MAKRO - : Neel Kashkari dari The Fed memperingatkan tarif yang diusulkan Trump bisa memperburuk inflasi jika memicu aksi balasan dalam perdagangan global. Trump berencana memberlakukan tarif universal untuk semua impor dan tarif 60% khusus untuk China. Kebijakan tarif ini menimbulkan kekhawatiran akan inflasi, yang baru saja mulai mereda setelah puncak masa pandemi. The Fed tetap fokus pada pengendalian inflasi dan telah melakukan dua kali pemotongan suku bunga. Trump dan pendukungnya, termasuk Elon Musk, ingin memberikan pengaruh pada kebijakan The Fed, namun Kashkari menegaskan independensi bank sentral.
- : Harga konsumen di China naik 0,3% pada Oktober, laju paling lambat dalam empat bulan, dengan inflasi inti naik 0,2%. Pemerintah menyetujui paket stimulus 10 triliun yuan untuk mengurangi beban utang tersembunyi pemerintah daerah, meskipun efek langsung terhadap perekonomian diprediksi masih terbatas. Penurunan harga pangan berdampak pada penurunan CPI bulanan sebesar 0,3%. Selanjutnya, untuk harga produsen turun 2,9% pada Oktober, penurunan terdalam dalam 11 bulan, dengan deflasi di sektor minyak, gas, kimia, dan manufaktur otomotif.
- : Saham dan ETF perusahaan China di AS turun tajam setelah paket stimulus lima tahun sebesar 10 triliun yuan yang diumumkan Beijing dianggap mengecewakan. Rencana tersebut terutama berfokus pada menukar utang pemerintah daerah dengan obligasi, tanpa dukungan fiskal yang lebih besar. Analis menyatakan bahwa kebijakan ini tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi karena hanya mengelola utang yang sudah ada. ETF China (MCHI dan FXI) serta saham perusahaan seperti Alibaba, JD.com, PDD Holdings, dan produsen EV Nio dan Li Auto turun antara 5% hingga 7% akibat kekecewaan investor.
GSS - $TSM : AS perintahkan TSMC (TSMC) untuk menghentikan pengiriman chip canggih yang digunakan untuk AI ke China. Departemen Perdagangan AS mengirim surat pembatasan ekspor untuk chip 7 nanometer atau lebih canggih yang ditujukan ke China. Tindakan ini muncul setelah TSMC melaporkan bahwa chip mereka ditemukan dalam prosesor AI Huawei. Huawei berada dalam daftar perdagangan terbatas AS, sehingga membutuhkan lisensi khusus untuk menerima teknologi dari pemasok. AS sedang memperluas pengawasan terhadap perusahaan lain yang mungkin memasok chip ke Huawei. Langkah ini juga mencerminkan kekhawatiran AS terkait kurangnya kontrol ekspor ke China. Peraturan lebih lanjut tentang ekspor teknologi ke China sedang disusun oleh pemerintahan Biden, namun belum diterbitkan.
- $TSLA : Badan Keselamatan Jalan AS (NHTSA) memperingatkan Tesla (TSLA) atas pernyataan publik yang menyesatkan tentang kemampuan kendaraan untuk mengemudi sendiri. Tesla diminta menyelaraskan komunikasi publiknya dengan instruksi pengguna yang menyebutkan bahwa kendaraan tetap butuh pengawasan manusia. Penyelidikan terkait kecelakaan pada fitur “Full Self-Driving” Tesla saat kondisi visibilitas rendah sedang berlangsung sejak Oktober. Kritik terhadap Tesla menyebutkan bahwa istilah “Full Self-Driving” dan “Autopilot” dianggap menyesatkan karena memicu persepsi kendaraan sepenuhnya otonom. Surat kepada Tesla menyoroti kemungkinan ketidaksiapan teknologi untuk benar-benar mengemudi sendiri tanpa pengawasan manusia. NHTSA meminta Tesla untuk menjelaskan peringatan visual atau audio yang diberikan kepada pengemudi saat sistem tidak dapat mendeteksi kondisi visibilitas rendah. Batas waktu tanggapan Tesla pada 18 Desember, namun bisa diperpanjang.
- $BA : Spirit AeroSystems menyatakan kekhawatiran akan keberlanjutannya sebagai entitas yang beroperasi, mengancam rencana akuisisi oleh Boeing (BA). Spirit mengalami kerugian bersih besar (US$1,5 miliar) dan membutuhkan likuiditas tambahan untuk 12 bulan ke depan. Utang perusahaan mencapai US$4,4 miliar, sementara saldo kas hanya US$217,6 juta, dengan proyeksi pengeluaran kas hingga US$550 juta dalam tiga kuartal ke depan. Kesulitan keuangan Spirit sebagian besar disebabkan oleh masalah produksi dan kualitas yang terkait dengan Boeing serta diskusi harga dengan Airbus. Analis memperkirakan Boeing mungkin perlu menyuntikkan modal tambahan untuk mendukung Spirit, mengingat ketidakpastian finansial akibat laporan keuangan terbaru perusahaan.
|