META Platforms (META) berencana untuk merilis laporan keuangan Q1 2024 mereka pada 26 April 2024. Sebelum mulai untuk bertransaksi sahamnya, yuk mengenal lebih dalam tentang raksasa media sosial ini!
META Platforms, Inc., sebelumnya dikenal sebagai Facebook, Inc., didirikan oleh Mark Zuckerberg pada Februari 2004 di Harvard University. Awalnya, platform ini hanya merupakan jejaring sosial yang terbatas untuk mahasiswa Harvard, tetapi kemudian berkembang menjadi jejaring sosial global yang dikenal oleh miliaran orang di seluruh dunia.
Pada Oktober 2021, Facebook mengumumkan rebranding besar-besaran, mengubah nama perusahaan menjadi META Platforms, Inc., untuk mencerminkan visi mereka tentang masa depan yang terhubung dengan Metaverse. META Platforms terus memperluas portofolionya dengan fokus pada teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Virtual Reality (VR) atau realitas virtual, dan pengalaman digital yang lebih terhubung dan imersif. Meskipun mengalami berbagai tantangan dan kontroversi, META Platforms tetap menjadi salah satu pemain dominan di dunia teknologi digital saat ini.
META Platforms memiliki sejumlah produk dan anak usaha yang berperan penting dalam mendukung misi perusahaan untuk menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia. Di antara produk-produk utamanya adalah Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger, yang merupakan platform jejaring sosial dan komunikasi yang sangat populer. Selain itu, META Platforms juga memiliki anak usaha seperti Oculus VR, yang fokus pada pengembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). META Platforms juga memiliki anak usaha seperti SIRIUS, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan dalam bidang kecerdasan buatan dan teknologi terkait. Dengan portofolio produk dan anak usaha yang luas ini, META Platforms terus menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi dan pengalaman digital.
Pendapatan META bertumbuh sangat kuat setiap tahunnya sejak 2016. Pada 2023 sendiri, pendapatan META tercatat US$134,9 miliar, tumbuh hampir 5x lipat dari hanya US$27 miliar pada 2016.
Sumber: Seeking Alpha
Bahkan pada periode saat ini, META mengalami kombo yang sempurna karena meskipun pendapatan dari setiap sektor meningkat, pengeluaran dinyatakan relatif datar, dan bahkan sedikit menurun dalam sisi pemasaran dan penjualan.
Pertumbuhan pendapatan ini tidak mengejutkan melihat pengguna harian META juga meningkat pada tahun 2023. Pengguna aktif harian di seluruh Family of Apps (Instagram, Facebook, dll.) mencapai 3,19 miliar pengguna. Angka ini naik 8% dari Q4 tahun sebelumnya. Lebih khusus lagi, pengguna harian Facebook mencapai 2,11 miliar yang mewakili peningkatan 6% YoY.
Sumber: META
Salah satu kontributor bagi pertumbuhan di masa depan bagi META adalah penggunaan AI (kecerdasan buatan). META pun sudah menerapkan AI Generatif dalam beberapa metode, dan yang paling dikenal adalah fitur chatbot AI yang dapat digunakan untuk pencarian konten spesifik tertentu, menjadi alternatif ChatGPT milik Open AI, membuat karya seni, atau memperoleh hasil pencarian web.
Dalam hal penerjemahan bahasa, META juga turut berpartisipasi dalam perkembangan teknologi ini. Model penerjemahan yang ada saat ini dapat dibilang lambat dan tertunda. Padahal, hal ini sangat besar karena dapat menghilangkan hambatan antara bahasa dan aksen. Model yang sedang dikerjakan META jauh lebih cepat hingga hampir seketika. Hal ini memungkinkan dua orang yang berbeda bahasa untuk berkomunikasi secara real time karena AI yang dikembangkan META menerjemahkan suara dan teks sehingga kedua belah pihak dapat saling memahami.
Sumber: META
Grafik di bawah ini cukup jelas menegaskan profitabilitas META dibandingkan dengan median pada sektor teknologi. Seperti yang bisa dilihat, profitabilitas META secara keseluruhan unggul sangat jauh dibandingkan dengan median sektor ini. Margin Laba Kotornya (GPM) sebesar 80,72% hampir 2x lipat lebih tinggi dari median. Dan Margin Laba Bersihnya (NPM) sebesar 28,98%, >10x lebih baik dibandingkan mediannya.
Sumber: Seeking Alpha
Hal ini tentu menegaskan disparitas kinerja antara META dengan pemain sektor teknologi yang lain. Apabila META terus dapat mempertahankan posisi kinerja seperti ini, tentu berinvestasi secara jangka panjang pada META menjadi keputusan yang rasional.
META mungkin menjadi raksasa media sosial di dunia pada saat ini. Namun pada 8 tahun kebelakang, terdapat perkembangan kompetisi yang cukup signifikan dari platform media sosial asal China, TikTok.
TikTok adalah salah satu platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan lebih dari 1,2 miliar pengguna di seluruh dunia, dan sekitar 170 juta pengguna di Amerika Serikat. TikTok dimiliki oleh perusahaan induk asal China, ByteDance, yang diyakini oleh politisi AS memiliki hubungan dengan pemerintah China. Seperti diketahui, saat ini terdapat tensi geopolitik yang kuat di antara kedua negara ini.
Legislator AS melihat potensi bahaya dari TikTok dan mengkategorisasikannya dalam 2 aspek. Pertama, mereka khawatir bahwa sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh TikTok digunakan untuk pengawasan dan spionase. Kekhawatiran selanjutnya ialah cara kerja aplikasi ini yang menggunakan algoritma rekomendasi yang bersifat eksklusif dan tidak transparan, yang dapat digunakan TikTok untuk meluncurkan propaganda demi kepentingannya.
Oleh karenanya, banyak rumor yang mengatakan bahwa ada kemungkinan TikTok akan di-ban di AS dalam beberapa waktu yang akan datang. Dengan ban tersebut, pergeseran porsi pengguna dari TikTok ke META akan sangat mungkin terjadi.
Berdasarkan data dari Global Web Index, dari orang-orang yang menggunakan TikTok, 83%, 81%, dan 73%, masing-masing juga menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Dari sisi yang berlawanan, hanya 51%, 52%, dan 50% orang yang menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, juga menggunakan TikTok.
Social Media Overlap Matrix
Sumber: Global Web Index Social Media Report
Hal ini mengindikasikan bahwa dalam kondisi TikTok ban, waktu yang dihabiskan oleh pengguna di platform META akan meningkat secara signifikan karena terjadi peralihan dalam pola konsumsi media sosial.
Tahun 2022 menjadi salah satu tahun yang kurang baik buat META karena terjadi penurunan keuntungan pada perusahaan. Namun 2023 menjadi titik balik META setelah mereka berhasil meningkatkan kembali profitabilitas perusahaan. Berikut detil lebih dalam tentang keuangan META.
META mencetak pendapatan sebesar US$40 miliar pada kuartal terakhir tahun 2023, tumbuh 17% dari kuartal sebelumnya, serta tumbuh 19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sumber: META
Melihat model bisnis dari META sendiri, pendapatan utama META memang berasal dari advertising atau periklanan. Tercatat pada Q4 2023 advertising revenue mewakili 96% dari total pendapatan META.
Sumber: META
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, META mengalami tren penurunan keuntungan sejak akhir 2021 sampai 2022. Baru pada 2023 arah keuntungan mereka menukik ke atas, bahkan lebih tinggi dibandingkan titik awal penurunannya.
Keuntungan kuartalan META sempat turun dari US$10,2 miliar pada Q4 2021 ke titik terendahnya di US$4,3 miliar di Q3 2022 atau turun >50% sepanjang periode tersebut. Namun pada Q4 2023 kemarin, META berhasil mencatatkan keuntungan sebesar US$14 miliar, jauh lebih tinggi dibanding keuntungan mereka pada 2021. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil bangkit dari tantangan yang dihadapi dan terbang lebih tinggi dalam hal kinerja.
Sumber: META
Melihat potensi industri dan bisnisnya, pendapatan tahunan META diperkiraan akan meningkat hingga US$178 pada tahun 2025 atau meningkat 31,88% dari pendapatan tahunannya pada tahun ini.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Sementara itu, keuntungannya diprediksi akan mencapai US$60 miliar atau meningkat 54,8% dari keuntungannya saat ini pada periode yang sama.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata valuasi saham META dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 18,9x P/E dengan harga wajar saham US$404,41.
Valuasi META saat ini berada di angka 24,5x P/E dengan harga saham US$523,16 per lembar pada 12 April 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham META sedang lebih “mahal” jika dibanding rata-rata lima tahunnya.
Pluang memprediksi bahwa harga wajar META sejatinya berada di US$536,54, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 2,6% bagi saham META dari titik saat ini. Namun potensi kenaikan ini terbilang cukup kecil dan akan lebih baik jika bertransaksi META ketika valuasi mereka berada dibawah rata-rata 5 tahunnya yakni pada harga US$404,41 atau valuasi 18,9 P/E.
Adapun menjadi perusahaan teknologi kelas dunia tidak menghindarkan META dari rangkaian resiko bisnis. Berikut adalah beberapa poin risiko yang terkait dengan META Platforms:
Bagikan artikel ini