Starbucks Corp (SBUX) baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal IV 2023. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kinerja Keuangan Starbuck
Starbucks Corp (SBUX) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pendapatan naik sebesar 8,2% dari $8,7 miliar menjadi $9,4 miliar. Laba per saham (EPS) juga naik signifikan. EPS dilaporkan pada level $0,92 berbanding dengan $0,76 pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan dan laba per saham perseroan masih berada di bawah ekspektasi analis di $9,6 miliar dan $0,93.
Salah satu penyebabnya adalah penjualan yang tidak sekuat yang diharapkan di Amerika Serikat akibat “perang Israel di Gaza”. Starbucks mendapat kritik atas pesan-pesannya mengenai konflik di Gaza. Setelah sebuah toko di New York dicat dengan grafiti pro-Palestina, pelanggan menuduh perusahaan berdiri menentang Israel. Kritik lebih lanjut muncul ketika Workers United, serikat nasional barista Starbucks, memposting pernyataan pro-Palestina di Instagram sehingga memicu boikot pelanggan.
Secara keseluruhan, untuk pendapatan setahun penuh 2023, berada di level US$35,97 miliar (+11,6% YoY) dengan bottom-line growth sebesar 11,3% YoY yang membuat EPS SBUX pun berada di level US$ 3,53. Hasil ini mencerminkan peningkatan laba per saham lebih dari 18% dibandingkan tahun sebelumnya.
Proyeksi Masa Depan
Ke depan, Starbucks Corp (SBUX) berencana untuk melakukan ekspansi dan serta terus memberikan produk baru yang berkualitas tinggi. Starbucks mengulangi bahwa mereka berencana untuk memiliki 9.000 toko di Tiongkok pada tahun 2025, naik dari hampir 7.000 saat ini.
Raksasa kopi asal Seattle itu mengatakan bahwa sekarang mereka memperkirakan pendapatan akan meningkat antara 7-10% dalam tahun fiskal saat ini, turun dari kenaikan 10-12% yang diproyeksikan pada awal November. Penjualan toko di seluruh dunia — atau penjualan di toko yang buka setidaknya satu tahun penuh sekarang diharapkan naik antara 4% dan 6%, turun dari kisaran sebelumnya 5-7%.
Analis Morgan Stanley Brian Harbour menilai prospek perseroan dalam 1 tahun ke depan masih cerah dengan memberikan peringkat “overweight” dengan target harga di $120, mencerminkan potensi kenaikan sekitar 29% dari harga penutupan Rabu (31/1).
Bagikan artikel ini