Pernah gak #SobatCuan mendengar istilah Dollar Cost Averaging dalam investasi? Seperti apa sih teknik Dollar Cost Averaging yang tepat agar menghasilkan keuntungan maksimal?
Di serial #CerdasCuan ini, topik yang akan kamu pelajari adalah:
(40 + 52 + 58)/3= 50
2. John membeli 6 apel dengan harga $2 per apel. Satu jam kemudian ia memutuskan untuk membeli 5 apel lagi seharga $3 per apel. Berapakah biaya rata-rata 5 apel nya?
((2 x 6) + (3 x 5)) /11 = 2.45
Dollar Cost Averaging merupakan sebuah strategi investasi yang menginvestasikan sejumlah uang dengan rutin dan teratur, terlepas dari apa yang terjadi di pasar keuangan.
Tujuan dollar cost averaging adalah untuk mengurangi dampak keseluruhan dari volatilitas pada harga aset sasaran; karena harga aset mungkin akan berbeda setiap kali salah satu investasi periodik dibuat. Jadi investasi tidak bergantung pada volatilitas. Selain itu, Dollar cost averaging juga bertujuan untuk menghindari kesalahan dengan membuat satu investasi jumlah besar pada waktu yang buruk yang berkaitan dengan aset pricing
Strategi ini cocok untuk pemula yang tidak yakin kapan waktu yang tepat untuk membeli sebuah aset tertentu.
Dollar Cost Averaging mengurangi keresahan atas waktu yang tepat untuk masuk ke pasar.
Meskipun DCA mengurangi risiko investasi dengan pembelian banyak, strategi ini juga membatasi potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Biayanya tidak akan pernah menjadi yang termurah atau paling mahal.
Mungkin akan lebih jelas jika kita melihat contoh kasus DCA seperti berikut ini:
Katakanlah kamu ingin berinvestasi Rp10.000.000 dalam bentuk emas, tetapi tidak yakin kapan waktu yang tepat untuk membeli.
Metode DCA – Kamu membeli emas dengan uang sejumlah Rp2.500.000 setiap bulan dari bulan April sampai Juli. Seperti yang kita bisa lihat, harga emas mengalami fluktuasi. Di sini, biaya rata-rata dalam empat bulan untuk membeli emas per gram adalah Rp.835,236/gram. Dengan metode ini, kamu rutin membeli emas setiap bulan tanpa mengkhawatirkan apakah harga emas sedang naik atau turun.
Metode Lump sum – Di dalam metode ini, kamu membeli emas secara lump sum atau sekali beli dalam jumlah besar. Katakanlah jika mengikuti harga di grafik di atas, kamu membeli emas di bulan April dalam jumlah lump sum Rp10.000.000. Maka biaya pembelian emasmu per gram adalah Rp.867.920. Kemudian di bulan Mei, harga emas jatuh di harga Rp.827,391/gram. Artinya, nilai investasi emas kamu turun.
Jika membandingkan dua metode di atas, kita dapat melihat bahwa metode DCA dapat membantu memitigasi risiko pada fluktuasi harga pasar. Jadi, #SobatCuan tertarik nggak nih untuk berinvestasi dengan metode DCA?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Siapkan Dana Cadangan untuk Keadaan Darurat, Ini 6 Langkahnya
Menimbang-nimbang, Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Jual/Beli Emas?
Bagikan artikel ini