Non-Fungible Token (NFT) adalah sesuatu yang didapuk sebagai metode baru bagi orang awam untuk mengumpulkan kekayaan tanpa harus memiliki fisiknya secara langsung. Namun, mengapa NFT dibutuhkan? Dan seperti apa konsep NFT itu sendiri?
NFT adalah aset digital yang terbilang unik sebab mereka mewakili barang-barang yang memiliki bentuk fisik (tangible) maupun yang bukan berbentuk fisik (intangible). Karena mereka berada di atas jaringan blockchain, maka bukti kepemilikan ihwal aset tersebut dapat diverifikasi kapan saja.
NFT merupakan hal yang revolusioner lantaran memungkinkan semua orang untuk memiliki objek digital.
Tadinya, sekitar tahun 2020, benda-benda seni dan benda koleksi berbentuk NFT merupakan ide yang potensial. Hanya saja, tidak semua fans kripto garis keras menganggap konsep tersebut secara serius.
Nah, setahun kemudian, popularitas NFT pun kian meroket setelah jenama-jenama terkenal atau selebritas papan atas dunia sudah mulai menciptakan atau mengoleksi NFT-nya masing-masing, sebut saja Adidas, Visa, Steph Curry, Jimmy Fallon, hingga Mark Cuban.
Kini, NFT tidak lagi dianggap sebagai benda yang asing. Banyak pihak sudah menganggap NFT sebagai benda yang relevan secara kultur dan mudah untuk dipahami lantaran mereka yang berminat mengoleksinya tak perlu punya pemahaman yang mumpuni soal aspek teknis blockchain dan aset kripto.
Namun, NFT sejatinya bukanlah hype semata. Malahan, NFT sebenarnya bisa memecahkan masalah yang terjadi di dunia nyata, yakni memungkinkan masyarakat awam untuk membangun kekayaan dan memiliki aset.
Sobat Cuan bisa membaca penjelasan mengenai NFT dan fungsi fungibility di dalamnya melalui artikel berikut. Namun, secara garis besarnya, NFT adalah aset digital unik yang berisikan informasi-informasi yang terekam di dalam smart contracts. Nah, informasi-informasi unik inilah yang nantinya menjadi bukti bahwa seseorang benar-benar "memiliki" NFT
Karena NFT bersifat unik, dalam artian satu NFT tidak identik dengan NFT lainnya, maka masing-masing dari mereka tidak dapat dipertukarkan satu sama lain. Hal ini berbeda dengan aset digital seperti mata uang kripto, contohnya Bitcoin (BTC), yang bisa dipertukarkan dengan mata uang fiat, misalnya Rupiah.
Nah, berkat sifat yang unik tersebut, NFT biasanya digunakan sebagai representasi atas aset nyata atau aset digital tertentu di dunia maya.
Sebagai contoh, seorang pemilik rumah di dunia nyata tentu memiliki dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa ia adalah satu-satunya pemilik properti tersebut. Sementara itu, di dalam jagat metaverse, pemilik rumah bisa menyimpan rumahnya dalam bentuk NFT sebagai representasi atas "dokumen-dokumen" hak milik rumah tersebut, layaknya di dunia nyata.
Lebih lanjut, ciri NFT yang bersifat non-identik tersebut merupakan sebuah hal revolusioner. Sebab, selama ini, masyarakat tidak bisa membedakan aset digital asli dengan "bajakannya" mengingat bentuk aset digital yang palsu sangat mirip dengan versi aslinya secara kasat mata.
Nah, dengan demikian, NFT bisa membuka jalan bagi seseorang untuk memiliki aset digital yang berbeda dengan milik orang lain untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia. Keunggulan ini tentu memiliki implikasi ekonomi yang luas dan membuka kesempatan bisnis baru di masa depan.
Bagikan artikel ini
CryptoPhunk, Jiplakan CryptoPunk yang Jadi Simbol Gerakan NFT
NFT Sebagai Gerbang Kemunculan Web 3.0
9 Tips Sebelum Beli NFT Profile Picture (PFP)
Apa Saja Kegunaan NFT?
Mengenal CryptoPunks, Pionir Proyek NFT di Dunia
Mengenal BAYC, Jenama Web 3.0 Pertama Sejagat
Apa Itu NFT?
Mengapa NFT Bernilai Tinggi?
7 Pertimbangan Utama Sebelum Investasi NFT