Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengintip Performa dan Potensi Raksasa Teknologi, Microsoft
shareIcon

Mengintip Performa dan Potensi Raksasa Teknologi, Microsoft

16 Apr 2024, 5:44 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
Mengintip Performa dan Potensi Raksasa Teknologi, Microsoft

Microsoft (MSFT) berencana akan meluncurkan hasil kinerja Q3 FY2024 mereka pada 25 April 2024. Sebelum mulai untuk berinvestasi pada sahamnya, yuk mengenal lebih dalam tentang perusahaan ini.

Profil Singkat Microsoft

Microsoft Corporation adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika dan perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Redmond, Washington. Microsoft menjadi pembuat perangkat lunak (software) terbesar di dunia berdasarkan pendapatan pada tahun 2022 menurut Forbes Global 2000. Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu dari “Big Five” perusahaan teknologi informasi Amerika, bersama dengan Alphabet (perusahaan induk Google), Amazon, Apple, dan Meta (perusahaan induk Facebook).

Microsoft didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada tanggal 4 April 1975 dan melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 1986. Mulai pada tahun 1990-an, perusahaan ini mendiversifikasi bisnisnya dari hanya fokus pada sistem operasi ke berbagai lini bisnis lain dengan melakukan beberapa akuisisi perusahaan seperti Activision Blizzard, LinkedIn, serta Skype Technologies.

Saat ini, terdapat 3 segmen bisnis utama dari Microsoft:

  1. Productivity and Business Processes: Menaungi berbagai produk seperti Office 365 (commercial & consumer), Dynamics, serta LinkedIn
  2. Intelligent Cloud: Pemberian layanan cloud service dan juga produk server melalui Azure.
  3. More Personal Computing: Mencakup berbagai macam produk perangkat keras seperti Surface, Xbox, dan HoloLens, kemudian sistem operasi yang terkenal Windows, serta berbagai program lain seperti Bing & Microsoft Edge

 

Tesis Investasi

1. Penguasa Pangsa Pasar Sistem Operasi

Microsoft selalu menunjukan ketangguhannya dalam menguasai pangsa pasar sistem operasi. Terbukti meskipun kompetitor terus berdatangan yang menggerus pangsa pasar dari Microsoft, Windows masih menjadi pilihan mayoritas konsumen untuk sistem operasi komputer mereka dengan 72% market share

Sumber: Statista

Memang, jika ditarik kebelakang sejak 2013, market share Windows telah tergerus sekitar 18% dari yang awalnya mereka menguasai 90% pasar, dampak perkembangan kompetisi dari macOS milik Apple. Namun nyatanya, perjuangan Apple masih cukup jauh untuk dapat menggeser posisi Windows mempertimbangkan saat ini macOS hanya menguasai 15% pasar sistem operasi

2. Garda Terdepan dalam Revolusi AI

Langkah Microsoft untuk menjadi pemimpin dalam industri AI (Artificial Intelligence) makin kuat setelah keputusannya untuk berinvestasi pada OpenAI (pengembang dari ChatGPT). Microsoft dan OpenAI terus berkolaborasi untuk meningkatkan keunggulan teknologi mereka di bidang AI dimana saat ini keduanya sedang mengevaluasi peluang untuk memulai data center baru senilai US$100 miliar dengan superkomputer "Stargate", yang akan memungkinkan mitra - mitranya untuk memanfaatkan kemampuan AI yang baru dan lebih canggih. OpenAI juga berencana untuk meluncurkan chatbot versi barunya, yakni GPT-5. Ini mengindikasikan berarti bahwa Microsoft juga kemungkinan besar akan memperkenalkan fitur - fitur baru pada rangkaian produknya.

Tidak hanya bermitra dengan OpenAI untuk memperluas jejaknya di industri AI, Microsoft juga bertujuan untuk membangun tim AI yang kuat di dalam perusahaan. Microsoft baru sajai menunjuk salah satu pionir industri AI, Mustafa Suleyman sebagai Head of AI serta bekerja sama dengan startup bernama Inflection (di mana Suleyman merupakan co-founder-nya) untuk memanfaatkan model dan algoritma startup AI melalui Azure.

Sumber: marketsandmarkets

Industri AI juga diperkirakan akan mencapai US$1,3 triliun pada tahun 2030 dengan CAGR sebesar 37% dalam beberapa tahun ke depan. Microsoft memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan perangkat lunak AI nomor satu, yang mungkin belum diumumkan secara terbuka. Namun semua aksi perusahaan dan perkembangan yang dilakukan menunjukkan bahwa Microsoft berencana untuk menjadi pionir dalam revolusi AI.

3. Kinerja Rutin Melampaui Ekspektasi Analis

Selama 4 tahun kebelakang, kinerja dari Microsoft hampir selalu melampaui ekspektasi para analis. Tercatat bahwa sejak tahun 2020, secara kuartalan Microsoft hanya miss ekspektasi analis satu kali pada Q4 FY2022. Bahkan pada performa terbaiknya, pada Q2 FY2021, performa Microsoft sempat melampaui ekspektasi sebesar 24%.

Sumber: SeekingAlpha

Tak hanya kinerja perusahaan, kinerja saham perusahaan juga menorehkan hasil yang gemilang. Dalam 5 tahun kebelakang, berinvestasi pada saham Microsoft akan memberikan imbal hasil 241% dibanding benchmarknya yakni S&P500 yang hanya memberikan return 76%.

Sumber: SeekingAlpha

4. Tren Peningkatan Pendapatan yang Positif selama 20 tahun

Perusahaan ini menutup tahun 2023 dengan pendapatan sebesar US$211,92 miliar, hampir dua kali lipat dari pendapatan perusahaan pada tahun 2019 ($125,5 miliar). Ini menunjukkan pertumbuhan CAGR sebesar 14% dari 2019 hingga 2023. Jika kita tarik lebih panjang, kita dapat melihat bahwa pendapatan perusahaan berada dalam tren pertumbuhan yang sustainable meskipun terlanda berbagai krisis ekonomi dan berbagai perubahan dalam lanskap teknologi.

Sumber: Statista

5. Posisi Solid dalam Bisnis Cloud Computing

Meskipun Microsoft terkenal dengan sistem operasi Windows dan software Ms. Officenya, rupanya kontributor pendapatan terbesar Microsoft saat ini ditopang oleh segmen Cloud Computing & Server Products. Cakupannya mencapai sepertiga dari total keseluruhan pendapatan Microsoft pada tahun 2022.

Sumber: SEC

Hal ini menjadi sesuatu yang signifikan dikarenakan pasar cloud computing di Amerika Serikat sedang berada dalam tren yang meningkat. Cloud telah menjadi landasan baru dalam hal server, jaringan, dan penyimpanan data. Diperkirakan hingga 2030, cloud computing akan memiliki tingkat pertumbuhan CAGR 13,1% per tahunnya. Pergeseran fokus tersebut merupakan indikasi bahwa Microsoft beradaptasi dengan tren teknologi, dan Microsoft Azure memiliki posisi tersendiri di cloud computing.

Sumber: Grand View Research

Microsoft Azure sendiri memiliki 24% pangsa pasar untuk infrastruktur cloud, melebihi nama - nama besar seperti Google Cloud dan Alibaba Cloud, hanya tertinggal dari Amazon Web Services. Ini adalah representasi yang baik dari dominasi Microsoft di pasar dimana perusahaan ini tidak hanya membanggakan peningkatan pendapatan selama dua dekade terakhir, tetapi juga terus berjalan ke arah yang revolusioner dan menguntungkan di bidang teknologi.

Sumber: Statista

 

Mengulas Aspek Finansial Microsoft

Sebagai raksasa teknologi dunia, Microsoft memiliki torehan performa keuangan yang cukup cemerlang beberapa tahun terakhir. Berikut ulasannya

Pendapatan

Melihat kinerja Microsoft pada Q2 FY2024 mereka terakhir, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$62 miliar, tumbuh 18% dari periode sebelumnya. Pertumbuhan terbesar terjadi pada segmen bisnis Cloud Computing yang berhasil tumbuh 20% QoQ.

Sumber: Microsoft

Pada tahun 2023 sendiri, Microsoft mencatatkan total pendapatan sebesar US$227,5 miliar untuk tanggal yang berakhir 31 Desember 2023, dimana untuk FY2023 yang berakhir pada 30 Juni 2023 pendapatan mereka dalam setahun menyentuh US$212 miliar.

Laba

Laba Microsoft untuk FY2023 yang berakhir pada 30 Juni 2023 tercatat US$72,3 miliar melampaui ekspektasi analis di US$71,7 miliar. Angka ini tumbuh dari periode sebelumnya yang tercatat di angka US$69,4 miliar. EPS mereka sendiri juga tumbuh dari US$9,17 pada akhir FY2022 ke US$9,82 pada akhir FY2023 atau tumbuh 7,12% YoY.

Dalam 5 tahun kebelakang, laba Microsoft telah tumbuh dengan CAGR 19,73% menunjukkan performanya yang sangat positif.

 

Proyeksi Keuangan dan Valuasi Microsoft

Proyeksi Keuangan

Analis memprediksi pendapatan Microsoft akan menyentuh angka US$280 miliar pada tahun 2025, atau tumbuh 32% dari periode akhir FY2023.

Sumber: Bloomberg, 2024, diolah

Sementara itu, keuntungan diprediksi akan mencapai US$100 miliar atau meningkat 38% dari keuntungannya saat ini pada periode yang sama.

Sumber: Bloomberg, 2024, diolah

Valuasi

Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata valuasi saham Microsoft dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 28,8x P/E dengan harga wajar saham US$373,61.

Valuasi Microsoft saat ini berada di 33x P/E dengan harga saham US$427,93 per lembar pada 12 April 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham Microsoft sedang lebih mahal jika dibanding rata-rata lima tahunnya.

Namun, melihat potensi dari Microsoft sendiri, Pluang memprediksi bahwa valuasi wajar Microsoft sejatinya berada di harga US$471,85, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 10,3% bagi saham Microsoft dari titik saat ini. Selain itu, analis juga menyematkan rating BUY bagi saham Microsoft.

 

Risiko

Menjadi raksasa teknologi di dunia tidak menghindarkan Microsoft dari potensi - potensi resiko. Dan meski menorehkan kinerja cemerlang, tentu ada beberapa hal yang mesti sobat cuan perhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan ini

  • Harga saham telah mendekati all time high dan berpotensi terjadi koreksi: MSFT saat ini mendekati level tertinggi sepanjang masa, dan harga sahamnya hampir naik dua kali lipat dalam waktu yang relatif singkat (sekitar 18 bulan). Dalam situasi seperti ini, ada risiko bahwa swing trader mungkin akan mulai take profit dari saham ini. Meningkatnya tekanan jual akibat aksi take profit berpotensi mendorong harga saham untuk terkoreksi.
  • Risiko serangan siber (cyber attack): Sebagai perusahaan terbesar di dunia dan raksasa perangkat lunak, Microsoft cenderung menjadi target untuk potensi serangan siber. Perusahaan ini baru-baru ini mengungkapkan informasi bahwa mereka mencegah serangan dari Cina, Rusia, dan Iran, negara - negara yang memiliki ketegangan dengan Amerika Serikat. Tentu, serangan siber terhadap salah satu entitas andalan bisnis AS semacam ini sangat mungkin terulang
  • Ketidakmampuan mengikuti perkembangan teknologi yang cepat: Meskipun saat ini Microsoft berada di garis depan revolusi AI, teknologi berkembang dengan cepat dan tidak ada jaminan bahwa Microsoft akan selalu memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan ini pernah mengalami lost decade atau "dekade yang hilang" ketika harga sahamnya stagnan selama beberapa tahun di awal abad ke-21. Oleh karena itu, kesuksesan Microsoft saat ini tidak menjamin bahwa pertumbuhan yang dimotori oleh AI akan bertahan beberapa dekade ke depan.

 

Beli Saham MSFT di Sini!

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
saham AS weekly
Weekly Review - Saham AS 25 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1