Penggunaan alat manajemen risiko seperti stop-loss, position sizing, dan take-profit diperlukan untuk mengelola posisi trading. Selengkapnya di artikel berikut!
Untuk mengelola posisi trading secara efektif, Sobat Cuan perlu mempertimbangkan penggunaan alat manajemen risiko seperti stop-loss, position sizing, dan take-profit. Hal ini mengingat risiko dari investasi.
Artikel ini akan menyederhanakan konsep-konsep tersebut agar lebih mudah dipahami.
Stop-loss adalah alat untuk menetapkan batas kerugian pada suatu trade. Stop-loss membantu menetapkan rasio risiko dan batas kerugian yang dapat ditoleransi oleh trader.
Sementara take-profit merupakan alat untuk menentukan level di mana trader ingin mengamankan keuntungan. Take-profit digunakan untuk menghindari godaan untuk terus berinvestasi semua keuntungan, dengan mengunci profit pada pergerakan harga tertentu.
Dengan keduanya, trader dapat menetapkan rasio risiko yang sesuai dengan investasi jangka panjang, menjaga agar potensi penurunan tidak melebihi potensi keuntungan.
Jika merujuk pada kegunaanya, Stop Loss digunakan untuk membatasi rugi maksimum yang dapat terjadi pada posisi trade. Sedangkan Take Profit menentukan level profit yang diinginkan trader.
Stop loss ditujukan untuk melindungi investasi. Jika harga aset melemah hingga di bawah harga stop yang ditentukan trader, order stop loss akan terpicu.
Market Order akan dieksekusi, sehingga aset akan dijual pada harga berikutnya yang tersedia di bawah level stop loss.
Contohnya, jika Anda membeli lembar saham Apple Inc. pada harga US$1800 per saham, dengan total investasi US$1800, Anda bisa menetapkan stop loss limit pada US$171 (5% loss).
Jika sehari setelahnya harga saham AAPL melemah di bawah level stop loss, misalnya menyentuh US$170 order akan dieksekusi dan trade ditutup dengan rugi US$100.
Take profit disebut juga "limit order". Order ini menjamin posisi trading Anda ditutup pada atau di atas batas harga yang ditentukan.
Apabila harga aset bergerak naik mencapai level take profit, order akan ditutup untuk mengamankan profit.
Order take profit populer dalam trading jangka pendek. Untuk memantau pergerakan harga per jam atau harian, trader menggunakan take profit untuk mengeksekusi trade tanpa perlu intervensi manusia.
Dengan kedua order ini, trader dapat mengatur rasio keuntungan vs risiko semua trade yang mereka buat.
Trader harus memperdalam pemahaman tentang kedua jenis order ini untuk mengurangi risiko.
Strategi yang melibatkan penggunaan stop loss dan take profit sangat penting untuk menjalankan posisi trading secara profesional.
Dengan adanya stop loss, Anda dapat menghindari kebutuhan untuk terlalu terperinci dalam pengelolaan investasi Anda.
Setelah menentukan level stop loss, Anda hanya perlu menempatkan order dan menunggu hingga order tersebut tereksekusi.
Namun, perlu diingat bahwa order stop loss memiliki kelemahan, seperti ketika terjadi lonjakan pasar jangka pendek atau ketika trading jangka menengah/panjang menghasilkan keuntungan.
Order ini dapat diterapkan dalam situasi berikut:
Penggunaan stop loss order dapat berperan dalam melindungi keuntungan bagi trader. Sebagai alternatif dari penggunaan stop loss konvensional, trader dapat memanfaatkan trailing stop.
Dalam strategi ini, trader memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan order berdasarkan nilai moneter atau persentase tertentu dari nilai aset saat ini di pasar.
Untuk trader yang melakukan pembelian atau mengambil posisi long, trailing stop ditempatkan di bawah nilai pasar aset.
Sementara itu, bagi trader yang melakukan penjualan atau mengambil posisi short, trailing stop ditempatkan di atas nilai pasar.
Ketika harga bergerak sesuai dengan prediksi trader, trailing stop akan mengikuti pergerakan nilai pasar saat ini, dan posisi akan ditutup ketika harga aset mencapai kenaikan atau penurunan tertentu sesuai yang telah ditentukan.
Menghitung rasio risiko dalam trading online menjadi mungkin setelah trader memahami prinsip-prinsip stop loss dan take profit.
Baik Anda seorang trader pemula maupun berpengalaman, kedua konsep ini dapat dimanfaatkan untuk mengelola risiko dan merancang transaksi yang sukses.
Sebagai contoh, trader dapat membagi target profit bersih dengan harga risiko maksimum (level stop loss order) untuk memperoleh rasio hasil terhadap risiko.
Sebagian trader lebih memilih rasio hasil risiko di bawah 2:1 (mengambil risiko US$1 untuk mendapatkan US$2) untuk menjaga kesehatan keuangan mereka. Pendekatan ini juga memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dan fluktuasi pasar dengan lebih baik selama kegiatan trading.
Penting untuk diingat bahwa strategi manajemen keuangan yang kurang baik dapat menyebabkan kerugian modal yang signifikan.
Dalam menentukan target stop loss, penting bagi trader untuk memperhitungkan batas risiko yang dapat mereka tanggung.
Mereka perlu mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap skenario terburuk yang dapat menunjukkan kesalahan penilaian terhadap harga saham, dengan tujuan meminimalkan kerugian.
Setelah menetapkan rasio hasil minimum atau risiko yang dapat diterima, proses membuat order stop loss menjadi lebih sederhana.
Trader jangka pendek cenderung memfavoritkan penggunaan order take profit, sebuah strategi yang digunakan untuk mengantisipasi fluktuasi dan volatilitas harga aset selama periode investasi.
Bagian yang paling menantang bagi banyak trader adalah menentukan kapan sebaiknya mengambil keuntungan. Menunggu terlalu lama dapat membuat trader melewatkan peluang level keluar yang optimal.
Take profit order berfungsi untuk menutup posisi terbuka dan mengamankan keuntungan begitu trade mencapai harga atau nilai profit yang telah ditetapkan.
Pendekatan ini efektif dalam menghindari keterikatan emosional saat trader mengeksekusi trade, mengurangi rasa takut, kegembiraan berlebihan, atau tekanan saat menjual atau memegang aset.
Penerapan take profit order harus disesuaikan dengan setiap trade, mempertimbangkan kapan dan bagaimana keluar dari posisi tersebut.
Sebagai contoh, jika seorang trader membeli aset pada harga US$10.5 dan menetapkan target profit sebesar US$10.65, trader tersebut akan menetapkan take profit order pada level US$10.65.
Meskipun penting, target atau margin profit memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan.
Keberhasilan penggunaan take profit terletak pada pemahaman kapan sebaiknya keluar dari suatu trade bahkan sebelum memulai.
Dengan demikian, trader dapat menghitung rasio hasil terhadap risiko. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada jaminan kesuksesan atau kegagalan dalam investasi atau trading.
Membuat beberapa posisi trading dapat meningkatkan peluang profit, dan target profit dapat berfungsi sebagai kriteria penyaringan untuk mengevaluasi apakah suatu trade layak dilakukan.
Jika hasil yang diharapkan lebih rendah dari risiko yang diambil, trader disarankan untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka sebelum membuka trade tersebut.
Trader dapat menggunakan beberapa strategi untuk mengatur take profit order. Berikut metode yang telah teruji:
Trader dapat membuat take profit order saat pasar sedang mengalami tren. Trader lainnya menentukan level berdasarkan atau di dekat harga rata-rata bergerak, terutama saat aset berada di bawah pertengahan rata-rata bergerak.
Salah satu cara termudah untuk memahami order pasar dan menerapkannya dengan yakin adalah dengan mengikuti trader yang lebih berpengalaman untuk mempelajari apa yang mereka lakukan dan cara mereka melakukannya. Pluang menyediakan Platform Trading yang ramah pengguna yang mempermudah pemula untuk trading tanpa banyak kendala dan tanpa biaya tambahan. serta kamu bisa membaca lebih lanjut tentang advanced orders di sini, menjelaskan lebih lanjut tentang stop order, limit order, dan stop-limit order. Pluang membuat pengalaman trading semakin menarik dan efisien.
Bagikan artikel ini