproksikan akan meningkat ke level US$4,24 di tahun 2025. 

Proyeksi Masa Depan

Kedepannya segmen footwear tetap menjadi pendorong pertumbuhan revenue utama yang diproyeksikan sampai dengan tahun 2025 akan mencapai ke level US$35,8 miliar. Hal ini disebabkan karena memang NIKE merupakan top of mind dari brand sepatu olahraga dengan total market share sebesar 28% secara global. Sehingga dengan adanya inovasi sepatu dari segi design ataupun product collab NIKE, pastinya sepatu itu akan menjadi brand hits!

Selain dari pendapatan, sobat Pluang juga harus memperhatikan free cash flow perusahaan yang juga merupakan salah satu matrix yang dapat mengukur tingkat kesehatan perusahaan. Dimana dari sisi free cash flow perusahaan diproyeksikan akan semakin meningkat seiring dengan prospek pertumbuhan laba dan semakin baiknya kinerja perusahaan. Dimana FCF perusahaan diproyeksikan akan berada di level US$5,96 miliar di tahun 2025. 


Valuasi

Berdasarkan data historisnya, rata-rata valuasi saham Nike dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 31,8x P/E. Namun, valuasi Nike saat ini berada di 24,7x P/E dengan harga saham US$101,36 per lembar pada 13 Maret 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham Nike sedang “murah” jika dibanding rata-rata lima tahunnya.

Jika dibandingkan dengan kompetitornya, memang Nike relatif lebih mahal dengan rata-rata sektor berada di 21,4x PE. Namun, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat Nike memimpin pangsa pasar industri ini dengan selisih sekitar 2 kali lipat dari pesaing terdekatnya Adidas.

Bagi Pluang, berinvestasi pada saham Nike sangatlah cocok bagi kamu yang memiliki gaya investasi secara nilai (value investing). Analis sendiri beranggapan bahwa valuasi wajar Nike sejatinya berada di $120,68, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 19,1% bagi saham Nike dari titik saat ini. 

Risiko

Nike adalah salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Namun, dalam berinvestasi, tentunya ada saja risiko yang menyertai 

Berikut beberapa risiko yang wajib kamu ketahui sebelum berinvestasi di saham NIKE!

1. Pasar perlengkapan olahraga (sepatu dan pakaian) sangat kompetitif: pasar sepatu berkontribusi secara signifikan terhadap pendapatan NIKE. Meskipun NIKE telah tidak terkalahkan dalam segmen sepatu AS selama ini karena popularitas merek utama dan merek Jordan-nya, ada risiko kehilangan pangsa pasar ke Adidas dan Under Armour, mengingat jadwal peluncuran produk baru dan upaya dari pesaing untuk terus menerus mendisrupsi pasar.

2. Pengaruh Mata Uang Asing: meskipun pertumbuhan penjualan yang kuat, dampak negatif dari pengaruh mata uang asing bisa merusak pertumbuhan pendapatan. Terlebih, Nike merupakan perusahaan yang menjual produknya hampir di seluruh dunia.

3. Risiko inflasi: perusahaan pada tahun lalu melaporkan margin profitabilitas yang lebih rendah didorong oleh meningkatnya biaya angkutan dan logistik serta  biaya bahan baku yang lebih tinggi.

 

 

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
saham AS weekly
Weekly Review - Saham AS 25 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1