MAKRO - Pengajuan tunjangan pengangguran di AS turun 19.000 menjadi 241.000 pada minggu 12 Oktober setelah lonjakan akibat badai Milton. Angka tersebut lebih rendah dari prediksi analis yang memperkirakan 262.000. Total warga AS yang menerima tunjangan pengangguran naik 9.000 menjadi 1,87 juta, tertinggi sejak akhir Juli. Lonjakan sebelumnya disebabkan oleh Badai Helene dan pemogokan pekerja Boeing. Data pasar tenaga kerja menunjukkan dampak suku bunga tinggi, memaksa Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuan. The Fed berharap mencapai “soft landing” dengan menurunkan inflasi tanpa mendorong resesi. Inflasi di AS mendekati target 2%, dan inflasi bulan lalu mencapai titik terendah sejak Februari 2021. Pengusaha AS menambahkan 254.000 pekerjaan pada bulan September, mengurangi kekhawatiran tentang perlambatan pasar kerja.
- Ekspor Jepang turun 1,7% pada September 2024, penurunan pertama dalam 10 bulan, terutama disebabkan oleh permintaan yang lemah dari China dan perlambatan ekonomi AS. Ekspor ke China turun 7,3%, sementara ekspor ke AS turun 2,4%, terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan otomotif. Penguatan yen setelah kenaikan suku bunga BOJ turut memperburuk penurunan nilai ekspor. Impor naik 2,1% pada September, tetapi Jepang tetap mencatat defisit perdagangan sebesar 294,3 miliar yen. Gubernur BOJ menyoroti risiko eksternal dan akan memantau ketidakpastian sebelum membuat keputusan suku bunga.
- Investor di Asia bersiap menghadapi data ekonomi penting, termasuk inflasi Jepang dan PDB China. PDB China diperkirakan tumbuh 4,5% pada kuartal ketiga, melambat dari 4,7% sebelumnya, di bawah target 5,0% untuk 2024. Analis memperkirakan pertumbuhan tahunan untuk 2024 sebesar 4,8% dan perlambatan menjadi 4,5% pada 2025. Indeks kejutan ekonomi China dari Citi tetap negatif meskipun mengalami sedikit kenaikan. Saham China mengalami penurunan ketiga berturut-turut pada hari Kamis, meskipun masih menunjukkan kenaikan sekitar 18% sejak pengumuman stimulus. Jepang diperkirakan akan merilis angka inflasi yang menunjukkan penurunan signifikan, mendukung pendekatan hati-hati dalam pengetatan kebijakan moneter oleh Bank of Japan.
GSS - $UBER Uber (UBER) sedang membahas akuisisi Expedia, meskipun belum ada kepastian mengenai kesepakatan. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, pernah menjadi CEO Expedia, dan masih duduk di dewan non-eksekutif perusahaan tersebut. Potensi akuisisi ini dapat memperluas bisnis Uber ke luar transportasi dan pengiriman makanan. Nilai pasar Uber mencapai US$168 miliar, sementara Expedia bernilai sekitar US$20 miliar. Akuisisi ini dinilai sebagai langkah strategis penting oleh analis, dan bisa mendorong Uber menjadi aplikasi super. Persaingan ketat Expedia berasal dari Booking, Airbnb, dan Google.
- $META Meta (META) memutus hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa karyawan, termasuk di WhatsApp dan Instagram, untuk menyesuaikan dengan tujuan strategis. PHK terjadi di berbagai tim, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Reality Labs. Jane Manchun Wong, insinyur yang terkenal dengan penemuan fitur sosial media, termasuk yang terkena dampak. Meta telah melakukan beberapa putaran PHK sejak perekrutan besar-besaran selama pandemi. Pada 2022, Meta memberhentikan 11.000 karyawan, dan pada 2023, 10.000 pekerjaan dipangkas dalam rangka "tahun efisiensi".
- $INTC Asosiasi Keamanan Siber China (CSAC) menuduh Intel (INTC) merugikan keamanan nasional China dan mengusulkan tinjauan keamanan terhadap produk Intel. CSAC menuduh chip Intel, termasuk prosesor Xeon, memiliki kerentanan keamanan dan menyebut Intel tidak bertanggung jawab dalam hal manajemen keamanan. Ada tuduhan bahwa prosesor Intel rentan terhadap backdoor yang dibuat oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA), yang menjadi ancaman keamanan global. Tinjauan keamanan serupa pada Intel seperti yang diterapkan pada Micron Technology dapat mempengaruhi pendapatan Intel, di mana lebih dari seperempatnya berasal dari China. Jika ada larangan, pasokan chip AI di China bisa semakin terganggu karena sulitnya menemukan alternatif produk dari Nvidia yang sudah dilarang ekspor.
|