Untuk memulai investasi crypto di Indonesia tahun 2025, langkah pertama adalah membuka akun di exchange resmi yang terdaftar dan diawasi regulator1. Sejak 10 Januari 2025, pengawasan aset crypto resmi beralih dari Bappebti ke OJK sesuai aturan pemerintah2. Demi keamanan, pilih platform bersertifikasi ISO/IEC 27001 seperti Pluang, lalu lakukan verifikasi identitas (KYC), deposit dana, dan pahami dasar analisis teknikal maupun fundamental sebelum bertransaksi. Bagi pemula, disarankan memulai dari aset crypto populer dan likuid dengan nominal kecil agar risiko lebih terkendali.
Popularitas crypto makin meningkat. Kapitalisasi pasar global telah menembus US$3.5 triliun pada 2025, sementara di Indonesia jumlah investor sudah mencapai 15.85 juta orang dengan pertumbuhan sekitar 5% per bulan3. Bahkan menurut Crypto Wealth Report 2025, jumlah pemilik aset digital dengan kekayaan di atas US$1 juta melonjak 40% menjadi 241,700 orang4. Artikel ini membahas kelebihan dan kekurangan investasi crypto di Indonesia, serta langkah praktis untuk memulai lewat aplikasi resmi seperti Pluang5 yang legal, aman, dan terdaftar di OJK.
Cryptocurrency adalah mata uang digital berbasis blockchain yang mencatat transaksi secara aman, transparan, dan sulit dimanipulasi berkat kriptografi. Transaksi dilakukan peer-to-peer tanpa perantara, namun tetap diverifikasi oleh jaringan. Blockchain menyimpan catatan transaksi dalam blok terhubung yang didistribusikan ke seluruh jaringan, menjaga transparansi sekaligus anonimitas pengguna melalui kode unik. Crypto berfungsi sebagai alat pembayaran digital, instrumen investasi jangka panjang, dan sarana diversifikasi portofolio. Di Indonesia, aset populer seperti Bitcoin dan Ethereum dapat diperdagangkan melalui exchange resmi seperti Pluang, yang diawasi OJK dan Bappebti1.
Fokus pada faktor eksternal: regulasi (mendukung/membatasi adopsi), perkembangan teknologi blockchain yang meningkatkan utilitas, serta berita global seperti kolaborasi perusahaan besar. Ini memberi gambaran jangka menengah–panjang tentang prospek aset.
Gunakan data historis harga & volume untuk memprediksi arah berikut. Indikator umum:
Memilih aplikasi atau exchange yang legal dan terdaftar di OJK dan Bappebti, seta memiliki sertifikat ISO/IEC 27001 seperti Pluang. Lalu membuat akun, verifikasi identitas (KYC), melakukan deposit, membeli crypto yang diinginkan, ketika target harga sudah tercapai pengguna dapat menjual aset crypto dan mendapatkan capital gain.
Harga crypto berubah setiap detik karena sifatnya yang volatil. Kamu bisa cek harga terbaru Bitcoin, Ethereum, dan aset lainnya langsung di aplikasi Pluang, yang menyediakan data real-time dalam rupiah sehingga lebih mudah dipantau.
Selain potensi keuntungan dari kenaikan harga, crypto juga bisa menjadi instrumen diversifikasi portofolio. Pluang menyediakan berbagai pilihan aset populer sehingga kamu bisa mengatur strategi investasi sesuai tujuan, dengan akses langsung lewat aplikasi yang user-friendly.
Pluang adalah aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang telah teregulasi4 dan memperoleh rating 4,8 di Google Play Store. Selain aset crypto dan derivatif seperti crypto futures, Pluang juga menyediakan akses ke saham Amerika, ETF, options, emas, hingga reksa dana. Biaya kompetitif, fitur pro, dan konten edukasi komprehensif membantu pengguna mempersiapkan diri sebelum terjun ke pasar.
Tentukan tujuan investasi, daftar dan verifikasi akun di exchange resmi (Pluang diawasi OJK dan Bappebti1), deposit dana, lalu beli aset crypto populer seperti Bitcoin atau Ethereum. Pelajari analisis teknikal & fundamental, dan mulai dengan modal kecil.
Crypto bisa menjadi peluang menarik, tetapi penuh tantangan. Sejak awal 2025, OJK mengawasi langsung industri ini1, memberi kepercayaan lebih kepada investor. Pluang, sebagai exchange bersertifikat ISO/IEC 270016, menawarkan keamanan dan transparansi. Dengan adanya fitur recurring buy, edukasi berkualitas, serta akses modal kecil Rp10 ribu, pemula dapat memulai langkah investasi crypto secara aman, disiplin, dan terarah sesuai strategi keuangan jangka panjang masing-masing investor.
Kevin Reviro
Kevin Reviro
Bagikan artikel ini